14/12/17

Puisi tentang hutan

Dulu
Disini, pohon sebesar Tangki pernah tumbuh 
Disitu, kami bermain mencari buah hutan 
Kini 
Hanya alang-alang dan ilalang 
Tak ada lagi pohon 
Hanya angin memanas dan udara kering

Romo Ro Wi Ma'14





Tunjukkan lebih banyak t


Citarum.


Citarum
Ditubuhmu berjuta keluh dan kesah
Gadis cantik yang terlupa
Merana dan pesakitan.
Citarum
Kurindu mencumbu elok tubuhmu
Tapi
Bukan kau yang sekarang
Jangan aku
Anak-anak yang menyusu di ranum buah dadamu pun 
Jijik dan menutup wajahnya
Citarum oh Citarum lenggak lenggok jaipong yang kau pertontonkan tak lagi mempesona
Aroma tubuhmu yang dulu wangi memancing lelaki hidung belang berlomba memelukmu, kini menoleh pun tidak.
Kulit mulus sehalus sutera kini bopeng-bopeng 
Citarum oh Citarum gadis manis diantara setu-setu dan pegunungan
Naon nu bade kajanteunan?

Bandung, Bumi Pohaci 2017


Kisah akhir pekan.
Surya menusuk nusuk di rerumputan petas tertimpa reranting yang subur menggeletak menggelepar.
Seperti hangat tunggku menghias meja lapang menyatu umbi umbian, keras di garis kering sesawah.
Tiada apa tiada gerak, hanya bayu bersenandung haus.
Danau, sungai, mata air tingal bebatuan, seperti tikungan tajam di pelipis pipi anak anak tirus dan cekungan pipi tetua renta.
Waktu pun berhenti, hanya petaka tergantung dimana mana.
Pada segala pokok, pada semua mahkluk tanpa tanding, bulu pun rontok.
Sayup mengalun seruling menyayat jiwa iringi gendhing cucur bawuk keranda menari nari hidup kembali baru.
Bak bebiji masuki alam baqa lalu bangkit beri bulir dan panen bebuah, kesegaran hanya mimpi ini kali.
Tuhan tunggangi bayu hinggap di pepucuk rumah lantaran tak ada lagi pepohon terlebih dedaun hanya bayangan perih, luka, duka di jam kematian.
Bintang gemintang setia menatap dalam sembab, timur, barat, selatan dan utara masih sama.
Tak beringsut, bepergian, pun bergeser.
Kesetiaan adalah cinta, ialah asmara.
Seperti keteguhan Tuhan mencintaimu.
Jangan cari salah apalagi lapor sampai kesurga, semua ada di sini.
Di rumah kita.
Bukan disana atau disitu tapi disini, di rumah kita.
Rumah semua mahkluk, bukan hanya rumahmu.
Tuhan melompat lompat hindari bara, bara di hatimu.
(terapung-apung mengikuti alur Sungai Citarum, merasai aroma busuk)

Sajak-sajak hutan.
Aku menggerutu gerah diantara rerindang luruh
pada pokok-pokok perkasa 
seperti kenangan yang ditulis penyair
mengenai hutan
mungkin 40 tahun mendatang
sajak hutan
hanya kata

(menggali mata air dari air mata dan air keringat)😑

RWM.BOONG BETHONY

09/12/17

Purohita



Renungan Kebudayaan tentang PUROHITA. 
(sebuah catatan refleksi untuk Kaum Rohaniawan)

Purohita adalah bahasa Sansekerta yang berarti para penghuni Puro atau penguni Pura atau penghuni Rumah Ibadah atau penghuni Tempat Ibadah. Dalam bahasa Indonesia modern, dikenal sebagai Para Rohaniawan.
Purohita terdiri dari dua (2) suku kata, yaitu : Puro dan Hita. 
Puro berarti Tempat Ibadah. Sementara Hita, artinya orang-orang yang mengkhususkan dirinya memasuki dunia spiritual. 
Secara sosial dalam sejarah kuno dan perkembangan ketatabahasaan Indonesia, bunyi Purohita tergeser oleh istilah yang di bawah oleh para misionaris agama-agama yang datang belakangan ke Indonesia. 
Maka istilah Puro - hita kemudian dilupakan dan menjelma sesuai sebutan untuk rumah ibadah agama-agama yang datang belakangan. Seperti, mesdjid dan Langgar untuk Islam, Gereja dan Kapel untuk Kristen (protestan dan Roma Katholik), Pure untuk Hindu, Klenteng Budha, dst. 
Demikian juga untuk orang-orang yang mengkususkan dirinya mengambil jalan Spiritual, menyesuaikan terhadap agama-agama terkemudian itu. Misalnya, Kiyai, Ustads, Pendeta, Pastor, pedande, Bhiku, dst. 
Tapi, saya tidak akan membahas istilah-istilah itu, sebab apapun istilahnya, semua memiliki benang merah yang sama. Yaitu, mereka yang memilih jalan spiritual kehidupannya.

Dalam sejarah kuno kerajaan-kerajaan di Indonesia, terutama di Pulau jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali sampai Nusantenggara Barat, bahasa sansekerta adalah medium komunikasi dalam keseharian masyarakat di jaman itu. Ada banyak bukti real tentang itu, terutama prasasti-prasasti dan juga tulisan dalam bentuk relief di berbagai candi yang terbentang dari Lombok sampai Melayu kuno di Sumatra. Mengenai hal ini, kita tinggalkan dulu, menginat bahwa para arkeolog dan Antopolog, masih sering bertikai soal kesahihan tentang medium bahasa ini. jadi, lupakan dulu ya.
Lalu apa maksud renungan kebudayaan ini saya tulis?
Saya hanya ingin, mengajak sahabat dan kerabat untuk melihat, memahami, mengetahui bahkan, jika memungkinkan menghayati Karifan Masa Lalu Nusantara, khusus tentang PUROHITA. 
Seperti yang saya jelaskan diatas, Bahwa Purohita adalah istilah untuk menyebutkan orang-orang yang memilih jalan hidup dan memasuki lorong spiritual lalu tinggal di rumah-rumah ibadah, rumah sederhana dan hidup sederhana. 
Kaum Purohita ini, dalam konteks dan Narasi sejarah kuno Nusantara sampai kehadiran VOC dan kaum penjajah lainnya, amat penting, bukan saja untuk kaum birokrat di jaman itu (baca : Raja-raja dan hulubalang) tetapi juga untuk masyarakat umumnya. Kaum Purohita, merupakan Penjaga Moral kehidupan, Sumber kebaikan dan Hikmat untuk semua orang. Mereka (Purohita itu) adalah pencetus dan pengajar moral - etis untuk kehidupan banyak orang. Hidupnya merupakan teladan dan patut menjadi contoh masyarakat. Bahkan tak segan-segan menegur, mengingatkan, kaum birokrat jika menempuh jalan melenceng, menyalahgunakan jabatan dan wewenang, melanggar berbagai bentuk aturan, tak bermoral, dst. Kaum Purohita, akan melakukan teguran, peringatan dengan welas asih, kesabaran dan tanpa pamrih. Bukan hanya menyampaikan teguran dan peringatan, kehidupan mereka pun menjadi sumber teladan. Karena mereka tak tergiur harta, jabatan, dan menjalani kehidupan sederhana (baca : Ugahari).
Kearifan Nusantara masa lampau ini, tak disukai oleh banyak kaum Purohita modern. Dianggap kuno dan kampungan. Itulah sebabnya, Kaum Purohita di masa sekarang, hidup bermewah-mewah, tinggal dirumah yang megah dalam bentuk foya-foya bergelimang dari segala sisi.

Jika di masa lalu Nusantara, Kaum Purohita, sanggup menjadi teladan dan sumber inspirasi dan mengaspirasi kehidupan di jamannya, bagaimana Purohita modern?
Bila Purohita masa lalau Nusantara, tak tergiur apalagi terbius harta benda dan jabatan, bagaimana Purohita sekarang?
Kalau Kaum Purohita masa lampau Nusantara, sanggup menjaga moral - Etis kehidupan bersama, bagaimana Kaum Purohita sekarang ini?
Kaum Purohita Nusantara kuno, memilih hidup spiritual dan mempersembahkan hidupnya untuk jalan itu, bagaimana Kaum Purohita Nusantara modern?
Kaum Purohita masa lalu Nusantara, mengorbankan (baca: membunuh) ego demi kemuliaan orang lain, untuk pencerahan kehidupan orang lain, dimasa sekarang sepertinya persembahan hidup seperti itu, hilang dari penampakan kaum Purohita.
Dalam sebuah diskusi di Perpustakaan Nasional, baru-baru ini, saya terkaget-kaget, mendapati seorang Purohita yang datang mengendarai sebuah mobil mewah dengan penampilan seperti artis.
Waktu sesi diskusi, Purohita ini, meledak-ledak dan begitu arogan ketika ada peserta yang membantah pendapatnya tentang Indonesia sebagai Negara Plural dalam Naungan Pancasila. Lebih aneh lagi, ketika teabreak, ia mendamprat orang tersebut yang saya tahu, seiman dengan Purohita itu.

Saya lalu berfikir, apakah jalan spiritual yang dipilih itu, bukan sebuah panggilan bathin, panggilan jiwa, panggilan Tuhan untuknya?
Terlebih melihat begitu banyak Kaum Purohita, turun kejalan, berteriak nyalang, bertutur mengingkari dirinya sendiri. Menuding dan mengklaem kebenaran hanya milik mereka.
Ah..agaknya nilai-nilai agama yang indah dan sarat kedamaian itu bukan lagi mata hati, terlebih mata jiwa untuk sebuah perjalanan spiritual. Tak lagi jadi ukuran untuk tujuan pengelanaan Iman. 
Oh..rupanya pelangi hidup kaum Purohita tak lagi memberi keindahan di mata masyarakat.

Salam dan doa rahayu
Pemerhati kebudayaan, tinggal di jakarta.
Romo Ro Wi Ma


Romo Ro Wi Ma.

RWM.BOONG BETHONY

21/08/17

Keluarga, Istanamu

Keluarga, Istanamu
Romo Ro Wi Ma 

Seorang bapak bertanya begini :
Romo, apa yang terpenting dan terindah dalam hidup ini?
Saya jawab dengan balik bertanya :
Apa yang terjadi? mengapa bertanya begitu?
Lelaki setengah abad ini, terlihat kuyu, gerak-geriknya menyiratkan kelelahan. Ia tidak segera menjawab pertanyaan itu, malah mengeluarkan gudang garam surya 16 lalu menyodorkan sesudah ia mengambil satu dan membakarnya.
Begini Romo..ia menghembuskan asap melalui lubang hidung lalu menatap kearahku.
Romo kan tahu, saya pekerja keras. Dan karena saya begitu, saya berhasil. Tapi, saya sering berselisih pikir dengan keluarga. Ya istri juga anak-anak. Di usia setengah abad ini, saya merasa lelah romo, capek dan berputus asa. Semua usaha dan kerja keras saya seolah-olah tak berharga di mata keluarga saya.
Apa yang harus saya lakukan?
Sekali lagi saya menatap lelaki baya di hadapan saya ini. Harus saya akui bahwa pria setengah baya ini sangat menikmati hidup mewah dari keberhasilan bisnis yang selama ini di lakoninya. Rumah mewah meniru sitektur White House dan sarana transportasi pribadi Mercedes Si200 sport dan mobil mewah lainnya di garasi, banyak orang akan iri padanya. Belum lagi ia sangat dermawan untuk tidak menikmati hasil keringatnya sendirian.
Apakah bapak butuh penghormatan itu dari keluarga?
Mendengar pertanyaan itu, ia menatapku. Rautnya sangat serius matanya tajam menguliti wajahku.
Maksud Romo?
Apa yang paling penting untukmu sobatku?
Keluarga Romo! jawabnya sangat cepat dan yakin.
Jika begitu, jangan minta di hormati, tapi beri kehormatan itu pada mereka! Jawabku tak kalah cepat.
Bukankah dengan bekerja keras dan berusaha memenuhi kebutuhan keluarga, saya memberi kehormatan itu?
Bukan! Jawabku tegas. Itu tanggung jawabmu sebagai kepala keluarga.
Maksud Romo? sambarnya.
Begini, banyak orang menyangka bahwa mencari nafkah dan memenuhi segala kebutuhan keluarganya maka itu cukup. Tugas sebagai kepala keluarga sudah terpenuhi. Ini pandangan keliru, sobat!
Yaaa Romo?
Karena pandangan seperti itu, maka banyak orang kehilangan keluarga. Kehilangan istri, suami dan anak-anak. Memenuhi kebutuhan keluarga adalah tanggungjawab seorang suami.
Tetapi mencintai keluarga adalah kehidupan seorang suami.
Mungkin itu yang sobat tak pernah berikan pada keluarga. jadi ini bukan soal menghormati atau di hormati. Tapi soal mencintai! Soal kasih kepada keluarga.
Jadi, masaalahmu ada disitu sobatku! Sekali lagi bukan soal dihormati atau menghormati. Bagaimana?
Hm!
Nach, sekarang pulanglah. Aku tahu selama ini sobat terlalu sibuk mengurus pekerjaan. Dan lupa, bahwa ada keluarga yang mencintai dan mengasihimu. Selama ini perhatianmu tersita oleh pekerjaan.
Ajak keluarga makan malam dan nyatakan cinta kasihmu apda mereka. Katakan juga bahwa sobat bangga terhadap keluargamu.
Terimakasih Romo!.
Lelaki setengah baya ini berdiri dengan senyum lebar dan wajah ceriah, lalu menyodorkan tangan kanan, menyalami.
Kini aku tahu, ternyata yang terpenting dan terindah adalah menikmati hidup bersama orang yang kita cintai.
Makasih Romo!.
Salam dan doa rahayu sobatku.



Rob Colection/17

RWM.BOONG BETHONY

Sejarah Seko versi C Kruyt


TENTANG ORANG [TO] SEKO

DE TO SEKO IN MIDDEN-CELEBES
ATAS Seko di Sulawesi Tengah.
OLEH DR. ALB. C. Kruyt.

Orang-orang kecil Seko Untuk tinggal di hulu yang Karama Sungai, yang air Selat Makassar menuangkan. Sepanjang sungai, semakin banyak orang dan menembus lebih dalam ke pedalaman, sehingga mereka memiliki sedikit sejalan pameran dengan orang-orang dari Tae-speaker, atau dengan Bare’e-Toradja dan kerabat mereka di Landsekap Gunung dari posso subdivisi dan Paloe. Satu catatan sehingga segera dengan orang lain secara keseluruhan melakukan terlalu memiliki, baik dalam penampilan dan kebiasaan. Untuk Seko dibagi menjadi dua kelompok. Sebenarnya Untuk Seko, saat ini di desa-desa dan Peweneang Amballong (Pohoneang Pemilik) hadir, dan To Seko PADA di desa-desa Lodang dan Wono (pemilik Bono). Penambahan Pada, «biasa», mengacu pada depresi tanah, irigasi oleh Lodangen Wono sungai, di mana orang-orang yang telah menetap. Itu penduduk dan Amballong Peweneang tahu betul bahwa mereka sebelumnya tinggal bersama. Melalui mereka, pemukiman Lemo, dengan Baropa timbul di mana nomor To Rongkong Untuk bergabung dengan Seko akan menetap. Orang-orang dari Lodang dan Wono harus jauh sebelum sisanya telah dipisahkan, dan kemudian pindah. Kedua bagian dari rakyat ini, dan juga Lodang dan Wono sendiri, menciptakan kesan bahwa mereka terisolasi dari satu sama lain waktu yang lama hidup. Tidak hanya itu beberapa kata pada mereka desa berbeda, tetapi juga kebiasaan jalankan sekarang dan kemudian secara luas, bukan apa yang kita di beberapa Toradja- suku telah melihat begitu kuat. Hal ini dapat berlangsung selama porsi dapat dikaitkan dengan fakta bahwa banyak To Seko telah mengambil alih budaya dalam performa yang jauh lebih tinggi Toradja- suku yang tinggal paling dekat dengan mereka, yaitu ToRongkong di Selatan dan Untuk i Rampi di Northeast. ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 399 Munculnya orang-orang tidak menarik: mereka memiliki dengan fitur wajah kasar, wajah datar yang luas. Sementara salah satu di antara semua kelompok Toradja orang rupawan pertemuan dengan fitur wajah yang indah, kita bisa di To Seko bukan pemberitahuan tunggal orang yang penampilan yang menyenangkan punya. Bahkan di antara anak-anak kami tidak bagus, bahkan tidak wajah yang bagus. Perbedaan besar dalam penampilan jatuh terutama ketika salah satu di antara desa vertoevende orang Kunjungan oleh Rampi Untuk i dibangun, dan di mana banyak jenis yang ditemukan dengan fitur wajah Eropa. Apa pencegahan perempuan di desa-desa Peweneang dan Amballong masih mundur lebih, pendek bahwa mereka kenakan di kepala mereka membuat lampu menggila sama. Sebagai alasan untuk penggunaan ini ditentukan, bahwa untuk ukuran ini akan diteruskan untuk mencegah, bahwa setiap wanita musuh melarikan diri tidak dengan rambut akan terjerat di semak-semak, dan dengan demikian tangan musuh. Orang-orang akan rambut yang digunakan untuk menjadi pendek berperilaku, tapi karena Cuaca tidak tumbuh. Tentang rambut, orang-orang ini jauh lebih acuh tak acuh dari suku-suku lain dari Sulawesi Tengah. Dimana lainnya suku ada beberapa aturan dalam pertahanan terhadap rambut untuk membuat bahwa kesehatan operator tidak memotong kerugian, itu adalah sempurna Seko Untuk sama apakah siang atau malam dipotong pada yang juga moonphase. Rambut dipotong tanpa lanjut dibuang. Pemilik dirinya tidak akan datang ke nya membakar dirinya, karena ia mengandung bagian dari dirinya melihat. Tetapi jika orang lain ingin membakar dia, biarkan dia dingin, karena ia akan geenerlei efek yang merugikan diharapkan untuk kesehatannya. Rakyat ini terlihat sangat kotor, dan karena itu unggul dalam lingkungan ini lagi, bahwa mungkin setengah dari wanita mengenakan kain geïkatte To Rongkong. Jaket dari kulit kayu dipukuli, tetapi dalam pekerjaan sehari-hari dada ditutupi dengan dua potong persegi, yang satu bawah lengan kanan dan berlanjut dengan dua titik pada kiri terikat, sedangkan bagian lain di bawah meninggalkan kontinu pada bahu kanan adalah tetap. 400 DI ATAS Seko M [DDEN-Celebes.
Di satu salib kembali hutan daun di sarung, sebuah perhiasan yang umumnya di kalangan masyarakat gunung dan posso Paloe ditemukan. Dalam Lodang disebut seperti hutan daun anelang, Wono ke hingkoerang. Daun yang rada dan anelang ngoa yang paling sering menggunakan tanaman yang tidak bisa saya selanjutnya menentukan itu. Dari jumlah inipenggunaan diklaim bahwa Seko Untuk ini bukan dari yang lain suku ihebben diambil. Untuk kepala wanita mengenakan biasanya apa-apa, dan sekarang dari ikat kepala dari bagian dalam bambu. Band ini disebut di sini seperti di Rongkong tali-tali. Satu kali kami melihat ikat kepala indah diedit, tapi ini itu selalu Untuk i Rampi diambil untuk menjadi. Karena wanita mengenakan pendek ada headband alami sama sekali tidak perlu. Seko sangat terlihat pada seorang pria dengan celana; kemaluan umumnya dikenakan dengan sabuk untuk pantat terikat tikar atau sepotong kulit kijang hutan (Anoeang), yang sangat banyak di hutan lebat di dataran tinggi terjadi. Apa yang pria penampilan yang bagus memberikan topi kecil dengan empat poin di sana, dari tipis anyaman bambu. Tepi topi ini adalah dalam, sehingga klem ke depan dan belakang, dan panjang diputuskan dalam batas kemampuannya. Kadang-kadang orang melihat di tempat dari kalebasdop topi yang digunakan sebagai penutup kepala. A jilbab di negara yang terkurung daratan ternyata jauh dari kekayaan. pada saat kami mengunjungi lanskap ini, panen padi atas, dan wanita sibuk mengetuk dari kulit ke kleedingstof. Ini sengaja dilakukan di Tujuan entitas kabin (lempo soemasa), yang panjang dan sempit dibangun. Sepanjang itu berbohong papan ketukan (Sasa’a) gerijd, dan iri koridor antara dua baris yang wanita di rak telah menyebarkan kulit untuk mengalahkan. Serta Lodang ke Wono mengatakan kepada kami bahwa Seko untuk seni untuk pemukulan terhadap kulit ke kleedingstof (Sinasa) dari To Rampi saya telah belajar. Orang-orang dari Peweneang dan Amballong mengatakan mereka seni hunne.stamgenooten ke Wono telah dibebaskan. Sebuah studi nama-nama alat sehubungan dengan pemukulan, mengungkapkan bahwa ini adalah sama dengan yang di ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 401 Rampi digunakan. Palu batu terkenal (pasasa) yang telah berulang kali ditunjukkan dalam Rampi dibuat, dan Untuk Seko dibeli di sana. Sepuluh buah akan satu untuk poritoetoe (geïkatte kain rata f7, 50 value). Para palu dari kotak bentuk memanjang, dengan luas permukaan rata-rata 30 cm ^;. kedua sisi palu diproses, takik di berturut-turut batu menjadi semakin halus dan lebih dekat. Dengan demikian, pertama palu, perabai, hanya 5 takik besar, selanjutnya selanjutnya, pekelak, memiliki 8; pangkero memiliki 15, yang mentoro 24, dan tela soesoepi 28 garis. Yang terakhir batu akhirnya, papoera, atau “finisher”, menunjukkan nya permukaan banyak baik, takik erat ditarik. Satu itu tidak begitu jauh Seko dapat membawa ke seni lukis dari foeja untuk belajar. Namun, Kleedingstof ini merata berwarna coklat dengan kulit yang malitoea pohon. Kulit ini begitu kering baik dicap, dan bersama-sama dengan foeja dimasak. Jika mendidih ini telah berlangsung cukup lama, yang kleedingstof dari mandi diambil, dan dikeringkan, setelah itu cocok untuk penggunaan. Ketika ditanya apa salah satu dari yang sebelumnya digunakan sebagai pakaian, kami selalu menjawab, bahwa kulit waringinboomen muda potong sekitar 1 M. panjang dipotong, yang kemudian dengan sepotong kayu dipukuli melunak, setelah itu perempuan karena mereka rok, dan orang-orang karena mereka malu sabuk digunakan. Bahwa masih berhasil untuk memberitahu membuktikan bahwa saat itu tidak begitu jauh di belakang mereka terletak. Karena mereka memiliki Rampiërs belajar bahwa kulit loeme, hadiah tion, meaboesa, boekae dan katehoe kleedingstof untuk diproses. The Broussonetia papirefera (di Bare’e ambo, di Rampisch dan Sekosch ani), yang ditanam, dan yang kulit sebuah hasil foeja sangat halus baik, oleh Sekoërs dari Untuk Rampi saya membeli dan ditransfer di negara mereka. Desa-desa Untuk Seko yang dibangun di atas bukit-bukit dan dinding tanah dikelilingi. Ketika kita meneliti sejarah negara ini tahu, dan tahu bahwa Sekoërs terutama oleh suku-suku di Parigisch-Kailischen Toradjagroep setiap saat dibombardir, daripada mengejutkan kami, “bahwa ini alami damai orang untuk membela diri telah dirancang. (Kami memiliki sejarah itu dan yang lain diceritakan dalam perjalanannya kami 402 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. «Sebuah perjalanan melalui bagian barat Sulawesi Tengah», oleh Dr. Alb. C. Kruyt dan J. Kruyt, di Bagian 64 «Mededeelingen, Jurnal »Misi Sains muncul. Ini keuntungan dari Earthworks memiliki Untuk Seko mungkin To Rongkong belajar, dengan siapa ia masih hidup dalam damai, sedikit dalam rasio warga negara untuk menguasai mereka. Apa pembangunan rumah mereka, menunjukkan ini sedikit kesepakatan dengan orang-orang dari tetangga mereka, baik yang di Utara sebagai selatan dari negara mereka. Dalam Lodang dan Wono menemukan satu, seperti di desa-desa To Rongkong, satu atau dua besar rumah di antara rumah-rumah yang lebih kecil. Ada tinggal kepala dari tempat, Tobara, “orang besar”; arti yang sama memiliki kabosenja, “agung”, yang menonjol dengan orang di Speaker Bare’e ditunjukkan. Ini rumah di Lodang baroega dan Amballong dan Pevveneang lempo kasitoeroesan, «Rumah di mana orang-orang datang bersama-sama *, disebut, memiliki Home of the Tobara ke Lodang (Seko). aneh berbentuk atap, seperti pada gambar di atas dapat terlihat dengan jelas. Pada ujung punggungan, yang semakin Utara-Selatan berjalan indah diukir papan, petosoe disebut. Seperti tonjolan ke bawah lebih untuk menanggung nama talima’i. Di bagian atas menjorok Bagian atap adalah burung kayu, sehingga Lodang ra, di Wono koeraoe disebut. Pada persegi burung menggantung ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 403 potongan kayu, yang disebut kiri’kirinna. Demikian kayu burung yang kami temukan di pintu masuk kuil-kuil desa di Rampi dan Leboni menggantung. Apa signifikansi ini burung kayu, kita tidak bisa tahu. Ketika burung adalah tabel kurban persegi, idem kang, dihiasi dengan pinggiran muda-daun Arenga. Atap baroega ditutupi dengan papan. Untuk atap rumah lainnya yang banyak dipukuli bambu datar digunakan, sedangkan bangunan yang lebih kecil, seperti gubuk foeja untuk mengetuk, lumbung gazebo dan beras, dengan atap alang-alang terlindung dari hujan dan sinar matahari. The gudang Rice cooker tidak berbeda dari anyaman bambu, taloekoen atau pantoelian (di Wono juga palipoe) disebut ditempatkan di lantai dari bahan yang sama. Mereka biasanya 2 meter, dan kami melihat lebih dari 2 meter diameter punya. Dari atas mereka ditutup dengan setumpuk bambu, dan secara keseluruhan adalah atap alang-alang terpasang. Bubungan rumah-rumah biasa di desa jauh Sekosche lebih lama dari panjang rumah, sehingga atap pada kedua berakhir salib, ternyata bentuk modifikasi dari atap der baroega. Sasis dari rumah-rumah biasa seperti yang perumahan di Napoe: sepasang balok bertumpu pada batu, atasnya dekat dengan ujung sepasang balok melintang ditempatkan, dan ini adalah diulang beberapa kali, sehingga satu kerangka balok bawah rumah tampak. Substruktur dari rumah besar tidak lebih dari itu Minahassische perumahan berpikir, dalam batu bertumpu pada rangka kayu balok berat tertentu jarak tiang yang digunakan, di mana suprastruktur adalah menjadi istirahat. Ini adalah sebuah tiang raksasa memenangkan ing apa yang kita Amballong menemukannya dalam mengedit bentuk manusia. Baroega memiliki pada setiap sisi pintu dan tangga, namun Pintu masuk utama terletak di Noordzij. Untuk pintu sisi ini adalah arahan yang luas, Langka dibangun, di mana penduduk tembakau dan hal-hal lain bisa kering dan di mana dalam cuaca yang baik jalinan atau membuat pekerjaan manual lainnya, karena dalam di rumah-rumah itu adalah hitam lapangan dan semuanya dipenuhi dengan tebal rendah jelaga. Peta terlampir menunjukkan pengaturan Melihat rumah kepala, Tobara dari Lodang, dan 404 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. Hal ini sesuai sepenuhnya dengan rumah Tobara dari Wono. si 1 Sakit 11 n> 5 0. f 3 “ f 1I i- i S 1 Rencana rumah Tobara dari Lodang. . Terlalu Amballong dan Peweneang seseorang membangun sama sekali berbeda rumah. Ada barak yang panjang, di mana ruang keluarga disusun dalam dua baris. Tanpa sadar orang berpikir dalam melihat rumah-rumah di rumah panjang yang berbeda Dajakstammen. Hanya satu menemukan dalam To Seko tidak umum teras depan, tapi menjalankan dua program antara ruang dengan panjang tindak-the rumah dan lainnya memotong yang pertama di tengah. Untuk Amballong dua rumah-rumah panjang 30 meter dan lebar 10 Meter. Ketika membangun satu rumah memperhitungkan ini tidak harus dilakukan pada hari bulan baru. Pada hari yang akan tidak ada yang tidak hanya untuk membangun rumah, namun, secara umum, ada pekerjaan penting, tidak dalam perjalanan, tidak di lapangan pekerjaan, tidak ada pernikahan dekat, dan sejenisnya. Kebetulan, ada yang bisa kita perhatikan dari setiap pengaruh bulan pada kehidupan To Seko. Masyarakat Untuk perabotan Seko sangat sederhana dan banyak perbedaan di posisi orang menemukan tidak. Seperti yang telah saya berkomentar adalah kepala Tobara desa. Sifat kepala ini, seperti dalam To Rongkong, sebagai marga-rumah yang dianggap : Ini adalah onthe penduduk desa UNTUK Seko di Sulawesi Tengah. 405 berorientasi dan dipelihara. Ada festival dirayakan. Ini Rumah juga memiliki asylrecht, sehingga seseorang di sana penerbangan dapat dibunuh. Apakah seseorang dari keluarga Tobara tersinggung, maka ada hukuman dari dua kerbau, sementara budak harus puas dengan kain katun. Desa ini terdiri dari sebuah keluarga besar, yang awalnya semua adalah sama, secara bertahap kita harus membedakan akan terjadi membuat antara keluarga dari mana Tobara dipilih dan kerumunan bahwa dalam kekerabatan semakin Keluarga Tobara dihapus, tapi tetap saja tidak pernah rasa saamhoorigheid hilang. Selain Tobara waardigheidsbekleeders yang tahu tidak di VVono dan Lodang. Dalam Amballong dan Peweneang telah a Siadja dan Pongarong yang menganugerahkan bantuan mereka dalam penyelesaian sengketa dan untuk mengatur kerja lapangan. Namun nama-nama dari orang-orang, yang sama seperti dalam Ronkongers, dan makna beberapa yang dua pemegang bawah Untuk memiliki Seko, menganugerahkan hak untuk menganggap bahwa rencana ‘dari tetangga selatan diakuisisi. Semua Tobara telah meyakinkan kami bahwa To Seko awalnya ada budak memiliki, dan beberapa yang bisa sekarang ada ditemukan, adalah semua Rongkong Untuk dibeli. Mereka adalah kaoenan disebut, sehingga nama yang sama, yang To Rongkong menunjukkan negara ini. Dua hal yang mengejutkan kami dengan ini sedikit dikembangkan pria: mereka semua teras irigasi konstruksi dan jauh mereka telah dibawa ke besi. Apa sawah yang bersangkutan, To Seko tidak begitu ditempatkan sejauh To Rongkong. Terlalu Wono dan Lodang itu cukup mudah, karena ada keputusan memiliki potongan datar tanah, namun dalam contoh Amballong, mana belum, teras tidak Kesan brilian. Yang sebelumnya tidak memiliki satu beras yang tahu belum. Di waktu itu mereka makan kalase (Colocasia) enkanoa (ubi). Fakta bahwa ini makanan asli dari orang-orang yang jelas, masih dari penggunaan berbagai: Berbeda dengan Toradjastammen yang harus pelayat hanya makan nasi; Colo406 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. Casia, ubi, Coix Lacryma dilarang, karena makanan ini “mati »Apakah. Beberapa makanan ini pada makam, beras seharusnya tidak ada. Gadis yang bertato, dan selama waktu itu Haliang disebut kebiasaan, yang mungkin juga dari tempat lain ke To Seko telah datang, mungkin tidak tetapi makan nasi. Beras adalah kehidupan keadaan geenerlei dilarang. Seorang Peweneang orang tua mengatakan kepada kami berikut: Pria dari Boeko, hilir desa dari Sungai Kamara, dulunya bawah desa mereka terlibat dalam menciptakan dari doeang, uitgeloopen telur ikan, yang kadang-kadang begitu besar jumlah kekuatan untuk bergerak ke atas, bahwa air ada warna abu-abu mendapat. Penciptaan ini adalah salah satu dari mereka juga telinga padi dua di jalanya, mereka tidak tahu tanaman, mereka tampak dan berbicara tentang hal itu. Dalam mimpi itu kepada bahagia finder pengetahuan, bagaimana ia diperlakukan gevondene menjadi. Ketika beras Boeko banyak yang memberikan sahamnya untuk Peweneang. Ini adalah untuk memberi Amballong bersama, dan Wono Lodang dan mendapatkannya kembali dari tempat ini. Untuk Seko menyimpulkan dari cerita ini bahwa itu padi Mamoedjoe telah mendapat kerajaan Mandarsch sedikit Selat Makassar, bahwa lima abad yang lalu Makassaarschen bawah pengaruh kuat. Terlalu Lodang dan Wono yang tahu cerita ini, ada diduga bahwa beras dengan To Rongkong dari Loewoe di negara mereka diperkenalkan. Kata dua desa adalah Loewoe sungai. Mengacu sekarang muncul di Paloppo Datu pergi untuk membuat, mereka berkata: “Kami akar (asal) dari beras fetch “(Taloemaoe masoloe oeakana HEA). Menurut Sekoërs itu yang lama banyak waktu padi Paloppo namun Loewoeërs malas dan oleh karena itu subur diabaikan. Ketika utusan dari To Seko ke Paloppo tiba, biarkan Datu memberi mereka beberapa beras, yang mereka memiliki zaaifijst sendiri campuran. Datu kiri sambil berkata, “Perhatikan ini sebagai benih padi, bahwa Anda semua akan tetap sehat, dan tanaman adalah akan berhasil “(Pada waktu kemudian mereka tidak punya danau padi. pangeran, tapi kemudian menjatuhkan Datu di tempatnya salah pisau, jilbab atau memberikan garam). Ketika Tobara, yang kepala, lalu ke negaranya telah kembali, dia dekat dengan-Nya desa tiba, memberikan pemberitahuan kedatangannya. Kemudian pergi nya MENJADI Seko di Sulawesi Tengah. 407 Wanita dia ke gerbang desa bertemu seorang wanita, yang mengenakan kokosdop dengan nasi dikupas, kemudian teriak istri kepala kepada suaminya (tapi mengambil oleh dia membawa benih padi toesprekende): “Kemarilah, ini desa kami, membawa kesuburan dan kemakmuran, mulai Datu adalah “Ketika Tobaro cukup dekat. yang menabur bibit padi dia dikupas pada pembawa benih padi dan ‘kemudian mereka pergi bersama-sama ke desa, rumah klan. Sebuah grouse ada seks, yang darahnya ditemukan pada benih padi dari Paloppo meninggalkan menetes. Sebagaimana telah disebutkan di atas Untuk mengetahui PADA Seko tidak ada Pongarong atau kontrol dari kerja lapangan, dan dalam Untuk Seko dari Amballong Peweneang dan ada satu, tapi Dia hanya nama controller. Di mana-mana di wilayah ini adalah yang Tobara, yang menunjukkan kapan bidang akan diproses. Dia tampak tidak pergi ke negara-bintang, yang Untuk Seko rupanya tahu * sedikit), tetapi menurut mereka sendiri kesaksian kepala mereka melihat hanya pada apakah panjang berturut-turut kering, atau apakah ada banyak hujan turun. Pada yang pertama Jika ia meninggalkan pengeditan bidang dimulai. Karenanya Oleh karena itu, meskipun seluruh desa di pabrik saat yang sama namun keadaan lapangan pekerjaan di desa-desa itu sendiri secara signifikan berbeda. Ketika kami mengunjungi pemandangan, ini adalah salah satu Lodang hanya dalam waktu tiga bulan selesai panen, sementara Wono dalam beras yang baru saja diperoleh. Hal ini juga terjadi dua kali lipat pada tahun tanaman desa, bila dalam suatu Periode pertama dari bagian yang kering bidangnya telah disiapkan, dan lain-lain dalam musim hujan, sebagian lain memiliki diedit. Jika tidak ada hujan pada saat yang telah diperlukan, kemudian meminta bahwa dehata roh, di mana doa satu ayam yang disembelih. Menjaga korban ’) Dalam Wono tampak lebih dari seorang pria untuk tahu. Ia menyebut Venus: takiloe, Zevengesterntepekeke tersebut, sabuk Orion hoelo dan Siriua roengkoe roeroek. Tapi orang ini meyakinkan kita, bahwa posisi tersebut Bintang geenerlei signifikansi untuk pertanian. Saya gagal di Rampi nama-nama bintang untuk bertanya. Mungkin terbukti bahwa informan kami yang nama-nama tetangga Toradja telah belajar. Dalam Lodang disebut bintang berapa lama, “anak dari bulan”. ”" 408 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. untuk satu atau lain dari pertanyaan roh sebagai ‘To Seko secara umum Mamala. Badai yang sering tentang negara ini tampaknya untuk istirahat, disebut tanimpora. Juga di Seko Untuk adalah keyakinan bahwa seperti badai hujan, suatu saat tanaman menempel menyentuh tanah, yang disebabkan oleh menertawakan atau bermain dengan kucing. Mereka mengatakan kepada kami bahwa kucing tidak umum di Seko. Satu memperoleh mereka dari Ronkongsche tersebut. Sekali lagi, kucing diperlakukan dengan perbedaan. Sebuah bangkai hewan tersebut akan menjadi yang pertama di foeja kain atau sepotong bungkus kapas tua, sebelum pemakaman, – sedangkan jalang anjing dibuang, atau bahkan tanah onderden berhenti, untuk mencegah bahwa bau akan menyebar. Dalam rangka untuk mencegah seperti badai, itu melemparkan sendok dengan abu mengisi halaman. Juga menjadi salah satu ujung berliku tombak keluar. Hal pertama yang berada di pembukaan penyebab bidang, adalah air, Kinali, dan tanggul, air di teras berhenti, dan kahatang disebut dalam urutan. Memiliki Upacara geenerlei. Juga, ketika pipa runtuh dan menjadi cacat, tidak digunakan hewan apapun untuk menyembelih ketika mengembalikan dari pengulangan tersebut untuk mencegah kecelakaan. Pengorbanan pertama yang membawa terjadi, ketika beberapa waktu setelah tanam melihat bahwa tanaman tumbuh subur, namun memiliki penampilan yang sakit-sakitan. Kemudian, bangkai ayam, dan darah orang-orang di akhir air menetes, sehingga dengan cara ini semua bidang didistribusikan. Dalam Wono.is digunakan untuk tempat tidur benih, yang sahoeang disebut (Sahoe adalah “pembenihan”). Transplantasi disebut ma’pamoela. Pembibitan dan tanam dilarang saat orang mati di desa. Juga satu ini harus bekerja segera tugas, ketika proses melakukan menjadi pelangi, atau badai akan datang, jika tidak ada tanaman akan aliran. Bahkan ketika mendengar guntur atau segerombolan lebah berdengung datang, seseorang harus segera menghentikan dengan pembibitan dan penanaman. Larangan ini hanya berlaku untuk hari pertama, yang satu pekerjaan ini. Di lanjut satu hari akan mengambil kursus tanpa penandatanganan eenig menandatangani mengganggu. Pembibitan dan penanaman hanya dilakukan oleh ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 409 perempuan, tetapi berlari menstruasi seharusnya pekerjaan ini Ingat, menjadi kekuatan dari tanaman padi yang mencabut. Tanah siap untuk membuat tanaman padi di kaki, ini dengan kerbau menjadi lumpur untuk menginjak-injak, yang Tujuan di lapangan didorong. Pekerjaan ini disebut moleling. Juga dalam To Seko yang tahu cerita tentang pengantar kerbau di daerah ini, tetapi tradisi sekitar itu tidak sejelas seseorang dengan suku-suku lain di Sulawesi Tengah. Kerbau pertama adalah Laki Tombang. Ini berasal dari wilayah Sa’dan, pergi ke Galoempang di Mamoedjoesche, dan karenanya mengikuti Sungai Betoewe hulu untuk Wono. Di sebuah tempat bernama Talei, dia sebuah jembatan di atas sungai lulus, tapi dia jatuh melalui dan jatuh ke sungai. Saat ia berubah menjadi batu, yang ia masih dapat dilihat. Sekitar tiga perempat loopens utara dari Wono adalah kolam, Talimono disebut. Dari kelompok ini dulunya, mengklaim satu, sekarang dan kemudian kerbau coklat muncul, berdiri di kawanan menambahkan. Telah dicatat bahwa sampah mana coklat kerbau, dengan cepat meningkat jumlahnya. Setelah sementara ia bergabung dengan kawanan yang lain. Juga ia menghilang sekarang dan kemudian. Dalam waktu yang lama ia sudah tidak lagi diamati. *) Apakah kerbau pekerjaan mereka dilakukan, maka petani tersebut ladangnya dengan gumpalan, bukan oleh kerbau yang halus menendang dengan kaki untuk menghancurkan, molampoe. Sepuluh Akhirnya, diratakan dengan tanah oleh papan di atas i) “Dimana Seko kerbau disembelih, dia kulit dan rambut” dimakan. Yang dimaksud di sini bukanlah seni sabuk lembar pemotongan, Juga salah satu tidak terbiasa untuk mengeringkan kulit, dan mereka untuk dijual ke Paloppo membawa. Dalam Rongkong mungkin selama ini bahwa beras di tanah, sampai setelah panen, kulit dari jenis kelamin kerbau tidak afstroopen, tetapi harus kulit bersama dengan daging hewan opgejeten. Beberapa orang mengatakan kepada kami bahwa dalam satu Seko kerbau sapi tidak pernah kembar telah dilemparkan. Ketika saya Tobara dari Lodang bertanya apa ia akan memikirkan kasus seperti itu, jika itu pernah terjadi, menjawab Dia: “Saya akan sangat senang, dan sebagai suatu berkat yang besar dari dehata dipertimbangkan. “ 410 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. menarik bahwa molemang panas. Beras ditanam, maka mereka hanya keluar dari tanah untuk gulma yang jelas, mosaleho, dan kemudian Anda dapat terus menunggu buah. Ketika musim panen telah tiba, seorang wanita atau gadis dari rumah masing-masing untuk larangan mengamati, dan maka orang lain dapat pergi tentang bisnis mereka tanpa sesuai dengan beberapa pemali mengganggu. Mereka yang menjaga aturan, mungkin dalam Pertama, tidak ada Colocasia, jagung, ubi jalar dan makanan yang sama, tetapi mereka harus hanya makan nasi. Yang lainnya serumah dapat disebutkan mengkonsumsi makanan, tetapi mereka mungkin tidak dibawa pulang. Adathoudster ini dipanggil untuk Wono dan Lodang manghele’i, untuk Amballong dan Peweneang porotang. Ini mungkin benar-benar tidak mandi, air atau menyentuh dengan kakinya di tahapan tidak dilarang nya. Dari saat ketika, beras tempat tidur pembibitan telah menyebar, sudah harus mematuhi mengambil, mereka tidak mungkin tidur di siang hari. Bagi orang-orang dengan pemotongan nasi mulai membantai setiap keluarga ini bekerja pada hari sebelumnya, belibis, «Untuk tubuh dan membersihkan rumah”, seperti yang disebut. Hal ini, tentu saja, dalam arti kiasan berarti segala kejahatan yang telah dilakukan (dan orang berpikir di sini khususnya untuk masyarakat perkawinan tidak sah), dan bahwa kerusakan tanaman bisa dilakukan, ini dilakukan sendiri. Kepada roh-roh, adalah dehata pada kesempatan ini ditawarkan. Kemudian, pendahulunya manghele’i atau porotang, berbagai tanaman bersama-sama, yang dengan nama atau beberapa karakteristik dianggap bermanfaat bagi tanaman untuk menjadi. Utama ini adalah tariang (Andropogon helepensis Stapf), pedoi, sahoeloe dan kokea. Tanaman ini diletakkan di tempat di mana air datang ke lapangan dan pada keempat sudut lapangan. Dalam karya ini, pendahulu oleh beberapa gadis atau perempuan bersama-sama. Dia mengambil lapangan untuk, untuk akan kanan ke kiri. Geenerlei pengorbanan ini dibentuk, dan panggilan pada roh tidak. Satu dimulai dengan memotong masih di sisi barat lapangan, dan dari situ sungai itu berjalan dalam arah serong ke timur, sehingga matahari selalu berada di sebelah kiri Anda memiliki. Apakah salah satu sekali seperti kursus ke arah kata dilakukan di lapangan, maka dilanjutkan untuk tidak bagaimana paku yang tersisa menangkap. ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 4H Pada hari ketiga tanaman panen pria tetap pengorbanan, Takala, yang di ujung atas dibagi menjadi empat, di tempat di mana pemotongan dimulai. Di sini ia memberikan kepada roh-roh untuk makan, dan ia mencengkeram dalam tongkat pengorbanan paketrebus nasi dengan ayam. Selama panen, makan makanan daging tidak hanya dilarang, tetapi di bawah buah, daun-daun Colocasia dan ubi jalar dikonsumsi sebagai hidangan penutup. Dengan pengamplasan beras harus menunggu sebanyak mungkin bersama-sama, sampai kompleks lahan sawah dipanen. Jika sebelum terlalu lama, maka orang mulai diperbaiki beras sendiri ke gudang untuk memakai mokiling, «dalam keranjang pada punggung>. Sebuah satu panen bersama tahu tidak di Seko. Siapapun yang selesai dengan penyimpanan sendiri untuk merayakan berasnya mantado’i keluarga. Ini adalah ayam membantai Tobara atau yang lain yang telah membawa panen yang kaya, membunuh pada kesempatan ini menjadi kerbau atau babi. Tiga hutan beras dari yang sudah dijelaskan di atas barel anyaman bambu, taloekoe diambil, dan kemudian biarkan darah tetesan ayam. Hutan-hutan ini kemudian diletakkan kembali pada tempatnya, dan sekarang percaya bahwa geenerlei terlihat kekuatan saham lebih misterius dapat berkurang atau hilang. Tiga hari setelah matado’i orang mulai taman untuk membangun di lahan kering, toemete. Dalam kering lapangan mungkin juga tanaman padi, dan satu tidak perlu khawatir untuk mengambil untuk mencegah beras dari irigasi teras menjadi dicampur dengan orang-orang dari satu ladang telah dipanen, sesuatu yang dalam banyak suku di Sulawesi Tengah untai diberikan. Kedua jenis yang sama atau dalam repositori panci untuk memasak bersama-sama, tidak dilarang Seko. Blok, isong, di mana beras yang ditumbuk, memiliki sama bentuk yang disebut seluruh Sulawesi Tengah adalah: overeindstaanden silinder kayu, dari rata-rata 70 cM. tinggi, dan 49 a 59 cM. diameter, di mana pada permukaan atas stampgat itu diterapkan. Seko di blok kayu yang tidak setidaknya dari luar di jalan bekerja, tetapi banyak lainnya strain dalam bentuk cangkir dipotong. Alu padi yang disebut dalam Seko buaya. Dl. 76. 27 412 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. Seperti saya katakan, kami telah kagum pada industri besi Untuk Seko. Ini jelas salah satu dari beberapa daerah di Tengah Sulawesi, di mana kita tidak berhenti untuk menggali bijih besi sendiri mencair. Di bengkel besar Amballong maka kita melihat beberapa keranjang diisi dengan bijih berdiri, dikelilingi oleh puluhan arang beban. Beberapa hari setelah keberangkatan kami akan mencair semua ini. Negara ini harus sangat kaya bijih besi. Di bukit yang desa terletak Amballong, banyak mineral ini juga hadir berada, di sana-sini terjadi di permukaan, dan jalan sampai mengarah pada potongan bijih. Mengapa di negeri ini bijih besi banyak ditemukan, kami oleh smith Amballong, Doko (alias Ama Soso) namanya, mengatakan kepada. Dalam tengah daerah ini yaitu tumbuh weiaden g-pohon. Hanya ada tiga cabang. Salah satu cabang memiliki beras ke daun, dari kedua adalah daun bijih besi, dan ketiga mereka ada dari bahan katun allerlij. Pohon ini ditebang (yang tidak tahu pandai besi mengatakan, karena ia percaya bahwa ini adalah pohon Sawerigading itu). Ketika pohon itu tumbang, cabang pertama di Sa’dan-bidang kontak, yang memungkinkan penduduk Toradja tidak pernah kekurangan beras. Cabang kedua sebesar Seko, membuat negara ini sangat kaya akan zat besi. Yang ketiga jatuh ke Paloppo, yang menyatakan bahwa di wilayah yang banyak bahan katun ditemukan. Menurut smith memiliki mimpi laki-laki mengungkapkan bahwa besi dalam tanah. The paraneang menempa panas, dan merupakan daerah persegi sekitar 5 meter di alun-alun, sehingga lebih besar dari bangunan-bangunan biasanya di bawah Toradja Bare’e berbahasa berada. Dalam semua kita menemukan sebuah batu besar, yang besi cair adalah uitgesmeed, dan siput dimurnikan. Anvil ini disebut poramakang. Oven, Koering, terdiri dari sebuah lubang di tanah, sekitar tiga batu datar yang disiapkan, sekitar 80 cM. di atas tanah. Antara Berikut adalah potongan bijih besi dan arang menumpuk. Bellow terdiri dari empat kayu silinder udara oleh empat pondok bambu di lumpur yang pipa kompresi, yang bermuara oven (bellow panas saoe’ang, yang tamoerak piston, tabung, yang keduanya bambu sebagai tanah liat, sehingga angin di oven ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 413 ditempatkan, disebut petoehe). Kapal pendingin ini terletak berdekatan dengan landasan, para batang, satu dari sepotong kontainer kayu cincang. Top of the bubungan atap kami menemukan kembali busur dan anak panah, bahwa tidak ada bengkel Possosche hilang, tetapi yang satu di lanskap pegunungan posso dan Paloe tidak tahu. Yang busur dengan panah terbuat dari bambu juga di sini, dan benda-benda menanggung nama papakaisi, “bahwa beberapa konten (untuk besi) memberikan ». Itu membuat obyek ini dalam membangun pada bengkel, dan upacara, yang diadakan saat panas mepakaisi. Ayam kemudian memotong leher dan di tanah dilemparkan. Ketika hewan sekarat dari kanan ke kiri menggantung di sekitar, itu adalah pertanda baik. Tempat untuk menempa terpilih ternyata menjadi baik, dan besi yang ada dilebur dan diproses, masih akan sulit. Pada busur kami melihat payung dilipat menggantung, di mana banyak herbal yang dilakukan. Dari mereka herbal mereka memanggil kami dan sahoeloe paoekang. Yang ini payung dilipat itu, mereka tahu tidak satupun dari kita desa untuk mengatakan, itu hanya tergantung di sana karena ini jadi ada kebiasaan, tetapi mereka tidak melakukan apa pun dengan itu. Tampaknya bagi kita bahwa ini adalah objek empehi Bare’esprekers adalah akumulator kehidupan, yang laki-laki duduk ketika mereka di hari raya dalam angkatan menempa dari besi yang disediakan. Juga, tubuh dengan ini objek keran. Jika hipotesis ini terbukti benar, Untuk mengetahui Seko dan memang penggunaan ini dilipat tikar tidak, maka akan muncul diformat, bahwa mereka adalah seni pandai besi tidak belajar dari orang-orang yang telah membawanya untuk mengangkat negara, tetapi mereka melakukan bisnis di tangan kedua, telah mengambil alih. Kami diberitahu untuk Lodang dan Wono bahwa besi tempa dan Peweneang Amballong ke Seko-PADA ditransfer. Ada juga tampaknya tidak ada besi di pegunungan terjadi, satu mendapat sedikit Seko di-Pada, tapi kami di sini untuk menentukan omsmeden alat besi. Terlalu Lodang dan dua Wono pandai besi, pon pa tam. Untuk Amballong adalah satu, tetapi memiliki beberapa pembantu, yang satu sebagai journeymen pandai besi dapat menunjuk, dan sesuatu yang art dipahami. Ketika seperti pendamping yang cukup dari kotak smith harus, memiliki upacara, yang 414 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. oh i g «gekohangd menjadi” panas. Pada upacara ini pandai besi baru dengan yang lama «* disucikan, di mana babi disembelih. Pandai besi menikmati pekerjaan yang dilakukan untuk orang lain, ada imbalan tertentu. Di tempat pertama, satu untuk siapa dia bekerja, smith selama waktu makan. It goes juga hari kerja bidangnya padi, dan membantu dia dengan cara lain. Terkadang nya hadiah di padi dan kapas diberikan. Bijih besi benoodigde pergi setiap pengambilan voor.zichzelf, setelah itu mereka memimpin peleburan smith. Di bengkel menjadi perempuan diperbolehkan dan gadis palu, oe pal, jangan sentuh, atau di luar, batang, soempi mungkin setiap sentuhan, tetapi hanya Blacksmith mungkin memiliki besi itu dimulai. Mengambil Anda merasa untuk hal-hal menjadi pertimbangan, maka di sini kerusakan eenig timbul, maboesoeng, di tempat pertama satu adalah dengan menggerogoti kesehatannya. Untuk perempuan dan anak perempuan juga sangat berbahaya di landasan, palu atau tang untuk bergerak di luar, karena ini akan memiliki efek bahwa itu akan salah, bahkan jika mereka kemudian punya anak menghasilkan. Selama panen atau selama waktu itu ada seorang pria tewas di desa, itu dilarang untuk menempa. Juga, ini akan menjadi yang terlibat, segera menghentikan, ketika pelangi surga muncul, segerombolan lebah berdengung datang. Sebagai seseorang tidak terganggu oleh hal-hal ini, kekuatan besi hilang. Saya telah mencatat bahwa rakyat Seko Untuk damai adalah. Mereka menjamin ini sendiri, dan tetangga mereka yang suka perang menegaskan hal ini. Mereka mengatakan kepada kami bahwa To Seko hanya sekali luar negara mereka telah dengan tujuan perang. Ini terjadi ketika itu serangan mereka begitu sukses To Bada untuk menyimpan mereka sampai orang-orang di negara mereka sendiri dikejar. Pergi ke kepala terburu-buru itu tidak. Tapi ketika itu diserang, membela Anda merasa. Dan jika musuh dikalahkan, mereka mengambil kepalanya, dan kemudian merayakan perayaan yang paboeno (Melayu boenoeh) panas dan yang ruang lingkup sama seperti pa’belo To Rongkong, sehingga membuat bahwa beras akan berhasil. Bahwa ini paboeno yang diperoleh ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 415 kebiasaan yang Rongkong To jelas sekaligus dari kenyataan bahwa satu di mana kepala hanya digunakan, keadaan orang-orang di tangan mereka bermain, atau bahwa mereka telah membeli. Kepala pertama kali menguliti, dan maka dalam menaruh api ke seluruh bagian daging yang dikonsumsi. Itu babi, dan ketika makan bahwa ini adalah dilakukan, sudah berakhir, itu hangus tengkorak di rumah Tobara dikenakan. Pendahuluan ini adalah setengah babi hidup. Ini tetap ada pernah menggantung tidak pernah dibuang. Cuci beras beberapa kali gagal, dan memiliki keadaan orang-orang tidak ada kepala musuh di tangan dimainkan, kemudian kepala seorang pria atau sepotong itu dalam desa lain membeli karena itu tidak pernah kepala dalam yang sama desa dua kali untuk pelatihan guru dan penggunaan o. Bagian dibeli tengkorak manusia kemudian dalam tengkorak lain dalam klan-rumah menggantung, sejauh ini mereka belum lainnya desa terjual. Pada ekspedisi atas bernama ke Bada sudah lima pria dibunuh, dan kepala telah dibawa ke Seko. Adapun kembali dan penerimaan kombatan mereka mengatakan sebagai berikut: Ketika tochtgenooten untuk menutup Wono datang, mereka membuat berhenti. Para wanita di desa berada di pemberitahuan dari pendekatan mereka segera untuk memasak pergi dari bubur dan nasi dalam bambu. Ketika semua ini siap dihabiskan di desa laki-laki yang tersisa ini mereka kembali kawan. Ketika semua makan, mereka pergi bersama-sama dalam desa. Di pintu masuk tempat para wanita sedang dipersenjatai dengan tangkai Araonium BI album. (Seko: kalasoeni) *). Ini berasal saham mereka untuk lulus prajurit keliling nya. Kepala adalah ke lumbung dari Tobara dibawa, termasuk Drum digantung. Tengkorak-tengkorak yang terkait dengan hal tersebut, drum sambil diaduk. Selain itu, mereka membawa hari dengan menceritakan dan mendengar dari semua ditarik keluar tanda telah mengalami perjalanan mereka. *) Ini berada di batang tombak Sulawesi Tengah digunakan oleh anak-anak sebagai untuk memberi mereka pertempuran mereka cermin ayunan terhadap satu sama lain, dan dengan cara ini untuk berlatih diri dalam melempar lembing, dan paroeren itu dengan perisai dari kulit pisang, 4-16 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. Hari berikutnya adalah tempat pesta yang nyata: babi dibunuh, dan setelah makan dikupas Pongkaloe, pada yang lebih bawah, kulit kepala dari kepala off, yang selanjutnya api yang disiapkan semua bagian daging yang dikonsumsi. Untuk saat mereka mendapat tempat di antara lumbung padi. Jadi mereka menunggu akhir dari panen padi. Ketika ini datang, adalah bangkai kerbau, dan setelah daging ada sendi dikonsumsi, berada di antara kepala yang rijstsdhuur ke rumah Tobara ditransfer dan tempat tersebut di atap tergantung. Pinus kemudian hari berikutnya cuaca luar kepala desa dan ditempatkan di sebuah lapangan di tongkat tergantung di sana tegak. Di bagian bawah tongkat ini adalah paket nasi diikat. Kesempatan itu tidak diambil makan. Setelah berita utama untuk beberapa waktu untuk tongkat itu digantung, itu mereka menurun lagi, dan posisi mereka sebelumnya di rumah klan berkurang. Tujuan dari ini tampaknya menunjukkan dasarnya atau segala kejahatan dalam, manusia hewan udara, dan tanaman bisa melukai, merugikan oleh kekuatan kepala, atau kekuatan langsung untuk melakukan memancarkan ke segala hidup hal. Mereka mengatakan kepada kami setidaknya, bahwa maksud dari tindakan itu, “sehingga orang-orang dan ternak akan tetap sehat, dan tanaman akan berkembang dengan baik. ” Pena Seal dan tengkorak yang antara mengambil bagian ekspedisi dibagi, sejauh mereka milik desa yang berbeda. Dengan satu kulit kepala tidak apa-apa khusus. Dia hanyalah tengkorak “digantung. Hal ini digunakan dalam perang seperti tidak berarti, apa Untuk diri Seko dasarnya bisa, dan apa yang mereka mungkin telah diambil. Dalam cerita-cerita dari operasi militer mereka untuk mengusir musuh menyerang pinggang setiap kali kita mendengar bahwa dengan Untuk Rongkong atau laki-laki dari suku-suku lain yang membantu, karena akan tidak mungkin terjadi untuk mencapai beberapa keberhasilan. Kemungkinan besar, ini pembantu, anggota suku seperti perang lebih, tetapi beberapa bukti telah diberikan, bagaimana Untuk Seko dengan kepala harus melakukan. The, tua sekarang beristirahat Tobara dari Wono, Tamareng (Ama Takoerok) namanya, mengatakan kepada kita bahwa Untuk Seko tidak pernah kepala nama orang, pelatihan guru dan o masih tidak mereka ketahui. Tapi ada datang suatu waktu yang dari tahun ke tahun panen gagal, padi dan tikus pencuri datang panen untuk ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 417 laki-laki mata jauhnya. Begitu pula dua orang burung yang sibuk di lapangan untuk menakut-nakuti. Ketika mendengar mereka memiliki suara, tapi mereka tidak melihat pembicara. Semangat, d e h a t, mengatakan: “Dengan cara ini, beras tidak pernah berhasil, Anda harus paboeno merayakan. ” Tetapi demikianlah firman Roh tidak ada di sini bagaimana ini adalah untuk membangun. Ini pertama kali menangkap beberapa burung beras, dan mereka melakukannya dengan hewan hewan kepala apa yang kemudian dengan kepala manusia akan lakukan. Tapi ini tidak membantu: setiap kali panen gagal. Kemudian salah pada gagasan kepala monyet-gunakan untuk-. Sekarang berhasil setidaknya sebagian dari hasil panen. Tapi pertama-tama, kemudian satu dengan kepala manusia paboeno dilakukan, mereka memiliki Tidak lebih kekurangan makanan. Di atas saya mengatakan bahwa Pongkaloe kulit kepala dari kulit kepala. Setiap desa memiliki seperti waardigheidsbekleeder, bukan milik Tobara-seks tetapi milik rakyat. Untuk semua kesempatan di mana seorang pria harus dibunuh, ia memainkan peran. Begitu juga dengan pengorbanan manusia di ma’boea dikenakan biaya. Dia muncul lagi dengan kulit kuskus yang digantung. Apa ini menandakan, kita tidak bisa tahu. * Pada ma’boea dan pada kesempatan itu diberikan tatoeeeren, Aku tidak akan pergi lebih jauh karena esai tentang Mr J. Kruyt di majalah ini diterbitkan (lihat bl. 235 VGG. di atas). Ketika saya adalah hal yang To Rongkong telah menyatakan, memiliki Saya juga diberitahu bahwa pada kematian hewan kepala besar laki-laki, Panghoeloe kada Kanan Dede dan bahwa dari Boeangin, Untuk Seko bagi seorang pria harus memastikan bahwa gender adalah sebagai kurban untuk berkabung untuk almarhum bangsawan untuk mengangkat. Persyaratan ini mengindikasikan bahwa To Seko untuk Untuk Rongkong adalah subjek, dan melalui dia ke Datu of Loewoe. . Orang siapa Untuk Seko dengan kesempatan hadiah, masih hidup. Ia pergi begitu Baropa seseorang atau Lotong (di Mamoedjoesche) untuk harga dua atau tiga kerbau membeli. Selama kehidupan Tobara hadir dari Lodang, Tabani (Ambe Tarangkong), seorang pria dari antara 50 dan 60 tahun, adalah empat kali untuk datang. Ketika kepala besar itu adalah almarhum selusin laki-laki oleh Untuk Rongkong dikirim kepada mereka pada 418 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. Seko untuk memberitahukan, dan pria yang ia wajib adalah untuk memberikan untuk menerima. Geng tumbuh rute sampai seratus orang, karena dari setiap desa, DATV ini utusan merasuki, bergabung dengan beberapa dari mereka untuk berpartisipasi berpartisipasi dalam kematian tumit korban. Ada dua cara Rongkong untuk memimpin Seko. Diikuti kekacauan di jalan Boentoe Bae, maka mereka membuat gubuk yang Samoeran sungai di anderhalven Kilometer Lodang. Mereka pergi jalan lain di Kanan Dede, kemudian berkemah satu bergabung dengan Moane Oewai, sekitar tiga KM dari Lodang dihapus. Di sana mereka menunggu sampai orang datang Untuk Seko membawa. Menurut cerita yang kadang-kadang berlangsung satu bulan. Selama mereka sedang menunggu di To Rongkong setiap para Sekoërs meminta makanan, sehingga terkadang memberatkan adalah, dan mereka bergegas kembali ke sana sebanyak mungkin untuk menempatkanmanusia untuk menyampaikan. Di mana Untuk korban Seko mereka ke To Rongkong menyerah, mereka memiliki hak untuk semua pakaian yang terakhir menurun. Mengapa hal yang pertama yang pernah tersembunyi jika seseorang sudah sehingga tidak ada Rongkongers pakaian tua akan lakukan, ada laba akuntansi bahwa segala sesuatu mereka akan berkurang. Korban masih hidup oleh utusan dibawa, dan setengah Seko dan Rongkong pada tempat, yang disebut Taloekoen (di jalan untuk menjadi tiang santai 86 Paloppo) dilukai hingga tewas. Itu geenerlei upacara tempat. Tubuh yang terbunuh berada di padang gurun dibuang, dan hanya kepala juga diambil. Apa mereka lakukan dengan itu, saya sudah bilang di catatan saya picks dibuat Untuk Rongkong. Kecuali seorang pria memberikan Untuk Seko pada kematian Nama pertama Ronkonghoofd tikar (ale), mereka berhasil rapi kepang, besi menggali (pokeke), dan payung (boroeng). Benda-benda ini juga memberikan salah satu kada Pangoeloe Boeangin dan Kanan Dede, ketika mereka datang Seko. Di Seko adalah perkawinan antara kerabat di tingkat yang lebih tinggi dilarang atau ketika strain yang berbeda Toradja Tengah Celebes. Besar-besar-cucu dari kakek-nenek yang sama harus terlebih dahulu menikah. Memiliki komunitas perkawinan terjadi antara orang-orang yang lebih dekat bersama-sama, maka kualitas anggur psr ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 419 mereka merayakan pesta, bahwa kejahatan konsekuensi seperti komitmen untuk menghilangkan, dan lebih jauh bahwa dua dipisahkan. Sebenarnya may-cicit juga tidak menikah, tetapi ketika pernikahan ini telah dibuat, anak laki-laki atau perempuan dengan seorang kerabat nya atau mengakuinya sebagai anak. Ini disebut baloeng. Seorang pria tua menjelaskan kemudian sungguh-sungguh, bahwa anak laki-laki atau perempuan tidak ada keluarga dia. Dengan demikian, denier seekor kerbau atau sawah ke (n) ditolak. Ini mungkin dengan niat dilakukan untuk mengungkapkan bahwa ia tidak lebih berbagi dalam properti keluarga. Pada kedua sisi pada kesempatan ini adalah babi. Apakah ada inses berkomitmen, maka bersalah Sungai membawa. Karena kedua seperti anjing tetap, salah satu ke kepala, yang lain dengan ekor. Sebuah Usianya berbicara: “Sekarang aku meninggalkan Anda melayang baik ke utang Anda dari Anda untuk melakukan “Lalu. ia membunuh hewan dan meninggalkannya di Sungai melayang. Kemudian pelaku mandi, yang biarkan drift garmen beberapa memiliki tidak ada tempat. Dalam hal ini Upacara oleh air, yang malimi gaoe, “perbuatan jahat tenggelam »seks panas tidak lain hanyalah dua hari setelah pembantaian pria dan wanita, yang telah melakukan tindakan, setiap babi di rumah mereka, sebagai salah satu berkata kepada yang bersalah, yang gugur, sekali lagi untuk membuat hidup (nitoenoe mampasoemajai derajat). Kedua pelaku memakan daging dari hewan yang disembelih. Juru bicara lama kita untuk Wono diasuransikan kita bahwa beberapa bloedschendend pernah dibunuh, dan dia belum pernah mendengar tentang mereka, bahkan jika orang tua dengan komunitas anak mereka sendiri punya, seperti biasa untuk datang, mereka tidak dibunuh. Anjing bermain di pengorbanan Untuk Seko tidak begitu besar peran sebagai untuk To Rongkong. Mereka makan daging hewan-hewan , Tapi sundal itu hanya dibuang. Dalam Lodang Sebuah sex anjing dengan satu kematian. Kebetulan mati Untuk anjing Seko saja, ketika pagar untuk kerbau manik-manik, gimpoe, membuat. Apakah seperti pagar siap, kemudian menyembelih sekoer yang anjing dan darah ayam-dan dengan dari hewan-hewan ini, dinding di sana-sini ditaburi, bahwa kerbau di terkunci nya akan tetap sehat; 420 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. persembahan nasi ayam hati, telur dan dimasak kemudian kepada roh-roh, dehata ditawarkan. Kami melihat anjing-anjing kecil di Seko, mereka mengatakan kepada kami bahwa ada banyak kematian di antara hewan-hewan. Berburu dengan anjing di daerah ini banyak. Sebaliknya, dengan tubuh anjing, kucing mati selalu dengan beberapa keraguan diobati sebelum mereka menguburkannya, itu di lap atau kapas dibungkus foeja. Ketika seorang pria muda untuk seorang gadis untuk jatuh, atau ketika orang tua dari anak itu untuk pernikahan ini adalah dalam rangka akan membuat, adalah rumah seseorang gadis itu dikirim (sering, ayah sendiri di sana) untuk permintaan untuk mentransfer. Pada kesempatan itu, hadiah, popangino disebut, termasuk. Ini terdiri dari geïkatten kain (poritoetoe) atau pinangdoos tembaga, yang sirih dan pinang. Karunia ini diberikan kepada wanita muda. Bawa ke kemudian dia setuju untuk usaha tersebut. Akankah mereka pemuda sebagai seorang suami, maka hadiah tersebut dikembalikan. Ketika hari pernikahan sudah ditentukan, pria ke rumah istrinya memimpin, dengan feeestelijks tidak banyak terjadi. Untuk pasangan muda adalah keranjang rebus beras ditempatkan di atas yang telur adalah. Para orang tua mengatakan demikian: “Ini adalah tanda bahwa Anda sudah menikah, makan ini dengan berkah, dan Anda segera akan banyak. ” Dari memasak makanan kedua orang-orang muda dan dengan demikian adalah perkawinan. Setelah satu atau dua hari, wanita muda ke rumah suaminya dipindahkan, dan ini adalah partai terhubung dengan kerbau disembelih sebagai relatif Tobara berlaku, atau babi, jika pernikahan terjadi di antara orang-orang biasa. Jika pria ingin menceraikan, tetapi wanita harus geenerlei yang jahat bersalah, maka dia atau dia lebih kerbau, sawah atau kolam ikan berikan. Memiliki Istri utang, maka pihak pria pada apa-apa pemisahan kepadanya; tetapi dalam kedua kasus semuanya selama mereka kehidupan pernikahan telah menghasilkan sama. Akankah pemisahan wanita, maka mereka adalah hadiah untuk man show. The Tobara atas dicatat dari Wono mengatakan kepada kami bahwa banyak perceraian Presel * dihapus, dan bahwa kali lebih terjadi, pasangan bercerai untuk hidup bersama lagi. ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 421 Dalam kasus seperti itu, laki-laki di wanita sepotong dikelantang kapas, kain geïkatten atau sawah. Segala sesuatu di pemisahan oleh salah satu pihak ke yang lain diberikan, menyandang nama peholi. Peholi ini tidak dikembalikan jika pasangan kemudian didamaikan. Anak-anak tidak dibagi dalam perceraian, tetapi mereka mengikuti ayah atau ibu, karena mereka sendiri inginkan. Bahkan perzinahan adalah menurut informan kami banyak. Sebelum. Itu pezinah harus, karena perbuatannya diketahui, babi memberikan luar desa gedoodt adalah. Hewan tetap terbaring di sana dan tak seorang pun memakannya. Babi ini sehingga bertindak di tempat yang pezina. Jika, setelah pengumuman berzinah akta kata pengorbanan segera dibawa, akan tikus dan hama lainnya di sawah berdiri menghancurkan. Tertangkap basah itu kadang-kadang terjadi bahwa pezinah dibunuh, tetapi ketika ia pergi ke rumah yang Tobara (klan-rumah) berhasil melarikan diri, dia tidak diizinkan lagi dibunuh. Seperti sudah bisa diduga juga To Seko beberapa persyaratan bahwa wanita harus memperhatikan, ‘«• saat hamil. Jika mereka tidak menghormati aturan, mereka akan sendirinya menyebabkan kelahiran tidak ingin tempat itu. Di tempat pertama, selama kehamilannya tidak udang untuk menangkap atau makan. Oleh karena itu, akan memakan waktu lama sebelum anak lahir. Hal ini mengacu kembali ongestadige dan berenang kembali makhluk-makhluk. Ini mungkin tidak di ambang pintu duduk, karena mereka menyukai outlet diblokir, nantinya akan anak tidak bisa maju. Hal ini tidak dianjurkan belakang wanita hamil akan berjalan, karena salah satu yang jadi sesuatu akan ^ nyeri kram sama merasa bahwa kontraksi menyebabkan segera setelah jam pembebasan bagi wanita datang adalah. Seorang wanita yang bijaksana, pompakoeli (pakoeli adalah obat) membantu dalam persalinan. Ketika terutama panjang sebelum ada kecil, penundaan ini disebabkan oleh Fakta bahwa travail dengan beberapa twist memiliki punya. Orang itu kemudian disebut. Mereka (biasanya tetap itu adalah seorang wanita) pergi untuk duduk di travail. Keduanya terus mangkuk, menentukan gabah dilakukan, dan mana 422 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. telur ditempatkan. Seorang penatua hari jadi sedikit di tangan telah berbicara sedangkan roh, dehata, dan membawa rasa bersalah assignees memutar pada beras dan telur di, dan diharapkan akan segera ada makhluk kecil. Apakah anak dan kedua plasenta lahir, tali pusar dipotong dengan bamboesplintèr a. Pada luka tidak diletakkan. The tembuni dalam keranjang tutup dibuat dan terkubur di bawah rumah. Jadi tidak dalam tetesan dari atap, seperti pada jenis lainnya tidak terjadi, juga dia tidak pernah menggantung. Api tidak ibu baru diletakkan, tetapi Dia tidak dilarang oleh menjatuhkan perapian. Baik itu selama beberapa hari dengan air hangat dituangkan, untuk kekuatannya pernah datang. Ketika dia merasa cukup kuat untuk melakukannya (beberapa jumlah hari tidak ditentukan), ibu baru dari rumahnya turun. Pada kesempatan ini beberapa ayam disembelih di rumah dan roh-roh dipanggil. Sang ibu bergerak maju menuruni tangga, dan wanita lain membawanya anak mengejar. Di tanah terjadi, ibu sedikit tentang, dan berkata: «Ge sekarang di tanah dan, tidak akan ada terjadi pada Anda, karena kita harus meminta berkah dehata ». Lain benar maka dua kali dengan kaki baru lahir di bumi, sementara ibu memegang anak. Ibu dan anak pergi setelah mandi, yang geenerlei resep diamati, atau menggunakan beberapa diikuti. Membuai dikenal di Seko tidak, anak hanya ditidurkan di lantai. Kembar tampaknya jarang terjadi. Selama sekarang sekitar 55-tahun Tobara Tabareng hidupnya dia hanya dua kasus seperti di desa Wono besar yang dikenal. Kembar tiga memiliki semua Untuk Seko, yang kita diminta untuk, pernah mendengar. Tempat di Seko takut yang jahat dampak pasar dunia kembar. Jika kedua anak dari jenis kelamin yang sama dianggap sebagai peristiwa semacam Bahkan berkat. Hanya ketika seseorang anak laki-laki dan yang lainnya adalah seorang gadis, kita menemukan kasus dipertanyakan, karena dengan demikian untuk berpikir inses. Salah satu dari dua kemudian ditempatkan dalam keluarga lain untuk pengasuhan yang diberikan. ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 423 Di Seko hanya gigi atas dipotong, baik pria maupun wanita, namun terakhir kali membiarkan Pria juga dikenal sebagai gigi dari rahang bawah mempersingkat, pada contoh dari Rampi. Satu-satunya pria yang melakukan pekerjaan ini bahwa moasa, panas grinding. Setiap orang harus melakukan ini, itu tidak setiap weieens. Geenerlei Upacara terkait dengan itu, atau tindakan pencegahan hanya untuk diamati. Di Amballong berpikir bahwa itu tidak melanggar hukum, pemali adalah dengan gigi singkat untuk menikah ini masih ada tidak pernah terjadi. Untuk Wono adalah gigi dari danau mantan mantan Tobara tidak berkurang. Dia mengatakan bahwa dia anak tidak memiliki keberanian untuk mematuhi operasi tersebut untuk menyerahkan (kepada Oeri Atas Rongkong juga manusia usia, atau Parombe Songi bernama Abe, yang giginya untuk alasan yang sama tetap utuh). Untuk Seko juga telah memenangkan tuak dari Arenga saccharifera namun Seko-PADA membawa Anda minuman ini tidak yang segugusan, tapi Palmiet sehingga memotong, yang daripada menetes kelembaban yang diinginkan. Tak usah dikatakan bahwa pohon setelah meninggal pengobatan tersebut. Dalam lingkungan Wono kami melihat banyak Arenga-pohon yang ditanam, namun besar beberapa dari mereka tewas sebagai akibat dari memotong Palmiet. (Speaker Bare’e kadang-kadang cara ini untuk bekerja: Jika mereka tinggal di suatu tempat untuk waktu yang singkat, misalnya hubungan rotan untuk mencari, mengetuk Sagoe, berburu berdebu, kemudian memotong mereka Arenga-pohon, dan memotongnya Palmiet tersebut off. Dengan cara ini telah menjadi hari ketiga semua tuak) On. pertanyaan kita, mengapa orang begitu bodoh dengan pohon-pohon menangani, mereka menjawab bahwa mereka telah mencoba beberapa kali anggur palem dari segugusan untuk menang, tetapi bahwa ini cara yang tidak pernah terjadi. Dalam Amballong dan Pevveneang Namun, kelembaban dari truss bunga menang. Di Lemo (dengan Baropa desa), sebuah cabang dari To Seko dari periode berikutnya, tampaknya tidak ada Arenga-pohon terjadi, tetapi mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka sudah ada ditanam. Ketika tuak, yang pertama kali memenangkan pohon, di tanah membawa fokusnya adalah pada kaki tongkat kurban pohon, Takala, di mana telur dan paket 424 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. beras dijepit. Untuk menjadi minum sakit tuak sering dilarang. Buah batu, serta dalam Bare’esprekers Konta disebut, atau dimakan panggang dalam api, tetapi mereka tidak tahu dari empulur pohon bisa Sagoe dimenangkan. Sehubungan dengan ekstraksi tuak, kami diberitahu untuk Wono dan Amballong cerita, yang paralel satu atas seluruh Nusantara menemukan. Hal ini disebut, bahwa To Seko setelah tuak tidak tahu. Kemudian terjadi bahwa dua orang terus dirinya sibuk dengan pengaturan jerat untuk menangkap tikus. Mereka menerima sejumlah besar tersebut hewan. Tetapi untuk mengejutkan mereka, mereka melihat keesokan harinya bahwa jarahan mereka pergi. Setiap hari mereka menangkap beberapa hewan-hewan ini, tapi pagi ek mereka datang ke penemuan, tikus-tikus itu dihapus oleh seseorang. Mereka memutuskan sekarang berubah untuk menonton untuk mencari tahu, apa yang dengan menangkap mereka terjadi. Sementara satu terus menonton, ia melihat pada saat tertentu seorang pria tiba dengan ekor. Ini mengambil tikus ditangkap pergi. Pria dengan ekor menanggung nama tolino, “Earthling”. Penjaga berani pencuri tidak tombaknya menusuk, berikutnya pagi, namun, ia membawa laporan temannya yang petualangan, dan mereka sepakat sekarang, apa yang harus dilakukan dalam hal ini. Dia kemudian memutuskan untuk membunuh pencuri ketika ia datang kembali. Pada malam berikutnya pertama, pria dengan ekor kembali, dan dia yang memiliki penjaga melemparkan tombak ke arahnya. Itu senjata melanda tubuh tolino tapi sulit cara, tombak di tubuhnya mengambil serius. Tidak jauh dari tempat di mana ia menunggu, menghilang ke dalam lubang di tolino bumi. Cuaca nasihat dua bersama-sama dan memutuskan bahwa salah satunya dalam lubang akan turun ke belakang pusaka fetch. Mereka berkumpul sekarang rotan, dan membuat mereka keranjang. Dalam keranjang yang memiliki salah satu temannya ke dalam lubang. Sebelum mereka telah sepakat: “jika visa saya akan turun, Aku akan menggoncangkan baris, dan ketika saya mengangkat ingin menjadi, saya akan memberikan goyang kedua. Bawah lubang, keranjang pergi ke puncak Arenga-pohon (Seko: aoe bisa), pohon yang pria di keranjang tidak tahu. Dia juga melihat bahwa Palmiet pohon ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 425 terputus dan kelembaban ini menetes sementara telah menyarankan tabung bambu. Pria itu mencicipinya, dan menemukan minum sangat lezat. Sementara keranjang di atas pohon beristirahat, naik orang bawah. Di kaki pohon datang ia berlari ke depan, dan tiba di sebuah desa dengan rumah-rumah dan lumbung padi. Ia duduk di bawah rumah, dan dipukul dengan sepotong kayu di salah satu kutub. Keluar dari rumah ketika mereka disebut: ”Siapa di sana?” “Saya,” jawab pria itu. «Mengapa Anda seperti kehidupan, sementara di sini seseorang terluka parah “, kata lagi dari atas. Pria itu langsung menduga bahwa ia adalah pencuri mereka tikus doen’had. Jadi ia berkata: “Saya tahu obat, yang dapat membuatnya lebih baik. ” Tawaran untuk seni pada bagian yang sakit uji penuh semangat diadopsi. Pria itu naik sekarang di rumah, dan diusir semua yang hadir dengan pesan tidak kembali ke datang, ketika itu gelap. Orang sakit itu memang pencuri, yang dengan ujung tombak dalam bukunya Tubuh mengerang. Pria itu membunuh yang terluka sekarang, menarik pisau dari tubuh dan dengan demikian pergi buru-buru ke Arenga pohon. Dia naik di, menetap beberapa buah-buahan di mengenakan sarung, dan mengguncang tali. Ketika ia melihat bahwa ia sadar, ia meninggalkan mendengar teriakan perang dan disebut bawah: “Saya telah membunuh teman Anda!” Di bumi kembali, dia menanam buah Arenga, dan di sana ia berada di rumah informasi juga telah menerima sakit pada cara di mana pohon yang akan diedit, ia mampu memenangkan tuak. (Mengambil tabung bambu dengan kelembaban dari pohon yang disebut di Seko mangambi). Kami memiliki cerita yang diberikan kepada kita sebagai salah satu Amballong mengatakan. Bahwa Wono hanya berbeda pada awalnya itu: Dua pria diterapkan pada ladang jagung. Berkali-kali datang merpati kayu makan buah-buahan, sampai laki-laki bosan, dan salah satu dari mereka melemparkan burung dengan tombak. Senjata melanda burung merpati, dan itu tetap di tubuhnya menegang, sehingga mereka terbang dengan itu. Orang-orang mengikuti burung, dan melihat dalam sebuah lubang di bumi lenyap. Kursus lanjut dari cerita ini adalah sama seperti di atas ditunjukkan. Ketika kami interpreter, Paul Kare, salah satu dari Makale di Wilayah Sa’dan, mendengar hal ini, dia mengatakan kepada kami Sa’dan yang 426 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. editor dari itu, yang saya tinggalkan untuk mengikuti narasi bawah atap untuk membawa: Pada zaman dahulu, para Poeang dari Kawero di Sangala, “di antaranya menurut informan kami di semua Poeangs yang Makelesche turun, taman kapas. Dia memiliki seorang budak ditunjuk dengan taman untuk mencocokkan. Tapi sekarang terjadi bahwa tiga kambing dalam penanaman merasuki dan buah-buahan kapas makan. Budak melemparkan salah satu dari kambing-kambingnya tombak, senjata ini disebut sisoelesae, dan masih milik kaya perhiasan Makale. Kambing adalah hit, tapi mereka berlari dengan senjata. Budak mengejar dirinya, tetapi pada diberikan saat ia melihat binatang di sebuah lubang di tanah menghilang. Tempat ini disebut Boom Boom. Ketika budak kecelakaan untuk Poeang telah menyatakan, memerintahkan Ini dia senjata untuk mencari. Budak turun sekarang bantuan orang lain dalam ke dalam lubang, dan berakhir di atas sebuah pohon Arenga. Dia berjalan di negara di bawah bumi. Orang-orang yang dia temui, memintanya lagi, di mana ia berasal dari, dan kemudian ia menjawab: “Saya master telah memerintahkan saya untuk menemukan tombaknya »Akhirnya ia menemukan. kambing mati di tanah. Dia menarik tombak dari tubuh, dan kemudian kembali ke belakang palm-Arenga. Perjanjian ia mengambil beberapa buah (ba 1 oe 1 ook) yang bersangkutan, dan dapat kembali ke percepatan bumi. Di Seko kami menemukan kisah lalat kuda, tamoli, yang para dewa menemukan cara untuk membuat api dengan cerita pemogokan-a-cahaya, yang tersebar luas di kalangan yang Possosch-Todjosche dan Parigisch-Kailische Toradja kelompok. Itu adalah dalam To Seko, bagaimanapun, terkait dengan di atas cerita tentang orang yang pergi mencari tombak, dan ini Sifat penting. Ketika itu pria yaitu dengan lubang di dunia Tolino tiba, ia melihat bahwa orang di sana untuk makanan mereka dimasak makanan. «Mengapa koki kamu bukan makanan? “tanya dia. “Karena kami tidak memiliki» api, adalah jawabannya. “Aku akan memberimu api,” kata pria itu, ”Tapi kemudian Anda semua mata dengan tangan menutupi”. Manusia dan hewan melakukan ini. Lalat kuda itu menutup matanya dengan kaki depannya, tapi ini mata hewan di bawah ketiak telah (seperti yang biasa diasumsikan di Sulawesi Tengah), melihat bagaimana orang membuat api dengan pemogokan-lampu-. Rahasia ini ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 427 verklapte ia kemudian ke Tolino. Serangan-cahaya-in hot Seko panetek. Membuat api oleh gesekan disebut mantai. Perselisihan dan tuntutan hukum datang ke kesaksian kepala langka di Seko. Mereka biasanya masih sengketa mengenai kepemilikan satu atau yang lain. Setiap cedera mencari dulu haknya sendiri, dan hanya ketika pelaku dan tersinggung tidak setuju mungkin, Tobara di dikenal. Meskipun mencuri jarang, hal itu terjadi pula, seseorang mengambil beras dari repositori. Dalam kasus seperti itu, pihak yang dirugikan kerbau si pencuri untuk mengambil atau jika tidak memiliki kerbau, lapangan. Menuduh siapa pun dari rumah, maka ia hanya memiliki nilai untuk mengkompensasi. Jika seseorang tuak telah dihapus, pemilik pohon di sebelah kanan dari pisau si pencuri ambil. Seseorang yang secara teratur mencuri, dan jadi jika pencuri diketahui, yang sebelumnya kadang-kadang dibunuh. Prasangka agama biasa menyelam dan melemparkan tombak tampaknya orang di Seko tidak tahu. Tapi mari ada menjadi sengketa bukan oleh pihak ketiga untuk membuat penyelesaian oleh kedua pihak bersama-sama untuk bergulat, mamperope. Yang yang datang untuk berbaring di tanah, telah kalah dalam kasus ini. Di beberapa kasus menandakan konten dengan sumpah jabatan, atau lebih tepatnya kutukan, atau sepertiga berbicara kutukan pada dengeen dari kedua belah pihak bersalah adalah. Semua ini terjadi di bawah doa para dewa, dehata. Pendeta, yang vitalitas para dewa bisa orang sakit, tidak ada yang tahu. Beberapa orang di Seko, yang reputasi dari beberapa tanaman obat tahu. Dalam kasus penyakit bantuan orang-orang dipanggil. Selain itu, pada pendeta, tobalia, dari Rampi dicapai. Tapi melakukannya hanya untuk orang-orang tertentu di negara, karena memerlukan banyak biaya. Segera setelah seseorang meninggal, lututnya melawan perut dan mengangkat tubuh terikat. Lengan di dada. Mayat tidak dicuci. Mereka meninggalkan dalam pakaian di mana orang tersebut almarhum, dan Dl. 76. 28 428 ATAS Seko di Sulawesi Tengah. jadi dia adalah yang pertama dalam foeja dan kemudian dibungkus tikar. Wrap ini juga disebut katun polos yang digunakan, tapi lama-Mawa kain dan kains geïkkatte (poritoetoe) dari Rongkong itu tidak boleh digunakan. Ketika mereka taat repot-repot korban tidak akan makmur dan tidak sehat. Kebanyakan tampaknya berada dalam peti, doemoe dikuburkan. Untuk Amballong kita lihat di antara peti mati banyak rumah di saham berdiri. Hal ini juga harus terjadi dalam Teweneang tapi terlalu Lodang Wono dan mereka mengatakan kepada kami bahwa itu adalah peti mati di pemali saham. Ketika seseorang meninggal, dada dibuat atau dibeli. Untuk Wono mengatakan kepada kami bahwa di beberapa dada tampak duduk ditempatkan, ini hanya terjadi dengan licharhen dari Tobara. Dalam Amballong Namun, kami memiliki kasus hanya terlihat, yang muncul di belakang ditempatkan. Untuk orang dewasa, kotak-kotak lebar 30 sampai 40 cM, kedalaman yang sama, dan panjang sekitar 1 meter (yang peti terbesar mat 22 cM. lebar, 40 cm. dalam, 107 cm. panjang). Tutupnya memiliki bentuk atap. Dalam kedua plaa.ts ada kerangka dalam posisi duduk dimakamkan, pada pria dan wanita, itu tidak membedakan. Semua perhiasan dan benda-benda yang digunakan almarhum digunakan, termasuk yang dari besi, masuk ke peti dengan itu. Di mata, hidung, mulut dan telinga rongga tidak ada yang dilakukan. Sebuah peti mati atau langkah serius atas akan menghasilkan memiliki, orang yang jatuh sakit. Anjing dada dijauhkan, tapi jika itu harus terjadi bahwa melompat, ia akan segera dibunuh. Peristiwa kematian, keluarga bersama-sama, dan pada benar-benar menangis. Ada juga makan bersama yang diselenggarakan, tetapi hanya Amballong dan Peweneang dengan demikian bangkai kerbau, jika almarhum dimiliki dari hewan-hewan ini, tidak seperti beberapa babi. Di Seko-PADA Namun seks adalah apa-apa tapi makan terdiri eksklusif dari rebus nasi dengan sayuran dan makanan penutup. Perlu dicatat bahwa selama berkabung waktu tidak hanya makan nasi tidak dilarang tetapi justru diresepkan. Justru pada waktu itu mungkin tidak Colocasia, ubi jalar, jagung dan sebagainya dimakan. Ini adalah «Makanan Mati> mereka katakan. Ketiga nutrisi yaitu dalam keranjang di makam. Terganggu Anda merasa ATAS Seko di Sulawesi Tengah. 429 tidak memenuhi persyaratan ini, maka diyakini, panen padi gagal. Hanya Lodang Amballong dan lagi didiamkan selama dua atau tiga hari setelah kematian tidak makan nasi. The dikubur sesegera mungkin. Karena dapat masih pada ulang tahun sendiri, sebaliknya pada hari, berikutnya. Tampaknya cukup banyak untuk datang, bahwa mayat tanpa peti mati dikuburkan, yang tampaknya tidak penguburan kurang terhormat dianggap. Juga Tobara-seks di sana, tanpa kotak masuk tanah, itu tergantung hanya pada keadaan atau seseorang mampu membuat peti mati atau untuk membeli. Dengan atau tanpa peti mati, tubuh selalu sepanjang tangga rumah dibawa ke bawah, dan dimakamkan di tanah dengan kepala ke timur dan kaki menghadap ke Barat. Itu bumi di kuburan, sedikit mengangkat, beberapa makanan, sendok garpu, topi dan sirihzak yang ada disimpan, dan dengan demikian semuanya berakhir. Xa pemakaman yang terlihat tidak lebih ke kuburan, dan setelah beberapa waktu yang tahu menempatkan tidak lebih. Dari pembakaran mayat dikubur atau dalam guci mereka belum pernah mendengar. Kuburan adalah bagian dari lahan hutan di Lodang Utara desa. telah dilarang ada memotong kayu, kecuali hal itu dilakukan dengan cara mengubur cloode a. Pada yang pertama kasus pelanggar larangan wajib yarken pembantaian. Adalah salah satu dari bagian belakang kemudian dimakamkan mencapai deibewoners dari rumah duka ke pria dengan bambu air, bahwa tangan bersih. Bahkan Seko adalah tiga hari setelah kematian masih sirih sirih untuk kubur sebagai hadiah perpisahan. Ketika seorang pria tewas di desa, seseorang tidak dapat lapangan pekerjaan Jangan ketukan foeja, bukan untuk membangun rumahnya, beras stamping, umumnya tidak melakukan hal-hal yang membuat hidup. Janda (Seko: HALOE, Seko-PADA: Bobong) tidak co mayat dikubur. Bila ini dilakukan jauh dari rumah dia pergi ke sungai untuk mandi. Dia pindah ke sana dalam dirinya lumrah pakaian, dengan foeja kain dipukuli di atas kepala. Karya ini menunjukkan bahwa selama mandi dengan pergeseran aliran. Setelah ia kembali lagi ke rumah almarhum suami kembali, tetapi pergi langsung ke rumah nya orang tua atau kerabat lainnya. Dua hari setelah over430 t) E Seko DALAM CELKBES TENGAH. mereka mungkin menderita hal yang berbeda dibandingkan makan nasi, seperti Colocasia, ubi jalar, jagung. Mereka biasanya menunggu dua bulan sebelum dia menikah lagi. Ketika mereka melakukannya sebelumnya, mereka tidak akan akan didenda, tetapi mereka akan dikenal sebagai orang yang tidak senonoh tidak tahu bagaimana itu, karena dengan menikahinya segera membuktikan bahwa mereka bukan dari suaminya yang sudah meninggal diadakan. Barang yang pasangan sepanjang hidupnya bersama-sama dibawa, dibagi menjadi dua bagian yang sama, satu bagian untuk wanita, dan bagian dari hubungan almarhum suami. Yang terakhir ini mungkin dalam keadaan membeli sesuatu atau mengambil alih yang ditugaskan untuk janda, dia mungkin tidak menggunakan pakaian milik sahamnya, atau makan nasi yang telah diwariskan. Ini mungkin saudara dari suaminya yang sudah meninggal untuk menikah lagi, tetapi hanya kemudian jika lain untuk sementara sampai istri janda punya. Jika hal ini tidak berlangsung dan kakaknya ingin dia untuk mengambil, kemudian ia membawa bangle tembaga ke makam saudaranya, kemudian menempatkan dan mengatakan: “Di sini saya membawa Anda emas, jangan marah, Aku mengambil istri Anda kepada saya. ” (Emas tidak ditemukan Seko, dan logam mulia ini memainkan sejauh kita memiliki memastikan, tidak seperti peran besar dalam mulut Untuk Seko seperti halnya dengan strain Toradja). Dalam Lodang merupakan kebiasaan, yang saya tidak desa lainnya telah ditemukan, dan yang satu kita tidak bisa memberikan penjelasan. Sekitar setahun setelah kematian sebenarnya relatif saudara atau lainnya jenis kelamin anjing meninggal, di mana kerabat datang bersama-sama dan makan diadakan. Daging anjing tidak akan makan. Upacara ini disebut Mon lis o n gi. xAangaande kehidupan jiwa mereka tahu sama sedikit katakan sebagai Rongkong. Negara ini disebut jiwa toeang Ion Thu. Sendiri luar biasa, bahwa dalam Amballong dan Peweneang menegaskan bahwa jiwa menuju Timur. Sebuah pernyataan ini hanya akan dapat diberikan, jika kita lebih tahu tentang tempat di mana orang-orang datang.
Dok Pribadi'15


RWM.BOONG BETHONY