Denpasar aku datang.
Mari berncanda nikmati debur riak sanur dan celoteh pengagummu.
Ku harap tubuh elok dan pesonamu
merangsangku mengukir syair-syair yang lama mati
masihkah gairah lenggok-lenggok dan jemari lentik dalam kerling nakal
bangkitkan gairahku mencumbui parasmu
Sanur! Sanur!
Ku rindu janur-janur menyatu tonggak penjor
Mendayu rayu
kembang pelangi menebar senyum
Sanur, engkaulah sejatinya gadis dewata
Gadis seribu wajah.
(taman Srigunting, 18 sep'011)
Bali dan kerlip bintang
KANGEN.
Berlari lewati pintu
Melompati gerbang
Menyeruak diantara balai-balai
Hati pedih, keluhmu
Jiwa sakit, teriak engkau
Rasa mati, pekikmu
Aku terdiam
TerpekurMerunduk
Rindu ini larut
Kangen ini luruh
Meranggas
Meradang
pada sore berikut
kudapati tubuhku terbaring kaku
setangkai mawar merah muda merajam
tepat didada.
pagi berikut
kau cabut mawar itu
tanganmu merobek dadaku
kau bawa lari isinya.
Kidung Rindu.
Rindu Ku
Menari diantara daun-daun luruh
Menyibak rerimbun pohon-pohon sajak
Mengecup manis kembang-kembang Puisi
Rindu Ku
Bergelantung pada akar-akar tua
Menjingkrak liar diantara rumput-rumput Pantun
Berlompatan pada pucuk-pucuk Syair.
RinduKu.
Foto : FJB Kaskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar