23/10/12

Gambarmu.



Catatan kecil, kecil saja pada sehelai gambar.

Melihatmu seperti itu, selalu saja aku terbang dan hinggap disuatu masa lalu.
Ya, suatu waktu saat lalu.
Aku kenal senyummu
Aku mengerti sinar matamu
Aku tahu lentik jemari

Ach gambarmu
Selalu saja mampu menggali kedalaman hati bahkan jiwaku
Selalu saja sanggup membuatku jadi lelaki cengeng
Selalu saja  membuatku lupa istri dan ketiga anakku
Seperti ini malam

Gambarmu
membuatku menggelegak
menggelepar
Menyadari, Engkau ada disini
Dalam hati
Dalam sanubari
Engkau itu, Cintaku.

(jika engkau sempat membaca itu karena ada Cintaku)
Gambarmu.
RWM.BOONG BETHONY

29/07/12

PUISI PERJALANAN


ODE.

Semata.
Hanya mata.
Mengenal dunia.
Duniamu, duniaku.
Tapi saja hatimu tak kumengerti.
(salatiga, 15 Feb'013)

DOA.


Berjalan bersamamu
seperti aroma
Wangi, busuk
Silih ganti
Dan semua itu
Membuatku malu
Duhhh.
(Puspogiwang-Semarang, 00.39, 16 February'013)



LARANGAN


adalah jemari yang menari
Lentik tanpa arah.
adalah serangai
bayangan tubuhmu
bukan milik.
selalu saja begitu.
(puspogiwang-Semarang. 00.46, February 16-013)


KENANG KENANGLAH.

Waktu ku temukan dia
sesuatu yang lama terkubur menggeliat
Liar
bergerak 
meronta
menggetar
entah untuk siapa.
sejumput rambut mengurai 
menjumbai menutup 
Meski begitu
Senyum itu aku tahu
Wangi rambut aku hapal
lentik jemari yang dulu
selalu menggapit lengan
menyisah
jadi kenangan.

Waktu ku temukan dia
Sesuatu yang lama berusaha kuredam
jinak
diam
lunglai
teredam
entah untuk siapa
Ikal rambut menjuntai
melambai mengibas
walau seperti itu
Kulum ini aku mengerti
harum merebak begitu asing
indah jari-jari yang pernah ku rindu
menyisih harapan
tinggal harapan

Kalau sempat nikmati syair ini
Itu karena engkau tahu
Entah siapa itu.

(Taman Srigunting, Medio Oktober 2011 - Semarang)


Sesal.

Dulu, dulu skali.
Aku pernah tutur tentang
Jelaga serupa pekat malam.
Tentang Jiwa.
Kini kau mengerti.
Ach, andai ketika itu segera kau raih
pastilah guritanmu tidak begitu.

Ibu.....
Ach...
Ibu rinduku pada sedap kopyor air susumu
Menjadikan aku lelaki sejadi
lelaki dalam cinta
Lelakimu, ibu.

Ibu, belahan dadamu
menuang hidup 
Lantaran itu
kini ku tahu arti cinta
kumamah
jadi kekasih.

Engkau itu, ibu
perempuan bersari selendang bidadari
Wanita berselempang pelangi.

Ibu.
kini ku dewasa dan mengerti
makna langkah gontaimu
menjauh
pelahan dan 
nanap bulir air mata
menyatu dalam cintamu.
(kaliurang, 25 juli' 00.14 wib)


(Ibu)  

Kalau ibu harus pergi
jangan bawa semua
Tinggalkan sebagian untuk kami.

Bila ibu mesti menjauh
Jangan ambil yang pernah kau beri

Sebab engkau ibu.
Bunda kami.
(kaliurang, 25 juli' 23.43)


Siapa.

Duduk bawah peron stasiun tawang
tengadah
lunglai tungkai
sembab

tatap mereka lalu lalang
jengah
jarit hati 
kerab

aku bukan manusia!
Suparmin beringsut galau.
Manusia punya kaki, tangan, dia tidak
Manusia bekerja, dia tidak.

Karena itu dibiarkan rambut tutup wajahnya
daki jadi jelaga
tanpa baju
tanpa apa
tanpa

aku bukan manusia!
Suparmin menyeret risau
Manusia punya hati, rasa, dia tidak
Manusia berusaha, dia tidak

Lantaran itu lapar jadi tawa
tiada duka
tiada apa
tiada

Taman Srigunting, Medio Februari 2011, Semarang.


YANG TERKURUNG

Kau maki
Kau umpat
aku jawab, ho-oh

marahmu menjadi
kau injak
kau tumbuk
kau gampar
aku diam
kau melalar
serupa gurita
meremas
pecah
berhamburan 
tertiup angin
terbawa aliran
hinggap di dedauan
pada pucuk gunung
pantai

kini
aku ada dimana-mana
sementara
engkau hanya disitu.

Taman, Srigunting - Semarang

KENANGAN

Denpasar...Aku datang. 
Mari berncanda nikmati debur riak sanur dan celoteh pengagummu.
Ku harap tubuh elok dan pesonamu
merangsangku mengukir syair-syair yang lama mati
masihkah gairah lenggok-lenggok dan jemari lentik dalam kerling nakal
bangkitkan gairahku mencumbui parasmu

Sanur! Sanur! 
Ku rindu janur-janur menyatu tonggak penjor
Mendayu rayu
kembang pelangi menebar senyum
Sanur, engkaulah sejatinya gadis dewata
Gadis seribu wajah.
(taman Srigunting, 18 sep'011)


RWM.BOONG BETHONY

27/03/12

Catatan kecil dalam puisi.

Fatamorgana 1.

Tiap kali menatap hijau tubuhmu
Teringat aku pada biru senyum langit
Memesona
Menggetar

Tiap kali memandang hijau wajahmu
Teringat aku pada biru seringai laut
Menenggelam
Mengguncang

Kalau boleh
Serunai ini
Juga hijau
dan
Biru.

Kau tahu
Kehijauan di ufuk sana, Engkau.
Kau mengerti
Kebiruan di ujung itu, Engkau.

Nyata semua hanya mimpi
Pengharapan diujung sia-sia.

(sekilas senyummu menebar membuyarkan mimpi. Menjadi sia-sia yang sia-sia)

Jogyakarta, 10 Maret di ujung malam.




SERENADE

Melodi bambu mengurai nada dalam bayu
Menyapa Ilalang
Rerumputan 
Menari-nari
Engkau menyeruak disana.
Ya.
Cinta yang tak pernah lekang
Engkau itu.

(Jogyakarta, 10 Maret malam menguat pagi)



Suatu Kali.

Masih ingat bang?
Bisikmu.
Kualih tatap pada ujung jemari
Kumainkan angin.
Kuputar jadi putingbeliung

Bang masih ingat?
lirih engkau
Kubuang pandangan pada jemari
Ku gambar semua engkau
Kumainkan hingga engkau ada dimana-mana.

masih juga bertanya?

(Jogyakarta, 10 maret ngungun pagi mencairkan embun jadi air)



Kembara bersama Petrus dan Thomas. 

Terik berkaca di danau galilea
Ketika engkau bertutur tentang cermin
Saat itu, aku, petrus dan tomas
Saling menatap
Kilau riak danau galilea menerpa wajah kami
Lalu diam-diam banyak orang berlari kecil
sembunyi mengusap-usap wajah
mengulas-ulas raut
lalu menutup rupa masing-masing.

Cermin yang kau cerita
Hidup kami.
kaca yang kau tutur
cermin kami.

Saat itu.
Yang ada hanya sesal.

(Jogya, Medio Maret duapuluhduabelas. pkl.20.37)



fatamorgana 2

Di balik jendela
persegi 
bola mata menari menyusuri pigora tubuhmu
disana lambaian jemari kecil menari tertiup angin lalu
kakimu jenjang seksi
sedikit manis
luruh

Di balik jendela
persegi
bola mataku liar menyusuri tubuh elokmu
disitu jentik bulumata mengerlip kerling, memesona
jenjang leher seksi
memburam tatap
mumbuih

lalu kusadar
nyata bahwa tubuhmu hanya
cuman
sesaat

(Indragiri, medio maret 2012)



Kau bui.

Menarilah, pintamu
Hm.
Bernyanyilah, pintamu
nnnng
Katakan sesuatu bang.
ku menatap
(bagiamana aku kan menari? bagaimana kukan bernyanyi? jika mulut dan tubuhku kau genggam. Seolah aku ini milikmu)

(Indragiri, medio Maret 2012)



RWM.BOONG BETHONY

26/03/12


SI PENAKLUK AMERIKA DAN PBB, BUNG KARNO DALAM CATATAN SEJARAH DUNIA.

bung-karno.jpg 

Semua ide-ide brilian guna kemajuan Indonesia bermuculan. Para orang pinter di negeri ini sudah mengerahkan segenap kemampuan otaknya agar terjadi perbaikan. Kini, tinggal kepekaan para wakil-wakil rakyatnya. Mau segera menggagasnya atau tidak. Dulu di negeri ini armada lautnya sangat dikagumi dan ditakuti, terutama diwilayah tenggara. Tapi kini kebesaran nama itu seakan telah terkubur bersama kehebatan para pendahulunya. Bagaimana tidak? Bangsa yang pernah berjaya mulai dari zaman prasejarah dengan anugerah wilayah laut lebih luas ketimbang daratan itu kini hanya memiliki tiga buah kapal selam. Itu pun kapal-kapal butut dan kanibalan. Artinya, kalau kapal satunya sedang beroperasi maka kapal yang lain harus bertengger di tepi pantai karena mesinnya sedang dipakai untuk berlayar. Uhh….lucunya negeri ini. 

Sungguh sangat kita sesalkan memang. Dulu dijaman Bung Karno (BK) Slogan“Jalasveva Jayamahe yang artinya Di Laut Kita Jaya” memang benar-benar terwujud. Armada Laut kita seolah menjadi raja laut yang membuat kecil nyali siapa pun yang mendengarnya. Bahkan Amerika sempat dibuat keder dengan Indonesia tatkala mengetahui kehebatan kapal induk kita dengan armada lautnya….(Rasanya negeri ini sangat rindu masa-masa itu!) 

Satu lagi. Para pemimpin kita saat ini selain kurang peka juga tidak lihai dalam berdiplomasi (hehehe…meskipun katanya berpendidikan! mungkin di otaknya hanya dipakai mikir proyek apa nih yang bisa ngasilin duit). Beda dengan pemerintahan presiden pertama kita Bung Karno (BK). Meski beliau seorang insinyur tapi sangat piawai dalam hal diplomasi dan menjaga harga diri bangasa. Kita ambil contoh pada masa BK, yang namanya stadion Gelora Bung Karno, Monas, dan masjid istiqlal, itu tanpa sepeserpun negara ini mengeluarkan duit. 


bung-karno-muda.jpg
Bung Karno masa remaja

Masih mau tahu kehebatan BK???  

Suatu ketika ada pilot Amerika yang dengan lancang memasuki wilayah Indonesia tanpa ijin. Walhasil dengan kehebatan para angkatan di negeri kita ini, itu pilot berhasil ditembak jatuh, namun dengan kondisi pilot masih hidup. Digelandanglah sang pilot ke Istana negara untuk dimintai penjelasan/dikorek info-info yang penting. 

Berita tertangkapnya Pilot Amerika itu sampai juga ke telinga John F Kennedy (Presiden AS waktu itu). Akhirnya dengan sangat si Presiden memohon agar pilotnya itu dikembalikan. Apa jawaban BK? “Oh….tidakkkk…..enak saja setelah lancang menjelajah negeriku dan memata-matainya terus mau aku kembalikkan….ohh tidak semudah itu Kennedy”. Kennedy dibuat pusing juga oleh BK. Maka dibuatlah pertemuan khusus dengan BK waktu itu. Karena bila rahasia yg dibawa oleh pilot itu terbongkar dan terdengar oleh dunia, bisa habis pula masa depan AS. 

Berangkatlah BK Ke AS. Disana BK disambut dengan sambutan yang luar biasa. Laksana seorang raja BK diajak jalan-jalan keliling kota dan diperkenalkan dengan wanita-wanita tercantik di AS, diantaranya si centil sang penggoda “marilyn monroe”. 

bung-karno-monroe.jpg

Dialogpun terjadi. John F. Kennedy masih dengan permintaanya yang sama agar pilotnya dikembalikan, sementara BK masih enggan kecuali dengan satu syarat. Apa itu? karena waktu itu Indonesia masih dalam kasus sengketa Irian Barat dan membutuhkan angkutan khusus untuk memindahkan pasukan secepatnya, Maka persyaratan BK kepada Kennedy adalah meminta 20 pesawat Hercules sebagai ganti kelancangan pilot AS itu…Waoww….menakjubkan bukan? Kennedy sungguh tak berkutik. Dengan berat hati maka disanggupilah permintaan BK. (Barangkali sampai sekarang masih dipakai tu pesawat Hercules peninggalan BK). 

Menarik bukan? Itulah segenap kisah kehebatan BK presiden pertama kita yang layak diacungi jempol. Meski kita harus tetap sadar yang namanya pemimpin ya tetap ada sisi kekurangan dan kelebihan….. 

Nahh…sekarang coba bandingkan dengan pemimpin kita saat ini. Rakyat sampai kehabisan kata untuk mengungkap kesusahannya, sementara yang diatas sana seenak udelnya sendiri menilep uang Negara. Mungkin karena jenuhnya melihat fenomena-fenomena tersebut, hingga rela ada yang bakar diri dan menjahit mulutnya di depan gedung DPR. Ya kalau kejadian ini berjalan hanya setahun atau dua tahun mungkin tak ada efek samping. Tapi kalau berlangsung lama? maka jangan salahkan kiranya tragedi 1998 atau tragedy yang dialami Negara Mesir dan Libya akan terulang kembali di negeri Subur tapi rakyat miskin ini…

Cat : Dari berbagai sumber.


RWM.BOONG BETHONY