14/07/17

Kebenaran.

Diskusi Mengenai Kebenaran

Ketika seorang mengatakan Benar, sesungguhnya pada saat itu ia hanya menemui gejala-gejala yang dianggapnya benar. Dalam ilmu filsafat "benar" adalah ekstensi (kumpulan) hukum alam. Karena itu "benar" secara logika selalu meragukan makna "Benar" untuk dapat mendekati apa yang yang dianggap "benar". Tidak ada yang benar-benar selain gejala benar itu sendiri. (RWM)
Dan Ketika saya posting ini beberapa waktu lalu, seorang teman yang mendalami Fisika berkomentar, bahwa Kebenaran ialah Variable Linier.
Adakah komentar dari sahabat Fecebooker lainnya?
Rob Colection


Komentar
Demsy Salindeho Sondakh G'evening Mrs Pastor Ro Wl Ma,,,,Your posting above attract my attention. Well,,,,,It's true that the logically truth is no absolute truth. God's truth is the absolute one that can not be denied by anyone. So which one of them do you want to discuss ?
Ro Wl Ma Well sobatku Demsy Salindeho Sondakh....Teman saya yang fisikiawan itu bilang bahwa kebenaran itu adalah VARIABEL LINIER'
Apa yang saya posting di atas sudah mendapat tanggapan dari banyak teman-teman Filsuf, tetapi tak ada yang menanggapi komentar teman yang ahli Fisika itu. Saya pikir ini yang perlu untuk di diskusikan.
Demsy Salindeho Sondakh Jadi tinggal pilih yang mana yang mau dikomentari ya Pak Pdt,,,,ini sangat menarik,,,,But according me it needs much time,,,,
Ro Wl Ma Variabel Linier...secara matematis itu perubahan-perubahan. Tetapi secara fisika saya amat dangkal qkqkqkqkqkqk
Demsy Salindeho Sondakh Iy aPak Pdt,,,apalagi saya,,,,,S1nya Citizenchip Education , S2nya Scince of communication dan S3nya ndak tau science apa ?,,,,,kwekkkkkkkkkk
Ro Wl Ma Qqkqkqkqkqkqkqkqkkqkqkqkqkqkqkqk
Demsy Salindeho Sondakh Have a wonderful sleep Pak Pdt Ro Wl Ma with the nuclear family and good night,,,,,
Ro Wl Ma My buddy Demsy Salindeho Sondakh...today I was too tired to sleep quickly qkqkqk qkqkqk
Poltak Situmorang Dalam ilmu Fisika, ada "Teori Ketidakpastian", karena itulah dalam ilmu Statistika ada Standard Deviasi, dst..dst..dst.

Tapi, bagiku itu semua " Sampah" dibandingkan dengan "KEBENARAN" yang sesungguhnya, yaitu FIRMAN TUHAN (Yoh 17:17). Begitu pendapatku Romo Ro WI Ma.
Demsy Salindeho Sondakh Ahhhh,,,,ini sudah lebih jelas Pak Poltak sudah berbicara ttg the truth of horizontal vs the truth of vertical....
Ro Wl Ma Tapi kaum filsuf bisa bertanya begini ke Pak Poltak Situmorang...apa kebenaran Firman Tuhan itu? nanti akan ada yang jawab begini : Itu adalah rangkaian huruf-huruf yang bermakna Firman Tuhan qkqkqkqkqkqk
Poltak Situmorang Betul Romo Ro WI Ma, tapi bukankah kaum filsuf itu juga tubuhnya terdiri dari molekul-molekul yang membentuk DNA dst, dst, dst. Dan diberikan kesempatan untuk menggunakan akal budinya untuk memahami alam semesta? Para filsuf itu pasti juga sepakat kalau saya katakan "Segala sesuatu ada, karena ada yang membuatnya. Semakin rumit suatu ciptaan itu, semakin pintar yang menciptakannya. Jam tangan, pesawat terbang, pesawat columbia,dll. Semua itu dibuat dari yang sudah ada dan diolah. 

Bagaimana dengan Bulan yang mengelilingi bumi, Bumi dan Bulan mengelilingi Matahari, dan setia pada lintasannya. Pasti ada yang membuatnya demikian. Dari tiada menjadi ada dan kemudian bisa menjadi tiada dst. Siapakah yang membuat semua itu terjadi? Itulah yang sebut dengan Kebenaran Firman Tuhan. Mengapa saya katakan demikian? Karena DIA mengatakannya dalam Kitab Suci.

Para Filsuf itu menurut saya orang tolol, seperti komputer yang mencoba menganalisa kehebatan atau kejeniusan pembuatnya. Ha.ha.ha.ha
Ro Wl Ma Qqkqkqkqkqkqkqkkq....mati aku lae kalau begini jawabannya qkqkqkqkqkqkqkkq
Ro Wl Ma Yang jelas ada The strong Hand behind....
Poltak Situmorang Itulah "LOGOS" (Yoh 1:1)
Chandra Yusuf Hahaha nyebut namaku romo. Ini bisa panjang nih ceritanya. Benar itukan cuma pembekuan peristiwa dlm waktu tertentu. Sama seperti foto adalah gambar gerak saat itu. Semuanya dlm pikiran bukan fakta diluar pikiran. Fakta diluar pikiran tak pernah memiliki kebenaran. Ia selalu bergerak dan berubah dalam masanya. Kebenaran adalah simbol pengakuan keadaaan saat itu tidak lebih dan tdk kurang. Kebenaran adalah masa lalu yg penuh tipu muslihat yg kita tdk pernah hadir saat itu terjadi. Bila kebenaran itu terjadi pada kita saat ini. Itu cuma perbandingan antara saatini dg sebelumnya yg tdk pernah sama. Orang tak punya ilmu bilang keyakinan. Orang beragama bilang keimanan. Atheis bilang kebodohan. Aku bilang cuma pernyataan.Nihil. Tak ada apa apa.
Ro Wl Ma Mas Chandra Yusuf...dalam perspektif filsafat, apa yang mas ungkap itu benar sebagai gejala kebenaran...kita sepakat soal itu.
Lha Itu teman saya yang ahli Fisika bilang bahwa kebenaran itu ialah Variabel Linier.
Demsy Salindeho Sondakh Itu menurut the approach of the truth of physics,,,,Yang jelas menuurrt saya Pak Pdt kalau kita bicara kebenaran hanya ada dua yakni : Kebenaran Absolute (Vertical) God's truth dan kebenaran Relatif (Horisontal),,,kebenaran duniawi termasuk di dalamnya kebenaran ilmu pengetahuan yang penuh ketidak pastian dan penuh keragua-raguan serta sifatnya sementara dan sama sekali tidak obyektif. Unsur kebenaran subyektifitas pasti masih tetap melekat pada ilmuwan yg mencari kebenaran ilmiah itu apalag dalam dunia social science,,,dst,,,,dst,,,,
Roc Koesoemahprawira Benar kata kita belum tentu benar kata yang lain.. dan sebaliknya.. kebenaran selalu relatif dan conditional.... bener gak ya? Hihihihi
Ro Wl Ma Nachhh sebab itu sobat Demsy Salindeho Sondakh dan Igo Koesoemahprawira....secara ilmu pengetahuan saya bilang begini di awal postingan : Karena itu "benar" secara logika selalu meragukan makna "Benar" untuk dapat mendekati apa yang yang dianggap "benar". Tidak ada yang benar-benar selain gejala benar itu sendiri.
Demsy Salindeho Sondakh Igo Koesoemahprawira ,,,I agree pak Igo Koesoemahprawira
Chandra Yusuf Benar itu a statement of moral...
Demsy Salindeho Sondakh Ro Wl Ma That is the core of your posting above pak Pdt,,,,
Ro Wl Ma Jika begitu tesisnya sobatku Chandra YusufDemsy Salindeho Sondakh dan Igo Koesoemahprawira, maka kebenaran itu bukan soal teks dan kontekstual melainkan faktual. Jika kebenaran itu merupakan Variabel Linier. Plase do not talk about Vertical truth or Horizontal truth.
Demsy Salindeho Sondakh I am confused by your last statement, so what kind of truth that will be discussing ? You said do not talk about the bot tryth ver and hor,,,,,it's like looking for a needle in a haystack,,,,,,hehheee
Chandra Yusuf Bila itu variabel linier... itu akan menjadi random... bila random tak pernah ada path... jika tak ada path tak ada kebenaran
Ro Wl Ma Bro Demsy Salindeho Sondakh...diskusi seperti ini, selalu membawa seseorang untuk masuk ke kebenaran versi agama, padahal kita ingin mengembangkan untuk sebuah nalar soal kebenaran itu.
Ro Wl Ma Bro Chandra Yusuf...kalau begitu ujung-ujungnya waktu. Wah tamat deh diskusi kita,
Barth Padatu Ro Wl Ma & Demsy, Try to talk diagonal truth 
Demsy Salindeho Sondakh Barth Padat,,,,Do not divert attention from the ongoing discussions,,,you should joint in this discussion on the topic that we are discussing,,,,,,hehehee,,,,Maybe the diagonal truth next time,,,,,,,kweekkkkk
Ro Wl Ma Bro Barth Padatu...How about CIRCLE truth qkqkqkqkqk
Barth Padatu Sometimes, diverting issue is the alternative way to find the great perspective towards the main issue (The truth).
Demsy Salindeho Sondakh Heehehe,,,,,,ada aja alasan Barth Padatu,,,,mantap Pak Dr,,,,
Ro Wl Ma Bro Demsy Salindeho Sondakh...wadohhh qkqkqkqkqkqkqk....lha itu juga gejala-gejala kebenaran..linier seperti komentar Mas Chandra Yusuf tadi.
Barth Padatu go on, I must "get my dream". See you !
Ro Wl Ma Bro Barth Padatu...What Dream you want my friend? qkqkqkqkkq
Chandra Yusuf Susah bila bicara ttg kebenaran... meskipun kita menggunakan variabel linier tetap itu harus ada patokan... misal 3x ya 3 itu harus ada... 3 itu sendiri subjektif. Bila tdk ada... random saja... maka hasil adalah tak terhingga...
Ro Wl Ma Betul Mas Chandra Yusuf...sebuah kebenaran musti memiliki dasar. Jika kebenaran itu hanya kata-kata saja maka tak terhingga.
Chandra Yusuf Tapi kembali yg saya blg. Kebenaran itu adalah a moral statement... Bila itu a moral statement baru ada patokannya. Kembak ke penjelasan perbandingan. Dlm ayat memungut sesuatu di jln dg niat baik... maka tindakan kita memungut sesuatu di jln dg niat baik itu kebaikan... krn dibandinhkan dg ayat.jika tak sda ayat. ya gimana bisa di bilang kebaikan? itu berdiri sendiri. Pastinya kebenaran menjadi subjektif sajah. Subjektif gimana mau dibilang benar kesimpulan yg kita ambil tdk pernah bisa diobservasi. Jaman para nabi yg pengikut ya tak cerdas dan kita tak hidup pada jamannya melihat sendiri. Ya jalan satusatunya moral keimanan sbg patokan.

Faruk Tripoli wah. ratekan aku..
Ro Wl Ma Kangmas Faruk Tripoli..lha aku yo ratekan, makanya tak tanyakan...
Faruk Tripoli rawani njawab, mas. wong pertanyaane wae durung ngerti. nek aku ngertine ora nganggo ilmu pasti. raono sing bener kuwi marga kabeh konstruksi pikiran manusia, baik secara individual maupun kolektif. mung kuwi
Ro Wl Ma Kangmas Faruk Tripoli...aku malah kelingan uran-uran lawas, unine ngene :
Ono tangis kelayung-layung.Tangise wong kang wedi mati, gedongono, kuncenono.Yen wis mati mongso wurunge....
Apa ini salah satu kebenaran versi 'njawani' yooo kang?
Barth Padatu True is the half of wrong ! No body can see the true without the wrong experience.
Ro Wl Ma You mean that the mistakes that one can see the truth? Bro Barth Padatu? this not obout mechanical. But the truth it self.
Kudawaningpati IX ... waduuh, tobat, Romo. Keduwuran ...
Ro Wl Ma Kang Kudawaningpati IX...wadohh ojo ngono to kang. Lha iki omong-omong santai kang.
Roc Koesoemahprawira Salah satu unen-unen atau tetembungan yang sangat di pegang teguh oleh orang Jawa ialah:"Bener neng ora pener", yang dimaksud dari tetembungan ini ialah bahwa segala sesuatu yang di anggap benar atau kebenaran itu tidak selama nya tepat kalau tidak di sampaikan dengan cara yang tepat, dan melihat situasi dan kondisi yang melingkupi nya.

Misal nya saat kita mau menegur seseorang yang melakukan kesalahan, maka sudah di anggap "bener", kalau kita tegur dia,neng ora pener (tapi tidak juga benar) kalau hal itu di sampaikan di depan orang banyak dan halayak ramai umpama nya, sehingga menimbulkan rasa malu atau wirang pada orang yang di tegur....

ini yang saya maksud kontekstual, hal yang benar bisa jadi gak bener..... bener to kangmas sedoyo?
Roc Koesoemahprawira Kebenaran adalah konsep general dari kehidupan yang dianggap paling layak untuk dilaksanakan secara pribadi maupun kelompok. dan kebenaran selalu hadir secara kontekstual di segala bangsa dan peradaban, dalam kehidupan kita ini seyogyanya kita menyadari kerelatifan itu agar kita tidak berusaha untuk memaksakan pencapaian kebenaran pribadi atau kelompok kita pada yang lainnya, sebab kebenaran selalu bersifat relatif . 

Agama manapun akan selalu mengajarkan kebenaran dan melarang hal hal yang dianggap tidak benar, Manusia tidak beragamapun bisa memiliki nilai kebenaran bukan? hanya patokannya mungkin pribadi atau subjektif, jadi Agama kalau menurut saya sih, hehehehe menjadi panduan bagi kita untuk melakukan hal hal yang "dianggap" benar secara kontekstual, belum tentu general apalagi global..... sembahyang itu bener (tapi versi agama mana dulu? ), ritual sembahyang saya mungkin bisa tidak benar bagi penganut agama lain....

So kesimpulan sementara saya : Agama ya agama dengan segala kebenarannya, sifatnya pribadi dan mengandung kebenaran kebenaran yang hakiki bagi setiap penganutnya.... jangan pula kita gabungkan dengan sisi sosial bermasyarakat, karena kalo gak pake toleransi..... bisa bisa bubrah... kalo bubrah dan heboh.. maka dimana letak kebenarannya?

Teriring salam
Chandra Yusuf Haha yaitu kebenaran sdalah statement of moral...
Roc Koesoemahprawira oh ya *mumpung inget : Apabila kita menganggap kebenaran sebagai suatu variabel linear, maka perlu kita sadari bahwa dasar pernyataan tersebut biasanya berpatokan pada kebenaran sebagai aksioma dasar dari seluruh struktur ego / pikiran sistem kepercayaan dualistik manusia. Dimana setiap manusia akan melihat kebenaran / atau ke tidak benaran melalui ilusi yang tersedia dalam pemahamannya masing masing untuk semakin mendekati dan memahami kenyataan kehidupan…. 

Saya kira tidak ada yang salah dari pernyataan temennya romo itu…. hehehehehe lagi lagi balik ke relatifitas, maaf tapi ini menurut saya romo Ro Wl Ma dan rekan rekan lainnya
Chandra Yusuf Kembali ke masing orgvyg menilai... org yg taknpunya pengetahuan disebut keyakinan, yg beragama keimanan tp buat atheis kebodohan krn kebenaran itu untuk mematikan pencarian....
Ro Wl Ma Achhhh...saya pikir akan ada teory baru soal kebenaran itu....hmmm.
Tenyata kita semua masih terikat pada abstraksi atas kebenaran mekanistis dan temporal.
Seperti eksistensi Chandra Yusuf misalnya dengan seluruh opsi-opsi (ekstensi) umum dan khusus me
ngenai dia. benar secara faktual dia ada sekarang ini (tentu dalam kemasan opsi-opsinya). Demikian juga Igo Koesoemahprawira, saya atau mereka yang terlibat dalam diskusi ini.
Tapi apakah kebenaran itu benar-benar menyatakan yang benar atau ia (kebenaran itu) hanyalah faktual belaka atau sebaliknya ia (kebenaran itu) sebuah narasi yang bukan benar-benar, benar?
Chandra Yusuf Adakah yg baru romo ataukah yg lama itu yg baru?
Ro Wl Ma Bro...semua karena narasi...hanya satu kebenaran menurut tradisi kemanusiaan : Semua pasti mati qkqkqkqkqkkqqk.
Tidak ada yang benar-benar baru, kecuali kematian yang selalu aktual....
Roc Koesoemahprawira Romo Ro Wl Ma ysh….Beberapa filsuf, terutama mereka yang mengidentifikasi diri mereka sebagai filsuf "postmodernis", menegaskan bahwa kebenaran tidak mutlak adanya, tapi tergantung pada sudut pandang individu. Bahkan mereka menganggap kebenaran itu sebagai politik - apa yang benar tergantung pada ideologi politik anda. 

Ilmu pengetahuan bisa dianggap sebagai sekadar sistem kepercayaan. Jika saya memberitahu seorang buta bahwa aman untuk menyeberang jalan, dan ia mendapati dirinya ditabrak truk, maka kebenaran itu tidak berlaku bagi saya untuk mengatakan "itu benar buat saya bahwa aman baginya untuk menyeberang jalan." Dimana pernyataan tersebut tergantung pada jenis kebenaran yang lebih sekedar sudut pandang pribadi.

Munurut sudut pandang postmodernis tampaknya lebih masuk akal jika kata kebenaran lebih diterapkan pada hal-hal seperti seni dan moralitas, di mana ada ada banyak cara menyepakati untuk menentukan apa yang benar. Di wilayah ini, kita bisa mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari berbagai pemikiran, sehingga masalah mana kebenaran yang lebih baik bisa didefinisikan. 

Dalam bidang ilmiah tradisional, teori tentang kebenaran menunjukkan bahwa selalu ada unsur pendapat dan bias. Sehingga metode ilmiahpun juga secara hati-hati dirancang untuk menjaga bias seperti i tu mencapai ke titik minimum absolut untuk menghindari kesimpang siuran pada saat menggunakan metode emosional atau politik atau agama untuk mencapai kesimpulan tentang kebenaran.

Benar, salah, benar dan tidak benar ternyata sulit sekali untuk mencapai titik minimum absolut… jadi kebenaran yang terbaik yang bisa kita miliki adalah kebenaran yang di topang oleh segala aspek pattern pemikiran produk agama budaya dan moralitas… setidaknya arsiran himpunannya akan lebih banyak dan saling melengkapi… *demikian personal opinion saya, salam.
Roc Koesoemahprawira Jika ada pertanyaan tentang kebenaran, mungkin ini diakibatkan karena ada kesalahpahaman tentang arti kata-kata, atau mungkin karena ada perbedaan pendapat tentang prediksi yang tersirat oleh pernyataan dan bukti apa yang akan cenderung untuk mengkonfi...Lihat Selengkapnya
Chandra Yusuf Tambahan lagi romo merokok sebagai perokok berat membawa dampak kepada pihak ketiga...
Chandra Yusuf Berarti ada batasan perokok berat yg merokok yg membawa dampak dan tidak...
Ro Wl Ma Tentu saja yang paling berat ialah si merokok itu berat...qkqkqkqkkq..colek Igo Koesoemahprawira
Ro Wl Ma Mas Chandra Yusuf..yang awal menyinggung rokok itu, perokok berat meski dia ringan...qkqkqkqkqkqk
Chandra Yusuf Hahaha itu asupan gizi romo bukan masalah rokok
Chandra Yusuf Intinya ini topik level S4 romo... serem ah... nnti kita terpaksa belajar lagi padahal level yg sekarang aja otak udah diobrak abrik.... hahahaha

RWM.BOONG BETHONY

Tidak ada komentar: