21/08/17

Keluarga, Istanamu

Keluarga, Istanamu
Romo Ro Wi Ma 

Seorang bapak bertanya begini :
Romo, apa yang terpenting dan terindah dalam hidup ini?
Saya jawab dengan balik bertanya :
Apa yang terjadi? mengapa bertanya begitu?
Lelaki setengah abad ini, terlihat kuyu, gerak-geriknya menyiratkan kelelahan. Ia tidak segera menjawab pertanyaan itu, malah mengeluarkan gudang garam surya 16 lalu menyodorkan sesudah ia mengambil satu dan membakarnya.
Begini Romo..ia menghembuskan asap melalui lubang hidung lalu menatap kearahku.
Romo kan tahu, saya pekerja keras. Dan karena saya begitu, saya berhasil. Tapi, saya sering berselisih pikir dengan keluarga. Ya istri juga anak-anak. Di usia setengah abad ini, saya merasa lelah romo, capek dan berputus asa. Semua usaha dan kerja keras saya seolah-olah tak berharga di mata keluarga saya.
Apa yang harus saya lakukan?
Sekali lagi saya menatap lelaki baya di hadapan saya ini. Harus saya akui bahwa pria setengah baya ini sangat menikmati hidup mewah dari keberhasilan bisnis yang selama ini di lakoninya. Rumah mewah meniru sitektur White House dan sarana transportasi pribadi Mercedes Si200 sport dan mobil mewah lainnya di garasi, banyak orang akan iri padanya. Belum lagi ia sangat dermawan untuk tidak menikmati hasil keringatnya sendirian.
Apakah bapak butuh penghormatan itu dari keluarga?
Mendengar pertanyaan itu, ia menatapku. Rautnya sangat serius matanya tajam menguliti wajahku.
Maksud Romo?
Apa yang paling penting untukmu sobatku?
Keluarga Romo! jawabnya sangat cepat dan yakin.
Jika begitu, jangan minta di hormati, tapi beri kehormatan itu pada mereka! Jawabku tak kalah cepat.
Bukankah dengan bekerja keras dan berusaha memenuhi kebutuhan keluarga, saya memberi kehormatan itu?
Bukan! Jawabku tegas. Itu tanggung jawabmu sebagai kepala keluarga.
Maksud Romo? sambarnya.
Begini, banyak orang menyangka bahwa mencari nafkah dan memenuhi segala kebutuhan keluarganya maka itu cukup. Tugas sebagai kepala keluarga sudah terpenuhi. Ini pandangan keliru, sobat!
Yaaa Romo?
Karena pandangan seperti itu, maka banyak orang kehilangan keluarga. Kehilangan istri, suami dan anak-anak. Memenuhi kebutuhan keluarga adalah tanggungjawab seorang suami.
Tetapi mencintai keluarga adalah kehidupan seorang suami.
Mungkin itu yang sobat tak pernah berikan pada keluarga. jadi ini bukan soal menghormati atau di hormati. Tapi soal mencintai! Soal kasih kepada keluarga.
Jadi, masaalahmu ada disitu sobatku! Sekali lagi bukan soal dihormati atau menghormati. Bagaimana?
Hm!
Nach, sekarang pulanglah. Aku tahu selama ini sobat terlalu sibuk mengurus pekerjaan. Dan lupa, bahwa ada keluarga yang mencintai dan mengasihimu. Selama ini perhatianmu tersita oleh pekerjaan.
Ajak keluarga makan malam dan nyatakan cinta kasihmu apda mereka. Katakan juga bahwa sobat bangga terhadap keluargamu.
Terimakasih Romo!.
Lelaki setengah baya ini berdiri dengan senyum lebar dan wajah ceriah, lalu menyodorkan tangan kanan, menyalami.
Kini aku tahu, ternyata yang terpenting dan terindah adalah menikmati hidup bersama orang yang kita cintai.
Makasih Romo!.
Salam dan doa rahayu sobatku.



Rob Colection/17

RWM.BOONG BETHONY

Tidak ada komentar: