GALAU Antara SBY dan JOKOWI
Bunyi "galau" akhir-akhir ini menjadi kata dalam bahasa Indonesia yang amat populer dan paling sering diucapkan. Menjadi akrab ditelinga siapa saja dan tentu saja 'jadi' familiar dimulut siapapun. Hampir tiap menit kiota mendengar bunyi itu diucapkan; baik secara langsung maupun dalam bentuk tulisan-tulisan via Media masa dan Media elektronik.
Pertanyaanya ialah apa makna bunyi 'galau'? Dalam kamus bahasa Indonesia diartikan : gamang; bimbang; tak pasti; dalam pertimbangan-sedang menimbang-nimbang. Tapi sering kali bunyi 'galau' diucapkan dalam konteks 'gaul' masa kini yang jauh dari makna atau pengertian bunyi 'galau' itu sendiri.
sebagai contoh :
Kalimat berikut : Presiden SBY sedang Galau. Bunyi 'galau' dalam kalimat itu, dimaknai bahwa Presiden SBY sedang dalam masaalah.
Pada masa pemerintahan Pra JOKOWI, SBY kerap mencuatkan Galaunya dengan Curhat ke Banyak orang alias curhat secara terbuka kepada Masyarakat. Bagaimana cara JOKOWI mengatasi Galaunya?
Secara budaya Baik SBY dan JOKOWI dilatar belakangi oleh JAWA. Dalam konteks itu, ke-duanya pasti memendam berbagai Galau yang mereka rasakan. Tetapi mengapa SBY lebih terbuka mengatasi Galaunya? banyak yang bilang karena SBY termasuk tipe Jawa yang "cengeng" dalam arti Positif. Sementara JOKOWI termasuk tipe Jawa 'Mendem Jero' meskipun sering kali Galaunya mencuat kepermukaan dalam bentuk Lontaran-lontaran yang konon katanya demi kepentingan rakyat....tapo okeylah...kita tunggu dulu bagaimana kelanjutan cerita ini.
RWM.BOONG BETHONY
Bunyi "galau" akhir-akhir ini menjadi kata dalam bahasa Indonesia yang amat populer dan paling sering diucapkan. Menjadi akrab ditelinga siapa saja dan tentu saja 'jadi' familiar dimulut siapapun. Hampir tiap menit kiota mendengar bunyi itu diucapkan; baik secara langsung maupun dalam bentuk tulisan-tulisan via Media masa dan Media elektronik.
Pertanyaanya ialah apa makna bunyi 'galau'? Dalam kamus bahasa Indonesia diartikan : gamang; bimbang; tak pasti; dalam pertimbangan-sedang menimbang-nimbang. Tapi sering kali bunyi 'galau' diucapkan dalam konteks 'gaul' masa kini yang jauh dari makna atau pengertian bunyi 'galau' itu sendiri.
sebagai contoh :
Kalimat berikut : Presiden SBY sedang Galau. Bunyi 'galau' dalam kalimat itu, dimaknai bahwa Presiden SBY sedang dalam masaalah.
Pada masa pemerintahan Pra JOKOWI, SBY kerap mencuatkan Galaunya dengan Curhat ke Banyak orang alias curhat secara terbuka kepada Masyarakat. Bagaimana cara JOKOWI mengatasi Galaunya?
Secara budaya Baik SBY dan JOKOWI dilatar belakangi oleh JAWA. Dalam konteks itu, ke-duanya pasti memendam berbagai Galau yang mereka rasakan. Tetapi mengapa SBY lebih terbuka mengatasi Galaunya? banyak yang bilang karena SBY termasuk tipe Jawa yang "cengeng" dalam arti Positif. Sementara JOKOWI termasuk tipe Jawa 'Mendem Jero' meskipun sering kali Galaunya mencuat kepermukaan dalam bentuk Lontaran-lontaran yang konon katanya demi kepentingan rakyat....tapo okeylah...kita tunggu dulu bagaimana kelanjutan cerita ini.
RWM.BOONG BETHONY