18/06/14

Tuntutan Petani Indonesia.

Apakah Reformasi Pertanian Penting untuk Ketahanan Pangan Nasional?

Sahabat saya Budiyono Jayus , seorang Praktisi Pertanian, yang selalu turun ketengah Kaum Termarginalkan 'Para Petani Indonesia' menulis beberapa Tuntutan tapi karena beliau orang jawa tulen ia ganti Tuntutan itu menjadi Saran.
Biarlah saran atau Tuntutan ini saya muat kembali di Wall ini, untuk menyuarakan perasaan Para Petani Indonesia yang selama ini menjadi bulan-bulanan mafia yang bergentayangan disekitar Pemerintah.

Capres no 1 dan no 2 masing masing punya kelebihan dan kekurangan tetapi keduanya mempunyai kesamaan. Dalam 2 kali padu ( debat ) keduanya tidak berani menyinggung sektor pertanian yg notabene penyangga utama stabilitas suatu bangsa,keduanya tidak berani mengutarakan/menjanjikan ;
1. Membeli hasil panen petani pada saat harga terpuruk saat panen raya.
2. Membatasi kepemilikan tanah pertanian oleh perusahaan ato perorangan.
3. Memberi setiap keluarga petani lahan garapan 2 ha bagi rumah tangga tani yg lahannya kurang dari 5000 meter.
4. Tanah tanah pertanian yg oleh pemiliknya di ditelantarkan disita oleh negara untuk dibagikan kepada petani yg menjadi buruh tani.
5. Jalankan politik dumping untuk sektor pertanian.
6. Hentikan import untuk produk produk pertanian yang bisa dibudidayakan di dalam negri.
7. Hentikan subsidi pupuk dan diganti dengan subsidi pasar.
8. Semua bahan pangan kebutuhan pokok rakyat tetap dikuasai dan di kontrol negara di bawah pengawasan lembaga yg independen.

Bila salah satu capres ada yg berani merealisasikan ga usah panjang lebar bla blanya 90% jadi tentunya harus ada kontrak untuk mengontrol perjanjiannya.

Wahai CAPRES DAN CAWAPRES....mampukah anda mengembalikan Petani Indonesia menjadi Tuan Tanah di Negeri Gemahripah Loh Jenawi ini?


RWM.BOONG BETHONY

Tidak ada komentar: