Sajak Senjakala
di bibir panggung wajah dan stansah diam-diam beringsut dekorator dan dekorasi mematung cat warna-warni tergolek bisu bangku sepi dan ruang sunyi persis alelino ketika Rukkelleng Mpoba berkunjung seperti kerinduan Batara Guru pada We Oddang Riuq membisu di kuburan putrinya, diam.
Atau We Saung Riuq menyesal tak sempat menatap wajah putrinya
Yah mungkin, mungkin itu rindu tiap orang
Mungkin, ya mungkin!
Dan di ujung jalan setapak taman Argasoka Shinta berhayal Rama perkasa menjemput tapi hanya dedaun luruh menutup lorong tak berbekas dan Rahwana menikmati anggur merah terbahak bermimpi bahwa ini Tayungan.
Namun panggung selalu tak bertepi tiada akhir antara Memayu hayuning bawana dan Angkara Murka diantara kelahiran dan kematian antara derita dan bahagia oh jejeran terus berulang
Mungkin, yah mungkin ini segera berakhir
Yah mungkin, mungkin akhir adalah kerinduan semua
Pada akhirnya mati adalah perayaan abadi
(Medio January 2021)
----------------------------------------------------
beberapa haiku
1
Awal Desember
Dingin bayu mengelus
Pintu tertutup
2.
Desember awal
Sekam dan sawah basah
Jamur terbangun
3.
Awal desember
Pucuk mangga menguning
Madu segelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar