05/11/22

SEMARANG

Oldtown Semarang.

Aku gemar mencumbumu dan menelusuri lekuk-lekuk tubuhmu yang memesona itu.
Tiap kali kereta henti di Stasiun tawang hamburan pelancong berebut mencuri perhatianmu, meminang dan merayu.
Di tubuh tuamu keelokan gadis-gadis semarang tergambar keuletan perempuan-perempuan perkasa.
Menggurat pula kisah berabad-abad terukir manis sebagai cerita kota tua semarang
Di kepingan genteng yang berserakan, gema dar dir dor tahun masa perang 5 hari tahun 46
Tembok tembok tuamu pernah di sandari lelaki berselempang kariben sambil menghindari letupan pelor belanda
Dan noni noni berpesta pora di selingi sinyo sinyo nikmati anggur merah sambil berdansa ria lincah seperti para pejuang melompat lompat tak kentara keringat dan tetesan darah
Aku pernah singgah di tubuhmu, menidurimu, mencumbuimu. Tapi juga tak kumengerti mengapa kau pasrah di mesrahi siapa apa
Di saat ku sadar, engkau ternyata terlupakan.
Semarang'2010.
Foto : Aku dan Musium cafe kota tua semarang 2010.


Aku dan Semarang.

Menanti Rob mencandai roda-roda kala senja dalam semilir siul kaline banjir.
Menunggu ditawang peluit malam seperti pemberontak menarik pelatuk memberondong mener gugur bak brondong jagung taptuptoptip
Semarang molek rupamu tak seindah harapan para terkapar pertempuran.enamhari tergolek bedil
Semarang simpanglima pilihan siapa kelaut kedarat ombak berbukit_bukit
Dara-dara mengerling jejaka seperti sehelai sutra merahputih berkibar melambai sapa saja datang.
Keterangan foto tidak tersedia.


RWM.BOONG BETHONY

Tidak ada komentar: