11/02/16

Negeri Cecunguk


Sajak : Parodi negeri bedebah.

By.Romo RWM.


"Freeport itu milik rakyat Papua!" teriakmu sambil mengepal tangan ke ujung langit. Tapi aku hanya memandangmu sambil seksama meneliti asesoris mahal di jemari, arloji melingkar di batang lenganmu. Saat itu juga, semua massa mengekor lantang mengucapkan kata yang sama dalam gerak yang seperti itu juga.
"Mengapa hanya diam Romo? Hayoo Romo!" Teriakmu menggelegar saling menyahuti dan mendesak-desak perisai yang berbaris rapi menghalangi didepanmu. Saling dorong, saling melotot.

"Freeport punya anak Papua!" Otot lehermu menegang persis bahasa tubuh kawan-kawanmu yang mulai lelah berteriak-teriak dari pertengahan tahun 80-an. Aroma parfum dan keringat basah lengket di kaos Tshert bertulis Kembalikan Freeport ke Rakyat Papua. Kau teriakan anti Amerika, tetapi nyaman kau pake jeans keluaran California.
"Usut tuntas pencabutan nama presiden dan wakil presiden, jangan biarkan koruptor mengakangi rakyat Papua" terikamu lagi sesudah rebut mikrofon. Semakin menyalak seperti anjing-anjing pemburu bersalak nyalak, berlomba, berteriak. 
"Jangan halangi suara rakyat! Jangan pasung demokrasi yang seumuran jagung ini! Hayo kawan-kawan kita kuasai gedung DPR! Penjarakan oknum-oknum DPR yang korup!" 
Dan dorong mendorong, desak mendesak, maju mundur, tendangan, pukulan, pentungan, batu bercampur canon air lalu menyalak nyalak. Berlarian, injak menginjak pukul memukul, kejar mengejar tak jelas mana demonstran dan mana penjaga negeri. Semua jadi preman, jadi galih, jadi bromocorah.

Sementara itu, para cecenguk negeri ini menonton tayangan TV sambil nikmati secangkir kopi seharga duaratus juta yang pelataranya berjajar Jaguar, Mustank, Caldilac, Lamborghini, Limousine, Ferari, Porsche, BMW dan Mercedes, sambil terbahak-bahak. Demostrasi itu teather jalan untuk mereka. 
"Coba kau lihat jagoanku yang pegang mike itu, dia hebat bukan?" Celetuk lelaki penjepit Cerutu Havana sambil menunjuk monitor kepada beberapa orang di ruang wangi itu.
"Yah...tadi pagi aku selipkan sejuta disakunya untuk membuatnya seperti itu!" sahut lelaki bercangkir kristal merah isinya, merah dasi.
Lalu semua tertawa bangga, bangga sebab cemerlang melahirkan kecoak jalanan.
Cheers.

Dan tak lama lagi akan datang cecenguk cecunguk baru. Lalu melahirkan kecoak-kecoak baru, sesudah itu preman baru kemudian galih dan bromocorah baru.

Lalu sebagai Romo, kan kubeli berbotol-botol Beer dan kutuang di pembuangan belakang rumah, para cecenguk cecenguk, kecoak kecoak itu biarkan berenang disana, disitu, Sampai berbusa-busa.
#papamintasaham 

Tepian mahakam, Noverber'15.





RWM.BOONG BETHONY

Tidak ada komentar: