18/09/22

Kangen

Kangen.

Denpasar aku datang. 

Mari berncanda nikmati debur riak sanur dan celoteh pengagummu.

Ku harap tubuh elok dan pesonamu

merangsangku mengukir syair-syair yang lama mati

masihkah gairah lenggok-lenggok dan jemari lentik dalam kerling nakal

bangkitkan gairahku mencumbui parasmu

Sanur! Sanur! 

Ku rindu janur-janur menyatu tonggak penjor

Mendayu rayu

kembang pelangi menebar senyum

Sanur, engkaulah sejatinya gadis dewata

Gadis seribu wajah.

(taman Srigunting, 18 sep'011)

Bali dan kerlip bintang

Kute adalah desir ombak bermain cahaya dalam garis meliuk liuk mengejar buih diantara binar cahya lampu dan sorot mata menyatu dalam gelas gelas kaca dengan seribu kisah
Cerita yang melegenda kemana saja menarik semua orang untuk datang mencumbuimu bahkan menyesahmu.
Bali, engkaulah dewa atas semua wisata

KANGEN.

 

Berlari lewati pintu

Melompati gerbang

Menyeruak diantara balai-balai

Hati pedih, keluhmu

Jiwa sakit, teriak engkau

Rasa mati, pekikmu

Aku terdiam

TerpekurMerunduk

Rindu ini larut 

Kangen ini luruh

Meranggas

Meradang

pada sore berikut

kudapati tubuhku terbaring kaku

setangkai mawar merah muda merajam

tepat didada.

pagi berikut

kau cabut mawar itu

tanganmu merobek dadaku

kau bawa lari isinya.

Kidung Rindu.

 Rindu Ku

Menari diantara daun-daun luruh

Menyibak rerimbun pohon-pohon sajak

Mengecup manis kembang-kembang Puisi

 

Rindu Ku

Bergelantung pada akar-akar tua

Menjingkrak liar diantara rumput-rumput Pantun

Berlompatan pada pucuk-pucuk Syair.

RinduKu.

Foto : FJB Kaskus




RWM.BOONG BETHONY

Tidak ada komentar: