Tanggal dan tahun
Amal juga ibadah
TUHAN menanti
Beberapa mengatakan jika hidup ini perlu di hitung, dan beberapa lainnya berujar, sudahlah, jalani saja hidup ini. Toh waktu terus berlalu tanpa kompromi.
Satu : DOSA ABORSI Tahun baru.
Sobat-sobatku, beberapa jam kedepan, semua manusia di rumah besar bersama ini, akan menanggalkan angka 2016 dan memasang urutan nomor 2017. Peristiwa pergantian angka-angka ini di peringati sebagai tahun baru oleh banyak penghuni rumah besar yang di sebut Bumi ini. Aneka cara dilakukan memeriahkan pergantian angka itu. Para sekuler dan kaum religius, masing - masing mempunyai laku untuk meramaikan pergantian angka-angka itu. Semua mencurahkan energi, daya bahkan bathin (jiwa) untuk memeriahkannya. Entah sejak kapan laku seperti ini menjadi milik semua penghuni rumah besar kita. Coba anda perhatikan beaya untuk laku semacam ini. Kembang api, mercon/petasan, pementasan aneka kreasi tari dan biduan, Makanan ringan sampai yang berat tersaji dimana-mana, demikian halnya dengan minuman ringan sampai yang memabukkan pun terhidang tiap saat. Hitunglah beayanya dan jangan lupa kerugian yang musti di tanggung bersama akibat penumpukan dan sebaran sampah dimana-mana, kerusakan taman dan tanaman, belum lagi polusi kembang api beserta asap mencon/petasan, juga konsumsi BBM jenis apa saja sudah pasti meningkat dalam beberapa jam nanti. Terompet-terompet kertas sudah pasti akan bersahutan dengan klakson mobil om telolet om, pada saatnya nanti.
Jika semua di konversi dalam bentuk rupiah, kita akan terbelalak melihat jumlah itu. Jumlah yang sebesar itu di belanjakan oleh Penghuni rumah besar ini hanya dalam hitungan jam. Sebagai perbandingan, acara yang sama pada tahun lalu, di perkirakan US $ 150 juta di seluruh dunia (silahkan di kalikan Rp.13.658), itu beaya real yang di keluarkan oleh siapapun, mintalah geolog dan Pecinta Lingkungan untuk meneliti dampak lingkungan alam atas residu asap kenalpot, mencon dan kembang api dalam beberapa jam itu. Mengerikan bukan?
Itu beaya real tahun 2015 kemaren! Bagaimana di tahun 2016 ini...saya perkirakan akan melonjak sampai US $ 157- an juta.
Bandingkan beaya yang di keluarkan untuk kegiatan membantu pengungsi, misalnya atau memperdayakan mereka yang miskin dan tak berpendidikan.
Tetapi apakah hanya beberapa jam saja? Sesungguhnya tidak sebab di Indonesia Barat saat menunjuk pada pkl.00 tgl 31 itu, di belahan tengah sudah dar der dor duluan, demikian pula mereka yang di Indonesia Timur, disana orang sudah bersorak-sorak, bersalam-salaman. Demikian seterusnya, semakin ketimur dar der dor itu juga terjadi.
Jadi bukan beberapa jam saja tetapi kali ini 24 jam penuh. wouhhh..luar biasa pesta ini berlangsung, luar biasa pemborosan itu terjadi, luar biasa perusakan alam dan mengotori/polusik udara selama 24 jam itu.
Tapi aneh...tidak banyak (kalau tidak mau di katakan tidak ada!) ahli-ahli dan Penenliti Lingkungan alam yang melihat ini sebagai 'kekompakan pemborosan bersama dan keakuran meracuni udara dan alam' yang musti kita tentang atau minimal di kecilkan kegiatannya.
Saya menyebut cara pesta menyambut tahun baru ini, sebagai 'DOSA ABORSI' untuk generasi mendatang.
Dua : HANYA ANGKA
Lalu apakah penting soal hitung-hitungan tahun itu? Seperti merayakan ulang tahun? menyambut tahun baru? (termasuk tahun baru agama-agama lainnya?)
Pentingkah menjawab : Berapa usia Bumi? Berapa umurmu? Tahun berapa sekarang? Atau tahun berapa kamu lahir? Tahun berapa negara Indonesia di proklamirkan?
Seperti judul panjang diatas. Beberapa orang katakan itu penting, tetapi beberapa yang lain mengatakan, sudalah, jalani saja toh waktu terus berlalu.
Nach mari kita berefleksi pendek, meski tidak terlalu pendek, tapi di banding sebuah Kotbah para rohaniawan atau alim ulama, fefleksi ini pasti lebih pendek, hehehehehehe.
Kita berumah di bumi, rumah besar kita ini (diperkirakan tahun 2050, kamar-kamar di rumah besar ini akan sesak sebab jumlah penghuninya sudah akan mencapai 11,5 Milyard kepala). Pergantian siang malam di rumah kita berlaku 24 jam dan tiap tahun berlaku 365 hari sekali memutari Mentari.
Itu di Bumi kita.
Bagaimana dengan di Planet lainnya? Bagaimana di mentari (bintang-bintang lainnya)?
Yang menurut para angkasawan, tiap bintang-bintang di luar sana masing-masing memilki gugusan planet (satelit), yang masih menurut para angkasawan itu, bintang terdekat dari bumi (Proxima
Centauri) jaraknya 4,4 tahun cahaya sama dengan 40.000.000.000.000 km.
Untuk menuju bintang terdekat itu misalnya, kita butuh kecepatan 10.000 x kecepatan suara, sementara tehnologi transportasi yang kita miliki sekarang ini baru 5 x kecepatan suara.
Achh, kembali saja ke topik utama, supaya tidak pusing mikirin perkalian itu.
Planet terdekat dengan rumah kita ialah ialah Mars dan Venus. Tahukah anda berapa waktu ke-dua planet itu mengelilingi Matahari?
Mars misalnya, sekali tahun baru di sana 686, 9 hari, artinya umur anda jika tinggal di Mars separuh dari usia yang sekarang, jika saat membaca tulisan ini usia anda 50 tahun maka di Mars anda baru 25 tahun, keren kan?
Nach bagaimana di Venus? kalau mau lebih tua dari usia anda sekarang, silahkan ke Venus sebab disana sekali setahun hanya 224,7 hari. hebat bukan? Anda sudah 80-an tahun qkqkqkqkqkkqkqkq.
Kemudian bagaimana dengan Merkurius yang sangat dekat dari Matahari? Wah disana anda akan berusia ribuan tahun (sekitar 2850 tahun), sebab sekali setahun di Merkurius, hanya 57,5 hari. Maka anda jadi salah satu manusia tertua qkqkqkqkqkqkqk.
Bagaimana dengan Planet Yupiter? Planet sesudah Mars? Disana sekali setahun sama dengan 11, 9 tahun di bumi. Maka anda masih kanak-kanak qkqkqkqkqkqkqk.
Saturnus, jika di konversi sekali setahunnya bumi, maka disana 29, 5 tahun bumi. Artinya, di sana anda akan bertahun baru 29 , 5 tahun sekali, melihat kenyataan ini anda yang sekarang berusia 50 tahun baru anak-anak usia 1, 8 tahun, wadoh qkqkqkqkqkqkqkkqk
Apa? Neptunus? Saya pastikan nenek moyang anda 3 generasi keatas belum ada qkqkqkqkkq....mengapa? sebab disana sekali tahun baru sama dengan 164, 8 tahun bumi, mau kesana?
Dan Pluto planet terjauh dari Bumi, tahun baru akan terjadi 247,9 tahun bumi. Maka, generasi nenek ke-5 moyang kita belum lahir. Jika kita tinggal di Pluto, maka tahun baru sebelum 2016 kemaren terjadi pada tahun 1766 hitungan bumi.
Nachh...hitung-hitungan di bumi bukan suatu ke niscayaan jika hendak melihat hitung-hitungan di luar bumi sana.
Tiga : PERHITUNGAN ITU ADALAH KWALITAS IMANMU
Karena itu yang musti kita tanya pada diri sendiri adalah, soal menghitung kedekatan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui Amal dan Ibadah kita masing-masing sesuai Keyakinan kita.
Bukan soal merayakan tahun baru, bukan soal pesta pora, tetapi soal bersyukur kepadaNYA.
Sesudah itu hitunglah waktu yang berlalu pun waktu yang akan datang. Sebab hanya satu hitung-hitungan yang Tuhan akan lalukan untuk anda.
Yaitu, amal dan ibadahmu.
Berapa detik, berapa jam, berapa hari, berapa bulan, berapa tahun, anda berbuat baik : beramal dan beribadah?
Dan ingatlah sobat, kerabatku, sahabatku dan handaitaulanku,
Angka hanyalah alat untuk mengukur kwalitas hidup anda, demikian juga ia (angka) menjadi tolak ukur keburukan anda.
Kita sambut tahun baru ini dalam doa Syukur
Doakan perdamian dunia, doakan keberlangsungan NKRI, Doakan Pemerintah kita, doakan PILKADA Serentak berlangsung damai.
Salam dan doa rahayu.
Cerpen : Beberapa mengatakan jika hidup ini perlu di hitung dan beberapa lainnya berujar, sudahlah, jalani saja hidup ini. Toh waktu terus berlalu tanpa kompromi.
Beberapa jam kedepan, semua manusia di rumah besar bersama ini, akan menanggalkan angka 2015 dan memasang urutan nomor 2016. Peristiwa pergantian angka-angka ini di peringati sebagai tahun baru oleh banyak penghuni rumah besar yang di sebut Bumi ini. Aneka cara di lakukan memeriahkan pergantian angka itu. Para kaum sekuler dan kaum religius, masing - masing mempunyai laku untuk meramaikan pergantian angka-angka itu. Semua mencurahkan energi, daya bahkan bathin (jiwa) untuk memeriahkannya. Entah sejak kapan laku seperti ini menjadi milik semua penghuni rumah besar kita. Coba anda perhatikan beaya untuk laku semacam ini. Kembang api, mercon/petasan, pementasan aneka kreasi tari dan biduan, Makanan ringan sampai yang berat di terima tubuh pun tersaji dimana-mana, demikian halnya dengan minuman ringan sampai yang memabukkan pun terhidang tiap saat. Hitunglah beayanya dan jangan lupa kerugian yang musti di tanggung bersama akibat penumpukan dan sebaran sampah dimana-mana, kerusakan taman dan tanaman, belum lagi polusi kembang api beserta asap mencon/petasan, juga konsumsi BBM jenis apa saja sudah pasti meningkat dalam beberapa jam nanti. Terompet-terompet kertas sudah pasti akan bersahutan dengan klakson mobil pada saatnya nanti. Jika semua di konversi dalam bentuk rupiah, kita akan terbelalak melihat jumlah itu. Jumlah yang sebesar itu di belanjakan oleh Penghuni rumah besar ini hanya dalam hitungan jam. Sebagai perbandingan, acara yang sama pada tahun lalu, di perkirakan US $ 111 juta di seluruh dunia (silahkan di kalikan Rp.13.658), itu baya real yang di keluarkan oleh siapapun, mintalah geolog dan peneliti lingkungan alam untuk menghitung risedu asap kenalpot, mencon dan kembang api dalam beberapa jam itu. Mengerikan bukan? Itu beaya real tahun 2015 kemaren! Bagaimana di tahun 2016 ini...saya perkirakan akan melonjak sampai US $ 150-an juta.
Bandingkan beaya yang di keluarkan untuk kegiatan membantu pengungsi, misalnya atau memperdayakan mereka yang miskin dan tak berpendidikan.
Tetapi apakah hanya beberapa jam saja? Sesungguhnya tidak sebab di Indonesia Barat saat menunjuk pada pkl.00 tgl 31 itu, di belahan timur sudah dar der dor duluan, disana orang sudah bersorak-sorak, bersalam-salaman. Demikian seterusnya, semakin ketimur dar der dor itu juga terjadi. Jadi bukan beberapa jam tetapi 24 jam penuh. wouhhh..luar biasa pesta ini berlangsung, luar biasa pemborosan itu terjadi, luar biasa perusakan alam dan mempolusikan udara selama 24 jam itu.
Tapi aneh...tidak banyak (kalau tidak mau di katakan tidak ada!) ahli-ahli dan Penenliti Lingkungan alam yang melihat ini sebagai 'kekompakan pemborosan bersama dan keakuran meracuni udara dan alam' yang musti kita tentang atau minimal di kecilkan kegiatannya. Saya menyebut cara pesta menyambut tahun baru ini, sebagai 'DOSA ABORSI' untuk generasi mendatang.
Lalu apakah penting soal hitung-hitungan tahun itu? Seperti merayakan ulang tahun? menyambut tahun baru? (termasuk tahun baru agama-agama lainnya?) Pentingkah menjawab : Berapa usia Bumi? Berapa umurmu? Tahun berapa sekarang? Atau tahun berapa kamu lahir? Tahun berapa negara Indonesia di proklamirkan? Seperti judul panjang diatas. Beberapa orang katakan itu penting, tetapi beberapa yang lain mengatakan, sudalah, jalani saja toh waktu terus berlalu.
Nach mari kita berefleksi pendek, meski tidak terlalu pendek, tapi di banding sebuah Kotbah para rohaniawan, fefleksi ini pasti lebih pendek, hehehehehehe.
Kita berumah di bumi, rumah besar kita ini (diperkirakan tahun 2050, kamar-kamar di rumah besar ini akan sesak sebab jumlah penghuninya sudah akan mencapai 11,5 Milyard kepala). Pergantian siang malam di rumah kita berlaku 24 jam dan tiap tahun berlaku 365 hari sekali memutari Mentari. Itu di Bumi kita. Bagaimana dengan di Planet lainnya? Bagaimana di mentari (bintang-bintang lainnya)? Yang menurut para angkasawan, tiap bintang-bintang di luar sana masing-masing memilki gugusan planet (satelit), yang. masih menurut para angkasawan itu, bintang terdekat dari bumi (Proxima
Centauri) jaraknya 4,4 tahun cahaya sama dengan 40.000.000.000.000 km. Untuk menuju bintang terdekat itu misalnya, kita butuh kecepatan 10.000 x kecepatan suara, sementara tehnologi transportasi yang kita miliki sekarang ini baru 5 x kecepatan suara.
Achh, kembali saja ke topik utama, supaya tidak pusing mikirin perkalian itu.
Planet terdekat dengan rumah kita ialah ialah Mars dan Venus. Tahukah anda berapa waktu ke-dua planet itu mengelilingi Matahari?
Mars misalnya, sekali tahun baru di sana 686, 9 hari, artinya umur anda jika tinggal di Mars separuh dari usia yang sekarang, jika saat membaca tulisan ini usia anda 50 tahun maka di Mars anda baru 25 tahun, keren kan?
Nach bagaimana di Venus? kalau mau lebih tua dari usia anda sekarang, silahkan ke Venus sebab disana sekali setahun hanya 224,7 hari. hebat bukan? Anda sudah 80-an tahun heheheheh. Kemudian bagaimana dengan Merkurius yang sangat dekat dari Matahari? Wah disana anda akan berusia ribuan tahun (sekitar 2850 tahun), sebab sekali setahun di Merkurius, hanya 57,5 hari. Maka anda jadi salah satu manusia tertua hehehehehe.
Bagaimana dengan Planet Yupiter? Planet sesudah Mars? Disana sekali setahun sama dengan 11, 9 tahun di bumi. Maka anda masih kanak-kanak hehehehehehe. Saturnus, jika di konversi sekali setahunnya bumi, maka disana 29, 5 tahun bumi , baru bertahun baru, jika begitu anda masih banyi sekitar 1, 8 bulan hehehehe.
Apa? Neptunus? Saya pastikan nenek moyang anda 3 generasi keatas belum ada qkqkqkqkkq....mengapa? sebab disana sekali tahun baru sama dengan 164, 8 tahun bumi, mau kesana?
Dan Pluto planet terjauh dari Bumi, tahun baru akan terjadi 247,9 tahun bumi. Maka, generasi nenek ke-5 moyang kita belum lahir. Jika kita tinggal di Pluto, maka tahun baru sebelum 2015 kemaren terjadi pada tahun 1766 hitungan bumi.
Nachh...hitung-hitungan di bumi akan bukan suatu ke niscayaan jika hendak melihat hitung-hitungan di luar bumi sana. Karena itu tanya soal hitung-hitungan Tuhan terhadapmu, terhadap waktu yang berlalu pun waktu yang akan datang. Sebab hanya satu hitung-hitungan yang Tuhan akan lalukan untuk anda.
Berapa detik, berapa jam, berapa hari, berapa bulan, berapa tahun, anda berbuat baik (beramal?)?
Angka hanyalah alat untuk mengukur kwalitas hidup anda, demikian juga ia (angka) menjadi tolak ukur keburukan anda.
Selamat bertahun baru.
Fragmen Kebudayaan : Refleksi hari penutup 2022
Pergantian hari, pekan/Minggu, Purnama/bulan dan tahun hal yang biasa saja. Tidak ada yang istimewa, kecuali angka yang terus membesar.
Pergantian waktu ini, tidak beda dengan yang terjadi ribuan tahun silam bahkan akan tetap sama di waktu yang akan datang. Hanya angka yang membesar dan pengulangan hari-hari, minggu dan bulan. Demikian juga Matahari yang jadi dasar perhitungan dan ukuran pergantian waktu, masih tetap jadi pusat perputaran Bumi/Planet kita ini.
Angka 2022 berganti 2023, mengisyaratkan bahwa Bumi/planet kita, sudah 2022 X mengelilingi Matahar, sejak kalender Masehi diterima secara universal.
Jauh sebelum itu, bumi/planet kita sudah jutaan X mengelilingi Matahari.
Jadi biasa2 saja bukan?
Lalu apa istimewanya perayaan tahun baru? Tak ada, semua biasa-biasa saja. Sama persis seperti pergantian waktu setiap hari.
Yang istimewa adalah, kalau anda yang membaca artikel pendek ini, menyadari bahwa tiap saat anda memasuki waktu dan ruang yang baru.
Bukan angka yang baru, karena itu hanya hitungan belaka. Kesadaran bahwa setiap pergantian detik, menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun, sesungguh kita sedang memasuki waktu dan ruang yang baru.
Memasuki dimensi kehidupan yang baru!
Yang mestinya diikuti warna dan norma hidup yang baru.
Lha, kalau gaya dan corak hidup tetap sama, belum ada yang baru, apa gunanya, sia-sia bukan?
Jadi bukan perubahan angka yang penting dirayakan atau diperingati, tapi pergantian corak dan warna hidup memasuki dimensi hidup yang baru. Yaitu, sisi-sisi dari pertumbuhan dan perkembangan Spiritual.
Mestinya itu yang dirayakan dengan meriah, dipestakan, lewat ibadah sesuai iman masing-masing.
Bukan pemborosan yang merusak diri, orang lain bahkan lingkungan alam, akibat petasan dan kembang api.
Bukan, foya-foya dengan pesta pora, lalu meninggalkan sisa-sisa yang membuat banyak orang menelan ludah sambil menatap yang tersisa itu.
Tapi sudalah..terlalu banyak orang terpasung kesana.
Mungkin karena pesta kembang api, membakar mercon, makan-makan, minum-minum, sampai pada pementasan beragam genre musik, lebih memesona, dari pada, misalnya : Beribadah bersama keluarga, berefleksi, bermeditasi, sesuai Iman masing-masing.
Saya hanya mengajak merenungkan hidup sekarang ini, dan saat pergantian waktu, kesadaran memasuki dimensi baru, jadi tujuan pesta iman masing2.
Memasuki dimensi Spiritual dengan bobot, bebet dan bibit sebagai manusia. Bukankah sala satu tujuan, mengapa ALLAH menciptakan manusia dalam berbagai tradisi dan budaya agar ALLAH dimuliakan, dari atau dalam harkat kemanusian?
Selamat mengalami pergantian tahun 2022 menuju 2023 sahabat dan kerabatku.
Masukilah dimensi ruang, waktu yang baru dalam kehidupan pribadi dan keluarga masing-masing.
Bersyukurlah pada TUHAN, cintai orang-orang yang selama ini hidup bersamamu. Sayangi mereka dalam Iman percaya masing-masing melebihi apa yang sudah dilakukan pada waktu kemaren.
Selamat ber-refleksi, selamat bermeditasi, selamat tahun baru 2019.
Salam dan doa rahayu.
Salam dan doa.
Foto : Cipaku 2018, Me.