Sajak lelaki nasaret
by : RW Maarthin.
by : RW Maarthin.
Lelaki itu bicara lemah
lembut dia bilang
Bebaskan aku dari perayaanmu, karena itu untukmu
Jauhkan aku dari pesta-pestamu karena itu bukan aku
Pestaku bukan kegembiraan
Perayaanku bukan pesta
Bebaskan aku dari perayaanmu, karena itu untukmu
Jauhkan aku dari pesta-pestamu karena itu bukan aku
Pestaku bukan kegembiraan
Perayaanku bukan pesta
Lelaki itu bertutur dengan hati, dia
katakan
Jangan kurung aku dibalik tebal dan jeruji gerejamu
Tanggalkan pintu dan jendela persegi itu
Sebab aku bukan bangunanmu
Karena jendela dan pintu itu bukan duniaku
Jangan kurung aku dibalik tebal dan jeruji gerejamu
Tanggalkan pintu dan jendela persegi itu
Sebab aku bukan bangunanmu
Karena jendela dan pintu itu bukan duniaku
Lelaki itu berucap dengan
rasa, dia bertanya
Mengapa tak kau biarkan aku mencinta seperti cintaku
Kenapa kau atur aku mainanmu yang sekata-kata
Karena cintaku abadi
Sebab kataku adalah alam ini
Mengapa tak kau biarkan aku mencinta seperti cintaku
Kenapa kau atur aku mainanmu yang sekata-kata
Karena cintaku abadi
Sebab kataku adalah alam ini
Lelaki itu akhirnya
berbisik, dia bilang
siapa tak berdosa dia yang berhak menghukum
siapa tak bersalah dia jadi hakim
siapa tak berdosa dia yang berhak menghukum
siapa tak bersalah dia jadi hakim
Lelaki itu terbata-bata
bilang
Oh lebih banyak kambing dari pada domba.
Oh lebih banyak kambing dari pada domba.
(tepian mahakam, akhir
maret 2015)
Sajak ke-2 Lelaki Nasareth
by : RWM.
Kau puja aku untuk puas
dahagamu
Kau puji aku untuk namamu
Tak puas
Rotiku kau santap loba
Anggurku kau reguk habis
dan
Kau pasung
seperti kambing, domba, lembu sebelihan
lalu kau burai diatas batu sesembah
pada altar pendupaan
bernyanyi riang menari berjoget nikmati diri
Kau pujaku diawan-awan dilangit-langit
Kau pujiku pelangi jingga
tiada lega
tubuhku kau rajah rajam
hatiku kau iris sembilau-bilau
dan
kau ikat
kau pasak
lalu terkekeh memburai-burai
berbuku-buku kau tulis
merias tubuhku
seolah-olah itu doamu
Tapi kau tukar
dan malam jelaga pilihanmu
dimana penyamun berpesta nikmati domba guling muda berhias sebotol anggur
merah.
(tepian mahakam, awal april 2015)
Sajak keluh lelaki dari Nasareth
diujung pesta paskah
By. RWM
Lelah menanyamu, mengapa!
lalu kau senyum serambi elus kepalaku
sia-sia bertanya hanya cari kepuasan, bisikmu
tanya dirimu, sambungnya lagi.
lihat disana yang berjalan itu
yang terkapar menahan lapar
yang lalai
yang sarat benci
yang lelah, capek dan galau
yang malang
yang sial
yang terbuang
yang tersingkir
yang hancur hati
yang sendirian, kesepian
seperti aku sendirian disini.
melihat pesta-pestamu
mendapati perayaan-perayaanmu
menemukan kegembiraanmu
yang tak sanggup aku hadiri
bukan benci atau tak suka
tapi karena tak paham untuk siapa
dan mengapa
lelah menanyamu, mengapa.
akhirnya dalam diam ku dapat jawabMu.
(tepian mahakam awal april
2015)
Sembah.
Sebab namamu kudus
kudus.
maka bernyanyilah aku
Kudus, kudus
Tuhan.
RWM.BOONG BETHONY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar