Digondol garong.
(catatan untuk 1 juni)
Buat saya tgl 1 Juni tidak hanya soal tgl baru, bulan baru atau gajian lagi. Tgl tersebut dalam kalender hari besar Nasional dicatat sebagai Lahirnya PANCASILA, yang katanya menjadi dasar Negara Repoblik Indonesia. Dasar Negara? Begitulah, menurut catatan Sahibulhikayat. Lho kok menurut catatan Sahibulhikayat? Bukannya sudah di Undang-undangkan oleh Sidang Umum MPR?. Kisahnya begitu! Catatannya seperti itu!. Karena terbukti itu hanya serupa catatan saja atau lebih parah dari itu sebagai catatan kaki; yang boleh dibaca boleh dilewati atau mau buktikan catatan kaki itu atau tidak terserah yang baca. Makanya, Akhir-akhir ini PANCASILA menghilang dari pemikiran banyak orang, termasuk saya dan anda.
Hilang? Ya Hilang! Trus? Ya kita cari atau buat dasar negara baru. Wahh Berani skali ya? Berani dong! Sapa takut? Lha kalau para pejabat, Birokrat, Legislatif - Legislator, Yudikatif, Rohaniawan, para pujangga, Resi, Baghawan dan Partai-partai Politik, yang mustinya bertanggung jawab menjaga PANCASILA bisa menghianati Dasar negara itu, masak rakyat tidak boleh? Masakan saya atau anda tidak boleh? Lho emang mereka itu siapa? Warga negara asing? Turis?
Menghianati Pancasila? Iya pasti, jelas! Masak kamu nggak bisa melihat penghianatan itu?
Lihatlah birokrat itu! Mentri itu! Gubernur itu! Bupati itu! Walikota itu!
Lihatlah Hakim itu! Jaksa itu! Polisi itu! Pengacara itu!
Lihatlah Rohaniawan itu! Ustads itu! Pendeta itu! Pastor itu!
Lihatlah Ketua partai itu! Presiden partai itu! Pimpinan kelompok itu!
Lihatlah jejak mereka!
Menurutmu mereka punya Pancasila dihati? Didada? Dipikiran? Ditindakan mereka?
Pandanglah rumah! Pandanglah istana-istana! Pandanglah roda-roda mewah! Pandanglah perempuan koleksi!
Menggiurkan?
Menjijikan!
Memuakkan!
Ach, memalukan negeri ini!
Lho, katanya, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa indonesia!
Hahahahaahahaha, itu dulu bung! Jaman Bung Karno! Jaman Bung Hatta!
Ini jaman reformasi! Jaman kebebasan! Jaman bebas!
Jadi menurutmu, Pancasila itu Historis ya!
Ya! hanya kisah masa lalu. Kisah yang di jadikan bahan ujian disekolah.
Hari itu, tgl 1 juni!
Kantor-kantor, rumah-rumah, hotel-hotel bintang dan melati, penginapan, tempat-tempat ibadah, bordil-bordil, diserbu ribuan garong.
Merusak pintu dan jendela.
Berebutan, meraih relief garuda pancasila.
Di jual kiloan.
Kiloan?
Ya kiloan! Mumpung masih ada yang mau membelinya.
Mangkanya, aku mau buat dasar sendiri.
Mau ikutan???
(di sebuah makam tua pojok kotaku, merah putih serupa bendera berkibar-kibar ditengah pekuburan. Diujung pekuburan itu, seorang gembala kambing meniup seruling senada padamu negeri)
RW Maarthin.
di rumahku, Istanaku, jln Puspogiwang - Semarang
RWM.BOONG BETHONY
(catatan untuk 1 juni)
Buat saya tgl 1 Juni tidak hanya soal tgl baru, bulan baru atau gajian lagi. Tgl tersebut dalam kalender hari besar Nasional dicatat sebagai Lahirnya PANCASILA, yang katanya menjadi dasar Negara Repoblik Indonesia. Dasar Negara? Begitulah, menurut catatan Sahibulhikayat. Lho kok menurut catatan Sahibulhikayat? Bukannya sudah di Undang-undangkan oleh Sidang Umum MPR?. Kisahnya begitu! Catatannya seperti itu!. Karena terbukti itu hanya serupa catatan saja atau lebih parah dari itu sebagai catatan kaki; yang boleh dibaca boleh dilewati atau mau buktikan catatan kaki itu atau tidak terserah yang baca. Makanya, Akhir-akhir ini PANCASILA menghilang dari pemikiran banyak orang, termasuk saya dan anda.
Hilang? Ya Hilang! Trus? Ya kita cari atau buat dasar negara baru. Wahh Berani skali ya? Berani dong! Sapa takut? Lha kalau para pejabat, Birokrat, Legislatif - Legislator, Yudikatif, Rohaniawan, para pujangga, Resi, Baghawan dan Partai-partai Politik, yang mustinya bertanggung jawab menjaga PANCASILA bisa menghianati Dasar negara itu, masak rakyat tidak boleh? Masakan saya atau anda tidak boleh? Lho emang mereka itu siapa? Warga negara asing? Turis?
Menghianati Pancasila? Iya pasti, jelas! Masak kamu nggak bisa melihat penghianatan itu?
Lihatlah birokrat itu! Mentri itu! Gubernur itu! Bupati itu! Walikota itu!
Lihatlah Hakim itu! Jaksa itu! Polisi itu! Pengacara itu!
Lihatlah Rohaniawan itu! Ustads itu! Pendeta itu! Pastor itu!
Lihatlah Ketua partai itu! Presiden partai itu! Pimpinan kelompok itu!
Lihatlah jejak mereka!
Menurutmu mereka punya Pancasila dihati? Didada? Dipikiran? Ditindakan mereka?
Pandanglah rumah! Pandanglah istana-istana! Pandanglah roda-roda mewah! Pandanglah perempuan koleksi!
Menggiurkan?
Menjijikan!
Memuakkan!
Ach, memalukan negeri ini!
Lho, katanya, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa indonesia!
Hahahahaahahaha, itu dulu bung! Jaman Bung Karno! Jaman Bung Hatta!
Ini jaman reformasi! Jaman kebebasan! Jaman bebas!
Jadi menurutmu, Pancasila itu Historis ya!
Ya! hanya kisah masa lalu. Kisah yang di jadikan bahan ujian disekolah.
Hari itu, tgl 1 juni!
Kantor-kantor, rumah-rumah, hotel-hotel bintang dan melati, penginapan, tempat-tempat ibadah, bordil-bordil, diserbu ribuan garong.
Merusak pintu dan jendela.
Berebutan, meraih relief garuda pancasila.
Di jual kiloan.
Kiloan?
Ya kiloan! Mumpung masih ada yang mau membelinya.
Mangkanya, aku mau buat dasar sendiri.
Mau ikutan???
(di sebuah makam tua pojok kotaku, merah putih serupa bendera berkibar-kibar ditengah pekuburan. Diujung pekuburan itu, seorang gembala kambing meniup seruling senada padamu negeri)
RW Maarthin.
di rumahku, Istanaku, jln Puspogiwang - Semarang
RWM.BOONG BETHONY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar