07/10/22

Bahasa Alam

Bahasa Alam.

Beberapa kota besar di Indonesia ketika hujan ringan apalagi hujan lebat, maka cerita banjir, air menggenang, air parkir ( istilah gubernur Anies hahahaha), jadi berita utama. Belum lagi bahwa berita-berita banjir ini disertai korban materi sampai korban jiwa.
Apa sebenarnya yang terjadi ketika banjir? Apakah karena curah hujan sekarang ini lebih lebat dari tahun-tahun sebelumnya? Hayoo kita telisik satu demi saru.
Masih ingat lagu Bengawan Solo dan Semarang Kaline Banjir, karangan Maestro Gesang? Nach lagu yang almarhum Gesang karang sebelum tahun zaman Orde Baru itu memberi gambaran bahwa Hanya ada 2 kota, Yaitu Solo dan Semarang yang selalu di landa Banjir. Kota Surabaya, Medan, Jakarta, Makassar, Malang, Bandung, dan kota lainnya, di jaman itu tidak pernah terdengar kebanjiran, tergenang air atau air parkir (kata Anies Baswedan). Tapi sekarang ini hampir semua kota-kota besar di Indonesia akan mengalami banjir ketika hujan turun. Tentu ada sebabnya, ada yang membuat gara-gara untuk banjir itu. Coba anda renungkan beberapa pokok pikiran saya di bawah ini :
1. Pembangunan Jalan raya dengan sistem tumpuk seperti sekarang, merupakan tanggul air terpanjang sedunia. Sistem pembangunan jalan raya seperti itu, sama sekali tidak ramah alam dan tidak manusiawi terhadap rumah penduduk sekitar jalan raya. Jalan makin tinggi sementara areal sekitar jalan raya tetap seperti semula.
Padahal kita tahu bawa air akan selalu mengalir menuju ketempat yang rendah (Sungai, Danau dan lautan) Tapi karena tanggul-tanggul panjang itu (jalan raya) menghambat air, maka tergenangkan areal sekitar.
2. Betonisasi areal terbuka. Membeton areal terbuka entah dengan semenisasi atau sistem kunblock pada hakekatnya merupakan penyumbat aliran air masuk tanah. Karena air tidak bisa masuk ke tanah, maka ia menggenang.
3. Bangunan Vertikal dengan pondasi bermeter-meter di bawah tanah. Tiap Bangunan vertikal/bertingkat, terlebih yang 10 tingkat keatas, butuh pondasi kuat, kokoh dan tahan atas segala arah (Tekanan berat, hembusan angin, goyangan, dst). Maka tiap bangunan bertingkat/vertikal akan membangun pondasi cuku dalam, baik dengan sistem paku bumi, penumpukan beton dalam tanah, sistem cakar ayam, semua itu tertanan cukup dalam di tanah.
Banyak yang tidak melihat bahwa sistem ini pun menyumbang penyumbatan air baik yang masuk ke tanah pun yang mengalir dari dataran tinggi ke yang lebih rendah.
4. Penggundulan hutan dan pemanfaatan hutan untuk perkebunan sawait dan perumahan. Pemanfaatan hutan dan lembah untuk perkebunan sawit dan pelebaran perumahan adalah salah satu penyumbang utama terjadinya banjir di banyak tempat di negeri ini. Bukankah hutan (pepohonan, perdu, rerumputan) adalah tendon air yang terbesar? Ketika tendon-tendon itu hilang, maka daya serap tanah ketika hujan turun berkurang dan mengakibatkan pergerakan air jadi sangat cepat dengan membawa lumpur dan segala janis material di sekitar pergerakan air dari tempat tinggi ke areal rendah, terjadilah banjir bandang dan menyapu desa, dusun bahkan kota yang dilewatinya.
5. Ketika alam lingkungan rusak atas kesewenang-sewenangan manusia dengan bahasa demi pembangunan, demi ekonomi, tanpa disertai pemikiran yang komperehensif, terukur, kritis dan memperhatikan dampak Lingkungan (AMDAL), maka manusia akan menuai akibat dari cara membangun yang meninggalkan harmoni manusia dan alam.
6. Teologi-teologi lingkungan alam dari perspektif agama-agama pun sering kali mendukung pembangunan yang merusak alam itu yang pada hakekatnya sebuah pengingkaran pada Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang terlihat dari kebaikan alam terhadap manusia.
7. Kita yang butuh alam dan alam tidak butuh manusia.
Kita terima banjir, karena itu adalah bahasa alam yang ingin memproteksi diri dari kejahatan manusia.
Tak perlu menuding siapa ketika banjir datang, lha wong kita diam saja ketika segala bentuk pembangunan tidak menghormati kemuliaan alam ayng suka memberi.
Mungkin saatnya Alam mengambil dari manusia. Banjir menggenang di Jakarta di awal Oktober 2022.
Salam dan doa. Foto : Otomotif - Tempo.co



RWM.BOONG BETHONY