BBM satu harga, Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Romo Ro Wl Ma
Romo Ro Wl Ma
Saya terkejut dan gembira menonton siaran MetroTV ketika menayangkan Berita BBM satu harga di Indonesia.
Ini sebuah berita sorga buat saya, setidak-tidaknya bagi masyarakat Indonesia yang selama ini harus mengeluarkan 'beaya ekstra' untuk seliter Minyak Tanah, sebotol Bensin jenis apapun juga untuk segalon Solar.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia...demikian presiden Jokowi mengutip ayat terakhir dari 5 sila Lambang Negara NKRI itu.
Terimakasih pak Presiden! Komentar seorang lelaki berkumis tebal dari Sentani di Papua, saat di wawancarai oleh MetroTV.
Kami gembira sekali! timpal seorang ibu muda dari pedalaman Kalimantan Utara atas kebijakan Presiden yang luar biasa itu.
Terlebih bahwa kebjikan itu (satu harga BBM) disertai wanti-wanti presiden kepada Pertamina untuk serius melakukan perintahnya.
Ini kebijakan luar biasa, meskipun di pandang dari kewajiban pemerintah untuk mengusahakan keadilan sosial kepada rakyat Indonesia sudah seharusnya.
Dalam kesempatan itu, pak Jokowi sempat menjelaskan bahwa, keterlambatan program BBM satu harga di Indonesia disebabkan karena Pertamina sebagai BUMN selama ini selalu berorientasi pada profit (keuntungan) sehingga harga BBM di berbagai daerah di Indonesia, tidak seragam.
Ini sebuah berita sorga buat saya, setidak-tidaknya bagi masyarakat Indonesia yang selama ini harus mengeluarkan 'beaya ekstra' untuk seliter Minyak Tanah, sebotol Bensin jenis apapun juga untuk segalon Solar.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia...demikian presiden Jokowi mengutip ayat terakhir dari 5 sila Lambang Negara NKRI itu.
Terimakasih pak Presiden! Komentar seorang lelaki berkumis tebal dari Sentani di Papua, saat di wawancarai oleh MetroTV.
Kami gembira sekali! timpal seorang ibu muda dari pedalaman Kalimantan Utara atas kebijakan Presiden yang luar biasa itu.
Terlebih bahwa kebjikan itu (satu harga BBM) disertai wanti-wanti presiden kepada Pertamina untuk serius melakukan perintahnya.
Ini kebijakan luar biasa, meskipun di pandang dari kewajiban pemerintah untuk mengusahakan keadilan sosial kepada rakyat Indonesia sudah seharusnya.
Dalam kesempatan itu, pak Jokowi sempat menjelaskan bahwa, keterlambatan program BBM satu harga di Indonesia disebabkan karena Pertamina sebagai BUMN selama ini selalu berorientasi pada profit (keuntungan) sehingga harga BBM di berbagai daerah di Indonesia, tidak seragam.
Ketika saya berkunjung ke Merauke dan Digul awal tahun 2014, harga bensin Rp.16.000/liter dan Digul Rp.21.000/liter, semakin masuk kepedalaman papua, harganya semakin melangit.
Demikian pula ketika saya berkunjung ke Kaltara (kalimantan Utara) Juli 2016, ke Long Nawang kabupaten Malinau. Harga bensin Rp. 12.000/liter, minyak tanah Rp,27.000/liter. Sebelum itu, saya berkunjung ke Kab. Hulu Mahakam (Kab. Mahulu) harga bensin Rp. 11.0000/liter, minyak tanah Rp.17.000/liter. Di awal tahun 2016, saya berkunjung ke pedalaman Sulawesi Selatan, khususnya Kec. Seko, kab. Luwu Utara, harga bensin Rp.11.000/liter, minyak tanah Rp.20.000/liter.
Demikian pula ketika saya berkunjung ke Kaltara (kalimantan Utara) Juli 2016, ke Long Nawang kabupaten Malinau. Harga bensin Rp. 12.000/liter, minyak tanah Rp,27.000/liter. Sebelum itu, saya berkunjung ke Kab. Hulu Mahakam (Kab. Mahulu) harga bensin Rp. 11.0000/liter, minyak tanah Rp.17.000/liter. Di awal tahun 2016, saya berkunjung ke pedalaman Sulawesi Selatan, khususnya Kec. Seko, kab. Luwu Utara, harga bensin Rp.11.000/liter, minyak tanah Rp.20.000/liter.
Para sahabat di jawa pasti akan kaget dengan harga-harga ini! Tapi demikianlah kenyataan yang terjadi di luar jawa, khususnya di Papua Barat, Papua, Kalimantan dan juga pedalaman Sulawesi.
Itu baru BBM lho? bagaimana dengan kebutuhan pokok (konsumsi), seperti minyak goreng, Kopi, beras, Gula, tepung terigu, indomie, garam, Gas dengan berbagai ukuran tabung? Jangan kaget dengan perbedaan harga-harga itu. Indomie Rp. 117.000/dos dan kalau di jual eceran Rp. 9.000 - 11.000. Minyak goreng ukuran 800 ml berkisar Rp. 36.000 - 50.000, Gula pasir berkisar Rp. 24.000 - 32.000/kg. Ini di Digul tahun 2014 lalu, pokoknya semakin jauh dari jawa, akan semakin mahal. Kalau saya tulis semua harga-harga itu, artikel ini hanya akan menyajikan angka-angka saja. Yang jelas, ada kesenjangan harga, dan kita gembira bahwa Presiden Jokowi, menghapus kesenjangan harga BBM yang selama ini mencekik beberapa wilayah NKRI.
Lalu bagaimana dengan harga-harga kebutuhan pokok yang di beberapa wilayah masih mencekik leher masyarakat Indonesia?
Di awal pemerintahan, bapak presiden mencanangkan program TOLL LAUT dengan membuka dan membangun puluhan pelabuhan baru dan juga mendatangkan kapal-kapal laut baru untuk menghilangkan kesenjangan harga-harga itu. Presiden Jokowi, berharap bahwa armada laut yang di bangunnya dapat menghapus kesenjangan harga dan melancarkan pertumbuhan ekonomi antar pulau di Indonesia, sehingga terjadi pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia.
Di awal pemerintahan, bapak presiden mencanangkan program TOLL LAUT dengan membuka dan membangun puluhan pelabuhan baru dan juga mendatangkan kapal-kapal laut baru untuk menghilangkan kesenjangan harga-harga itu. Presiden Jokowi, berharap bahwa armada laut yang di bangunnya dapat menghapus kesenjangan harga dan melancarkan pertumbuhan ekonomi antar pulau di Indonesia, sehingga terjadi pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia.
Apakah program BBM satu harga dan Toll Laut, tidak akan merugikan negara?
Dengan tegas Presiden Jokowi menjawab, Untuk keadilan sosial rakyat Indonesia, negara tidak mencari keuntungan.
Dengan tegas Presiden Jokowi menjawab, Untuk keadilan sosial rakyat Indonesia, negara tidak mencari keuntungan.
Pak presiden, kalau sekarang harga BBM sudah seragam di semua wilayah Indonesia, bagaimana dengan harga kebutuhan pokok rakyat yang masih mengalami kesenjangan?
Bagaimana bapak Presiden?
Bagaimana bapak Presiden?
Salam dan doa rahayu.
RWM.BOONG BETHONY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar