Sajak tentang kegembiraan.
Bawa saja kabar gembira pada siapa saja sobat. Begitu aku jawab seorang bpk yang datang bertanya begini : Romo. bagaimana menghadapi hidup yang sulit seperti sekarang ini?
Bagaimana caranya? Cecar bpk itu lebih lanjut.
Sederhana sobat, jangan biarkan dirimu dipermaimkan rasa marah, iri dan benci.
Hanya itu romo?
yahhh...itu saja. Dan jangan lupa bergembirah sebab Tuhan itu menggembirakan! tandasku.
Wahh...itu yang sulit romo! potongnya cepat. Terutama amarah. sambungnya.
Lha kalau sobat belum mencoba sudah bilang sulit, maka pikiranmu akan membuatnya sungguh sulit.
Maksud romo?
Begini sobat, Pikiran itu selalu mengajak kita mencari keuntungan dam keuntungan. Pikiran tidak pernah rela mengalah apalagi rugi. Karena itu pikiran selalu mengajak mencari untung, termasuk soal marah. Bukankah marah itu akibat karena kita dirugikan? baik karena materi pun imaterial?
Contohnya romo?
Misalnya, sobat bicara lalu tidak dihiraukan lawan bicara. Akan timbul pikiran disepelekan, dipandang enteng dst. Atau membantu seseorang tapi yang bersangkutan tak berterimakasih, pikiran kita kemudian menganggap orang itu kurang ajar, tak tahu diri dst. Hal-hal kecil dan sederhana seperti itu serimg membuat marah bukan?
Iya romo.
Itu hal sederhana sobat. Kalau dunia ini selalu marah karena hal kecil dan sesederhana seperti itu apa akibatnya pada yang lebih dari itu?
Iya romo.
Bukankah lebih indah menjaga hati agar tetap bergembira?
Iya romo.
Nach cobalah sobat.