10/03/17

Pluralisme sebuah keniscayaan

Renungan Kebudayaan.
Pluralisme Kenyataan yang (coba untuk..) di ingkari
Romo Ro Wl Ma.
Salah satu realitas era pascamodernisme adalah kenyataan pada Pluralisme atau pengakuan pada Keberagaman. Ada yang menafsirkan secara naif bahwa Pluralisme itu adalah Pengakuan pada satu Tuhan dengan berbagai Agama, saya justru ingin bertanya pada mereka yang menafsirkannya demikian.Karena penafsiran dan pengertian seperti itu justru : mempersempit, mengecilkan dan mendangkalkan makna apa itu Pluralisme.
Bukankah Pluralisme itu penerimaan pada Keberagaman dalam arti seluas-luasnya. Yaitu pengakuan pada kehadiran : Etnisitas, Keberimanan (adanya agama dan kepercayaan), Bahasa, Pilihan Politik, Gender, serta berbagai aspek hidup lainnya, baik secara sosial kemasyarakatan maupun dalam kerangka berbangsa dan bernegara.
Dalam kajian sosial, antropologi dan multikultural, keberagaman merupakan keadaan atau kondisi atau faktor yang memicu kemajuan di berbagai negara.
Negara-negara yang menerima Pluralisme sebagai pondasi sosial masyarakatnya ternyata jauh lebih maju dari pada negara-negara yang tertutup pada keberagaman, dan masyarakat atau penduduknya dapat menikmati kesejahteraan jauh lebih tinggi atau jauh lebih sejahtera.
Sebaliknya, negara-negara yang masyarakat atau penduduknya dan Pemerintahannya tertutup pada keberagaman atau pluralisme, cenderung pada lebel statusf Quo bahkan 'miskin'. Energi dan pehatian di negara-negara yang menolak Pluralisme atau keberagaman sering kali terkuras pada keinginan menjaga atau mempertahankan Penyeragaman. Dan mengharamkan kehadiran mereka yang tidak, segolongan, seagama, sesuku, sebahasa, sekampung, warna kulit yang berbeda, dst. Intinya tidak sama maka menjadi musuh.
Padahal Sejak awal alam raya diciptakan untuk menampung keberagaman, menumbuhkan dan mengembangkan keberagaman bahkan mungkin Bumi ini bukan satu-satunya planet yang di huni mahkluk hidup mengingat bahwa Matahari kita bukan satu-satunya gugus bintang di Alam Raya ini. Ada gugus Bima Sakti (Ing. Milky Way; Lat. Via Lactea, Yun. Galaxias), Gugus Bintang Terbuka (Open Cluster), gugus Bintang Bola. (Globuler Cluster), dst.
Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia di sertai keanekaan Etnisitas, bahasa, Kepercayaan dan Agama, Bahasa, tradisi, kesenian, dst. Mengingkari hal ini, berarti pengingkaran pada Undang-Undang Dasar 1945, Proklamasi dan Pancasila.
Dalam teks dan konteks Indonesia, sesungguhnya pengakuan terhadap Keberagaman atau Pluralisme bukan sesuatu yang baru, atau asing. Kenyataan pada peninggalan-peninggalan berupa ornamen bangunan dan prasasti mempertontonkan keadaan itu. Candi Prambanan di Klaten misalnya, merupakan perpaduan arsitektur Bhuda dan Hindu, demikian juga Candi Borobudur di Magelang, yang beberapa bagian dari undukan mencirikan sitektur Hindu di jamannya. Apakah, Candi Prambanan dan Candi Borobudur kemudian menganut pada adanya satu Tuhan yang mereka sembah? Ternyata tidak, perpaduan sitektur itu, mau menyatakan penghormatan pada kehadiran agama lain.
Di jaman modern ini Rumah-rumah ibadah Kristiani dan Islam pun sering merupakan perpaduan sitektur eropa dengan latar belakang kekristenan dan sitektur Timur Tengah dengan latar belakang budaya islam. Atau mesjid Agung Istiqlal Jakarta yang dengan kuba - kuba yang mirip Gereja Blendoeg Semarang dan Gereja Immanuel di Gambir Jakarta. Atau Mesdjid Agung di Kudus sebagai peninggalan Walisanga, di mana sitektur bangunaan mengadopsi tiga kebudayaan, Islam, Hindu dan Jawa. Apa yang saya coba kemukakan sebagai contoh bangunan diatas, adalah pertunjukan tentang penerimaan atas kehadiran mereka yang berbeda.
Mengamati pemikir sosial seperti Amartya Sen, memberi petunjuk bahwa sejarah bangsa-bangsa di dunia, mengisyaratkan bahwa Pluralisme (penerimaan pada keragaman BUKAN pengakuan pada satu Tuhan) adalah prasyarat untuk melahirkan kesejahteraan masyarakat.
Agaknya, kesadaran untuk mengakui dan menerima Pluralisme sebagai prasyarakat untuk kesejahteraan bersama, butuh di kampanyekan, di gaungkan, di surakan, di khotbahkan, di mana saja. Ya di Pendidikan dasar (SD, SMP, SMU/SMK) sampai ke perguruan tinggi, ya di gereja - gereja, ya di mesdjid - mesdjid, ya di pure - pure , ya di klenteng - klenteng, di klub - klub olah raga, di panggung - panggung teater, ya di seminari dan Sekolah Tinggi Theologi, ya di Pesantren - pesantren, ya di ruang - ruang perlemen, ya di ruang - ruang birokrasi, pokoknya di gaungkan di mana saja.
Dalam teks dan konteks inilah, para pemangku kepentingan Kesejahteraan Masyarakat (Pemerintah) dan mereka yang butuh kesejahteraan (Rakyat) perlu mengubah paradigma dan terus menerus mengumandangkan Pluralisme sebagai pengajaran pendidikan kebudayaan bersama.
Romo Ro Wl Ma
Pemerhati Kebudayaan dan Rohaniawan Protestan.
Tinggal di Samarinda.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar
Yanti Simangunsong Terimakasih romo, atas pencerahannya
Emma Liana Tks romo, rahayu
Ro Wl Ma Sobatku Yanti Simangunsong....selamat melayani sobat...salam dan doa kami. Mari jadikan Pluralisme sebagai salah satu pendidikan kebudayaan pada masyarakat.
Ro Wl Ma Sobatku Emma Liana..apa kabar? Sama-sama ya. Kalau kemaren kita bermimpi tentang damai dalam keragaman, maka sekarang Pluralisme kita jadikan pendidikan pengajaran kebudayaan masyarakat. Rahayu...rahayu duhai kekasih.
Emma Liana Aku baik romo, pendidikan pluralisme sangat penting romo utk persatuan dan kesatuan .
Ro Wl Ma Setuju teteh Emma....salam dan doa rahayu.
Reny Hasanah Ninit Tks romo... slmt aktivitas pagi .... menikmati pluralisme disekitar kita... sehat ya romo
Yanti Simangunsong Siap romo, memang butuh kerja keras ekstra dr kita utk menyadarkannya, krn kebanyakan kita ga mau tau, egois ntah apa lg namanya....
Ro Wl Ma Sobatku Yanti Simangunsong...Kita banyak PR untuk itu. Terutama yang berhubungan dengan Ke-Imanan para penganut agama.
Di faktor sektor ini, terasa begitu sulit ya. Saya agak merinding hehehehehe...rahayu...rahayu.
Ro Wl Ma Teteh Dr. Reny Hasanah Ninit...amin..amin, makasih doanya. Kami semua sehat.. Salam dan doa untuk keluarga di Bandung. Salam rindu dan hormat unutk Kak Yesmil ya. Rahayu..rahayu.
Reinier Wimpie Tuwanakotta Indonesia ini negara pluralisme setengah hati, setidaknya terlihat ketika kita mempersiapkan pemimpin masyarakat dari strata paling rendah hingga strata tertinggi...hanya golongan tertentu yang "boleh" menjadi pemimpin.
Salam rahayu, Romo sobatku
Ro Wl Ma Selamat siang sobatku Reinier Wimpie Tuwanakotta....salah satu kisi-kisi hitam Kebudayaan kekinian kita pada realitas Pluralisme ada dalam dunia Politik ...di mana sering kali sentimen agama menjadi 'KUE' yang empuk untuk di bagi-bagi. Salam dan doa rahayu sobatku, tetap sehat bersama keluarga. Rahayu...rahayu.
Yusup Oeblet Pluralisme seringkali terperangkap dalam dualisme pikiran , itu terjadi karena kesadaran ruang yg membutuhkan prasyarat cinta damai dan kewelas asihan sering gugur dalam arus pemahaman yg kacau dan sengaja di kacaukan..tulisan romo menjadi catatan tersendiri , mengingatkan kembali makna bersama dan beragam dalam pertautan saling asah, asih, asuh...
Raditya Siboro Hai Romo.. Rahayu.. Jadi yang pakai baju beragam harus terima adanya kelompok yang pakai baju seragam.. jangan saling bully hahah..
Ro Wl Ma Siang sobatku Yusup Oeblet..makasih mas. Welas asih, welas asuh, welas asah adalah 'core' point tradisi nusantara yang sudah terlupakan setidak-tidaknya dianggap kebudayaan lampau atau usang yang dianggap kuno...
Padahal di masyarakat Pedesaan nilai-ni
lai itu sangat intim dalam perilaku sosial mereka. 
Ibarat sebuah panggung yang sarat pernak pernik (dekorasi) 'mampu' mendialogkan apa pun yang di pertontonkan didalamnya.
Begitulah saya melihat Nusantara ini...salam dan doa rahayu.
Yusup Oeblet Salam Rahayu Romo...
Ro Wl Ma Horas...horas..horas Lae Raditya Siboro....ibarat sebuah rumah makan...siapa saja boleh masuk, memesan apa pun yang ada sesuai selera dan kebutuhan...salam dan doa rahayu.
Irma Hutabarat Halo Romo, ngobrol pluralisme ya Romo ya..
Sulit jika negara dan para pembuat undang undang di parlemen tak bisa membedakan hal yang hakiki, sebelum membuat UU atau peraturan .
Yakni mana ranah publik dan mana yang ranah pribadi.

..
Menurut hemat saya, agama adalah ranah pribadi. 
Apapun nama agamanya, atau mau menyembah kucing sekalipun, bukan urusan negara karena itu hak azazi manusia .
..
Maka keberagaman dan HAM telah dinegasikan oleh negara dalam banyak UU dan peraturan yang tak masuk akal, karena negara mengurusi domain privat, semisal perkawinan antar agama, dilarang, mengapa? Sebetulnya tak ada urusan negara dalam hal ini kecuali untuk mencatat, bukan untuk melarang dan mewadahinya dalam UU.
..
Soal agama pun, tak seharusnya diurus kementrian, kita ini satu satunya negara di dunia yg memiliki dep Agama. Jadi ajang basah untuk korupsi pun.
Malaysia hanya punya setingkat direktorat jenderal.yang mengurusi haji saja.
Disini jadi ranah korupsi, semua diurusi, mulai dari haji, hingga surat nikah. Padahal surat nikah kan bisa seperti KTP, diurus kelurahan saja. Jadi tak repot.
..
Belum lagi ada ribuan kepercayaan atau sebutlah sebagai agama lokal yg ada sebelum Republik ini berdiri. Bahkan sebelum Islam dan Kristen masuk ke negeri tercinta ini. Kenapa mereka tak diakui?
Merekapun ternegasikan karena tak ada pengakuan dan tempatnya. 
Lebih baik Departemen agama dibubarkan saja, efisiensi total, lantas kolom agama di KTP dibuang saja, agar tak perlu penyeragaman agama sesuai petunjuk negara .
..
Diseluruh dunia pun ID card tak ada yang menyebutkan kolom agama, dari situlah mulai diskriminasi secara nasional eksis, karena banyak yang tak bisa memilih diantara kolom yang ada.
..
Itu Hak Azazi yang di negasikan oleh Negara secara terang terangan.
..
Demikian Romokuh ..
Ini sembari nungguin anakku bikin brownies jadi nulis artikel deh, gara gara Romo Robert.
..
Rahayu 
Om shanti shanti shanti
Onky Doel luar biasa. ini pikiran jernih. keluar dari arus doktrinasi
Ergin N Ergi salute .. ini benar sekali  
Ro Wl Ma Sobatku Jaya Singawarman dan Ergin N Ergi...jika dunia yang aneka warna dengan masing-masing keunikannya itu di tempatkan dan di fungsikan sebagaimana warna dan keunikannya itulah yang menjadi harapan serta cita-cita sejak proklamasi 1945.
John Rarayoto Salut for my Shepherd,.  
Ro Wl Ma Apa kabar sobatku John Rarayoto? Semoga disana semua sehat dan selalu dalam Lindungan Tuhan.
Onky Doel Setuju. 
Dalam kebudayaan kita seolah mengenal tiga pola budaya, yaitu budaya pegunungan, budaya kelautan dan budaya urban, perkotaan. Padahal sejak jaman kerajaan.di Nusantara berjaya semula dari Masyarakat Sungai 
...Lihat Selengkapnya
John Rarayoto Ijin pak. Guru Robert Martin .... kbr baik & sehat selalu dlm lindungan Tuhan. Demikian juga adanya utk bpk. Sekelg. Terimakasih
Onky Doel Masyarakat sungailah yang menjadi jembatan semua pola budaya sehingga keberagaman menjadi kekuatan. Saling bertukar dan saling merawat. Akulturasi ...dst
Irma Hutabarat Nuhun Kang Jaya Singawarman 
Ergin N Ergi, ini masalah mendasar sebetulnya, kekacauan dalam pengelolaan dua ranah yang berbeda. Public Domain dan Private Domain. Selama hal yang hakiki ini masih salah, pastilah outputnya juga masalah.
..
...Lihat Selengkapnya
Irma Hutabarat Halo Simba RA , ga perlulah ..
Onky Doel Siaaap Mba Irma Hutabarat... revitalisasi budaya sungai hrs segera disuarakan kembali. Penghormatan pada alam hrs kembali dijadikan dasar sikap dan moral. Sungai hrs jadi halaman depan bukan kaya sekarang jadi halaman belakang dan tempat pembuangan. 
Jadi kembali persoalannya pada kepercayaan lama dg kearifan lokal yg sesungguhnya
Ro Wl Ma Mas Jaya Singawarman Revitalisasi DAS sudah mendesak. Saya melakukan itu tahun 1987 ketika saya berkunjung ke Kampung Halaman Mama saya di Sulawesi Selatan (sebuah daerah terpencil yang bernama Seko atau Wono).
Saya ajak kepala desa untuk menanam Bambu
...Lihat Selengkapnya
Ro Wl Ma Salam kenal sobat #Simba_RA, benar Pluralisme sebagai penerimaan atas keberagaman amat penting untuk di wariskan pada generasi berikutnya.
Salam dan doa rahayu.
Sirun Budi Raharjo Manthaaap Romo Ro Wl Ma,sugeng siang Gusti Mberkahi kita sedaya,nuwun.
Ro Wl Ma Horas...horas..horas Mima Irma Hutabarat....aku mau ketawain 'sosok-sosok' yang menjadi tumpuan tulisan mima...qkqkqkkqkqkqk.
Di ruang lain mereka getol membela UUD'45, Proklamasi dan Pancasila, di ruang sebelahnya mereka ingkari ketiga dasar itu.
Mungkin ini yang di sebut almarhum Gus Dus...wong gemblung qkkqkqkqkqkqkq.

Hayooo mima, kirim 'brownies' dua iris saja....
Salam dan doa rahayu.
Om shanti sahanti shanti.
Ro Wl Ma Kangmas Sirun Budi Raharjo....siang rahayu rahajeng kangmas.
Salam ugi pandunga rahayu kagem kaluwarga ing Solo.
Nuwun sampun niliki...
Irma Hutabarat Berilah nama, alamat serta , nanti kukirim brownies kepadamu Romokuh
..
Presiden Jokowi sudah mulai efisiensi kementrian dan itu baik.
...Lihat Selengkapnya
Bunda Tami Terimakasih pluralismenya Romo Ro Wi Ma apa kabar? Semoga sehat selalu nyimak Romo ya..Rahayu..Rahayu...
Ro Wl Ma Mima Irma Hutabarat...untuk paragraf pertama itu, saya jadi ingat nyanyian tempoe doloe : Juwita malam....qkqkqkqkkq.

Setuju mima...beberapa tahun lalu kita sudah mulai dengan beberpa teman-teman di jakarta..tapi agaknya kampanye bubarkan Dep. Agama...harus di kampanyekan lagi....


Rahayu...rahayu.
Irma Hutabarat Engkau gemilang ..
Malam cemerlang ..
Itu lagu indah Romo ..

Aku suka Ismail Marzuki
Ro Wl Ma Selamat siang duhai Juwitaku mima Irma Hutabarat....maaf baru merespon.
Engkau gemilang, bak bintang timur sedang mekar...menghangatiku.
Rahayu...rahayu.
Irma Hutabarat Siang Romo Robert..
Tersandung eh tersanjung aku.
..

Segenap kata kata yang keluar dari hati yang tulus adalah doa, terimakasih romoku, semoga jadi bintang terang , spirit kita ya romo ya, yang menyinari dan menghangati semesta ..
..
Sadhu, sadhu, sadhu..
Ro Wi Ma
Ro Wl Ma Rahayu...rahayu...rahayu.
Nia S Baidan Aku sependapat dgn Romo, setuju dgn apa yg sdh Romo sampaikan. Dan gagasan itu mungkin bukan baru ini sy dgr hanya dari Romo saja, saya ingat mendiang Papi, Beliau jg pernah menyampaikan hal yang sama, sayang pada jaman Papi jangankan tuk bs mencetuskan niat sperti ini, bangsa kita saja msh bnyk dalam kemiskinan dalam hal pendidikan, dan kasihan bnyk pro dan kontra pada saat itu, sampai akhirnya papi pun hny bs berdoa dan berharap hny pada kel besar Papi. Dan kembali aku bertanya pada Romo...apakah itu mungkin ??
Negara kita skarang tidak miskin pendidikan, malah kaya raya dan banyak Ilmu. Tapi apakah yakin mereka bs berbagi kekayaannya dan ilmunya, agar bs dapat sepaham?? Banyak orang pintar di Negara kita, tetapi lbh banyak lg orang bodoh yg mengaku pintar. Hahaha....good luck Romo, doaku selalu menyertaimu dan kebenaran. Amin
Onky Doel keren...lanjut
Nia S Baidan Trimakasih Mas Jaya Singawarman, Mbak Irma Hutabarat, apresiasi dan likenya. Salam bahagia dan sukses buat kita semua. Amin
Onky Doel ibu Nia cerdas
Nia S Baidan Tks Mas Jaya, aku tersanjung, trimakasih. Salam
Irma Hutabarat Halo sayang ..
May your dad's soul RIP ..
He had a great thought..

..
Nia S Baidan
Nia S Baidan Trimakasih Mbak Irma.
Salam pagi dan bahagia slalu. Gbu
Ro Wl Ma Bunda Tami....makasih, kami semua sehat...semoga keluarga di bandung juga demikian.
Salam dan doa rahayu.
makasih sudha mampir.
Bunda Tami Sama -sama Romo alhamdulilah sehat
Ro Wl Ma Makasih mbak Nia S Baidan..sudah share pengalaman keluarga besar Baidan yang saya juga tahu dari beberapa 'sahabat' di jakarta sangat menghormati perbedaan atau keragaman.
Banyak orang Indonesia yang pandai bahkan sangat pandai, mereka bertebaran di Lu
ar Negeri. Mereka memilih tinggal di sana bukan soal kekayaan atau harta melainkan karena 'rasa nyaman' bekerja, rasa nyaman bersosial, rasa nyaman bermasyarakat.
Jadi bagaimana membangun rasa nyaman kepada setiap anggota masyarakat adalah kebutuhan kita bersama. Dan kenyamanan seperti itu akan tercipta jika pengakuan terhadap keberagaman atau pluralisme terjadi baik di kalangan Birokrat, Perlemen dan masyarakat.
Salam dan doa rahayu, untuk keluarga di jakarta. 
Rahayu...rahayu.
Nia S Baidan Amin, trimakasih Romo, aku kan selalu berdoa, semoga mimpi indah kita bisa terwujud, Insya Allah, Amin. Salam sejahtera slalu Romo.
AS Januar Hidduuuppp Gus Dur....
Irma Hutabarat Asli ..
Hidup Gus Dur!
AS Januar Met siang mima Irma Hutabarat.... Salam
Irma Hutabarat Saciput Kang..
Salam Cinta Putih 
.. 
...Lihat Selengkapnya
Ro Wl Ma Mima Irma Hutabarat kekasihku...mari kita ciptakan Gus Dur - Gus Dur itu dalam diri kita masing - masing.
Salam dan doa rahayu.
Irma Hutabarat Mari romo, mari ..
Menjadi cahaya
Jootje O'niel RugianMandey Romo RWM, saya penasaran dgn mimpi2 yg dialami. Kalo mimpi yg favorable gampang putus alias terbangun, tapi kalo mimpi yg jelek malah sampe endingnya yg gak pahit, ckckckkkk...! 

Oke, salam n doa rahayu buat semua sobat
Amram Rede Luar biasa artikelnya saudaraku Romiwa. Artikel menuju peradaban kerajaan cinta kasih.
Supardiyono Sobirin Hidup memang multikultur, setuju kangromo Ro Wl Ma
Greysand Harimau hahahahaha .... ada jg spiral romo Ro Wl Ma
Ro Wl Ma Malam mbak Nia S Baidan....yuppp Gus Dur mengingatkan kepada kita bahwa Negara ini Merdeka bukan karena Keseragaman tapi sebab Keberagaman.....rahayu...rahayu.
Ro Wl Ma Malam Mas AS Januar....apa kabar? Makasih sudah mampir ke lapak ini. Gus Dur dengan seluruh ajarannya memang layak untuk kita jadikan sebuah moment Kebudayaan.
Ro Wl Ma Malam broer Jootje Rugianmandey....mimpi adalah permulaan sebuah imaginasi aktif...salam dan doa rahayu.
Ro Wl Ma Sobatku Pak Dosen Amram Rede...begitulah sobat. Keberagaman justru menjadi dasar Kemerdekaan Bangsa dan Negara ini. Hanya mungkin kesadaran kearah sana perlu terus menerus di sampaikan pada banyak orang. Salam dan doa rahayu.
Ro Wl Ma Terimakasih kangmas Supardiyono Sobirin...senang menyadari bahwa kita adalah bangsa yang sangat beragam. Rahayu...rahayu.
Ro Wl Ma Lae Lamhot Augustinus Sihaloho...horas..horas..horas.
Onky Doel “Hakekat dan keselamatan bukanlah monopoli satu agama tertentu, semua agama menyimpan hakikat yang mutlak dan sangat agung, menjalankan masing-masing progam agama bisa menjadi sumber keselamatan”

Dari statement diatas bisa Berarti semua pemeluk agama 
itu masuk Surga.

Dan berikut adalah statement dari orang yang sangat paham tentang Pluralisme tersebut dengan ungkapannya :

“Kalau anda menanyakan apa agama saya, saya tidak perlu menjawabnya, yang penting saya percaya sama Tuhan. Apakah saya menyebutnya Allah seperti orang Islam atau menyebut Yesus seperti orang Kristen menyebut, atau Sidharta Budha Gautama seperti orang Budha menyebutnya. Itu adalah hubungan pribadi saya dengan Tuhan.”
Ro Wl Ma Sobatku Jaya Singawarman....itulah kekuatan kita sobatku.
Salam dan doa rahayu. Makasih sudah mampir.
Onky Doel Iya Romo, sy tersadar tadi nampaknya pikiran seperti ini sudah kurang dibunyikan maka.begitu mudah kelompok tertentu bisa saling menyerang. 

Gusdur memang singkat, karena banyak yg terancam. 


Salam dari Masyarakat Sungai
Ro Wl Ma Salam hormat kembali dari kami 'Komunitas Pecinta Alam dan Kehidupan Bersama' sobatku Jaya Singawarman. Rahayu..rahayu.
Ergin N Ergi agama, etnis, golongan.. strata .. status sosial bahka gender sekalipun tidak bolah membuat menjadi perpecahan, kalau boleh jujur 99 % agama yg di anut oleh seseorang adalah agama orang tuanya .. dan kita lahir sebagai etnis apa, bukan sebuah pilihan.. 
maka betul kesadaran akan perbedaan itu adalah kelebihan utk bersatu bukan utk perpecahan. Merasa saya benar anda salah harus di hapus sampai hilang dari kamus kehidupan kita.
Dan bahwa kearifan lokal di setiap daerah jangan di gusur oleh buadaya manapun ...Arab dan timur tengah yg agresif mengharamkan budaya lokal kita.. kata Haram jadi senjata.
Tingkatkan nilai nilai kearifan lokal, budaya lokal, tingkatkan toleransi di dunia pendidikan.
Guru wanita berhijab kalau tidak di sebut pendosa. Sekalaian saja guru pria nya harus nya berjanggut dan rambutnya panjang sebahu hehe.. 
Batas administratif negara itu bukan hanya batas fisik tetapi juga batas budaya. 
Agama itu tempat nya di dalam hati bukan urusan orang lain ter apalagi Negara. 
Demikian Romo maaf saya urung rembuk bicara 
Rahayu .. Rahayu
Irma Hutabarat Sepakat Kang ..
Kembali ke akar, kita punya lokal jenius dan kearifan lokal yang membuat Indonesia menjadi besar dan kaya budaya.
Mencintai warisan leluhur dan tak mempertentangkan, dengan ajaran agama, apapun ..
...Lihat Selengkapnya
Ro Wl Ma Wahhh itu baliho yang bagus sobatku Amram Rede....
Amram Rede Menarik Acara KyckAndy di TVOne tadi malam, mengangkat tema "Sikap Intoleran Bangsa Indonesia" menurut survey yayasan WahidFundation. 
Para narasumber mengkhawatirkan bhw jika tdk mendapat perhatian serius dari pemerintah, ini berpotensi memecah NKRI.
Jootje O'niel RugianMandey Apa acara KICK ANDY sdh pindah ke TV1 ?!
Amram Rede Benar skali Kang Jootje. Mungkin karena ke 2 TV tersebut favorit sy, dan hanya ini chanel pilihan sy. Jadi sering tergalau dlm ingatan Kang. He...3x.
Jootje O'niel RugianMandey Aaaakh, rapopo! Kayaknya, tv favorit kita sama, heheee
Agus Salim Terimakasih sudah ditandai ..tema yang yang menarik, postingan yang panjangnya tidak membuat jenuh justeru menambah nikmat yang penuh.\
Agus Salim Indonesia pastilah gudang plural untuk berbagai hal.. dan pada akhirnya semua penduduk negeri akan mensyukuri itu ada dan menjadi milik kita yang nyata, mengingkari atau sekedar mencoba mengingkarinya saya yakin akan berujung kepada kegagalan.. sebab keberagaman itu ada di hidup dan kehidupan ini dan negeri kita menurut yang saya amati adalah gudangnya dan tentu pluralisme secara alami akan ada di pikiran dan perasaan kita masing-masing yang bobotnya akan tergantung pada lingkungan sosialnya yang asli maupun yang introduksi.
Karenanya menurut saya yang utama sebagai pribadi yang setuju adalah memperdalam kualitas pulralisme itu di di diri masing-masing.. sedangkan soal kuantitas itu sepertinya akan datang dengan sendirinya sebanding dengan jumlah pribadi yang telah mencapai kualitas tinggi pluralismenya
Almarhum Gus Dur adalah contoh soal dalam hal ini .. satu yang dapat menginspirasi seribu..sejuta..sampai tak terhingga.. semoga kita dapat mengikuti jejak beliau.. Terimaksih Romokuh telah mengajak berselancar.. Salam
Onky Doel Selamat malam minggu Romo 
semoga semua dalam kesehatan lahir batin


Rampes
Ro Wl Ma Selamat siang Mas Agus Salim....makasih untuk urun rembuk dan pencerahannya.
Kita memang harus mengkampanyekan Pluralisme, yaitu penerimaan atas keberagaman yang menglingkari kehidupan kita.
Sebuah keadaan di mana tidak mungkin kita ingkari, apa lagi hendak di hapus. Ini adalah ke-Niscayaan - yang sudah menjadi bagian yang membentuk negara kita tercinta dan gemuruh oleh gerakan -gerakan politik....qkqkqkqkkqkq
Ro Wl Ma Selamat siang mas Ergin N Ergi....saya suka dan belajar dari komentar mas Ergin N Ergi.
Pada sisi lain, busana - busana itu sangat menyejukkan, tetapi pada ruang lain, sering kali menimbulkan Phobia. Tetapi buat saya, kita tak perlu henti apalagi kalah
 untuk membuat Negeri ini menjadi negeri yang damai dalam keanekaragaman, tradisi, bahasa, suku, agama dan kepercayaan, dan pilihan politik....termasuk di dalamnya aneka Caffe qkqkqkqkqk
Rahayu...rahayu.
Ro Wl Ma Selamat siang sobatku Jaya Singawarman....terimaksih doanya di malam minggu kemaren. Amin..saya dan keluarga sangat bahagia dan semakin merasakan itu ketika doa mas Jaya Singawarman menghampiri kami.
Salam dan doa rahayu.
Ro Wl Ma Sobatku DR. Amram Rede....ya hasil research itu menggelisahkan sekaligus mengkawatirkan.
Tetapi kita melihat persoalan itu sebagai tantangan dan dorongan untuk terus menyuarakan Pluralisme sebagai penerimaan atas Keragaman Negara tercinta ini. Salam dan doa rahayu.

RWM.BOONG BETHONY

Tidak ada komentar: