30/03/08

Perempuan SEKO!

(Wanita Dusun Amballong)









Perempuan ENO



(Wanita, Dusun Pokappa'ang)








Wanita-wanita pekerja keras Seko.










Perempuan-perempuan Perkasa.
(Catatan kecil untuk Perempuan Seko)
Mendahului Matahari
Menghangatkan Pagi dengan Sambal dan Nasi mengepul
Waktu tiba
Anak, Suami tinggal menikmati hidangan cinta

Turun ke sungai membawa kesejukan
Masuk ladang memberi hidup
Menabur butiran cinta diantara pematang sawah
Ketika semua terlelap
Piring, sendok, belanga dan baju-baju penghasil keringat
Siap kembali menyongsong pagi
Perempuan perkasa
Tanpa keluh
Tanpa pinta
Hanya senyum.
Hanya memberi.

Puisi ini saya persembahkan bagi kaum Wanita TO SEKO!
Mereka memiliki semua Ladang.
Di Rumah, Di Kebun, di Sawah dan di Humah.


Roberth WM Boong Bethony.

NYANYIAN MASYARAKAT SEKO DALAM BAHASA Indonesia dan Bahasa TO SEKO

Mars Tanah Seko (ciptaan P.K. Bethony)

Dibasahi Betue, dialiri Uro
Terdapat Tanah Seko, kecil tapi indah.
Tanah itu kucintalah selama hidu
Tanah itu kucintalah selama hidup.

Dipagari Kambuno, Malimongan, Baba
Terdapat Tanah Seko kecil tapi indah.
Tanah itu kucintalah selama hidup
Tanah itu kucintalah selama hidup.

Dilindungi udara kesuburan segar
Itulah Tanah Seko kecil tapi indah.
Tanah itu kucintalah selama hidup
Tanah itu kucintalah selama hidup.

Pemandangan serasi menyejukkan hati
Itulah Tanah Seko kecil tapi indah.
Tanah itu kucintalah selama hidup
Tanah itu kucintalah selama hidup.

Di sana aku lahir di sana 'ku besar
Di sana aku harap akhir tutup mata
Tanah itu kucintalah selama hidup
Tanah itu kucintalah selama hidup.


NEGRI BEROPPA'
Neg’ri Beroppa’ negri yang 'kucinta
Ada terduduk di atas gunung
Darilah jauh sayalah memandang
sungguh hati aku amat terkenang.


ADUH, SIOH SAYANG
Aduh, sioh, sayang dan kasihan, Hidup pengungsi
Seko dewasa ini Bagaikan anak ayam,
Kehilangan induknya,berciap-ciap
Hidup merana merasa derita,
Siang malam selalu menimpa pengungsi Seko.

KEHIDUPAN PENGUNGSI

Kehidupan kami s’karang,
Bagaikan umat Israeldi dalam padang tiah, belantara
Menderita susah, Empat puluh tahun lamanya

Menempuh penderitaan, Baru masuk ke Tanah Perjanjian.
Namun demikian, Tuhan sen'tiasa menyertai

Menanggung susah derita
Meniti s’ribu g’lombang pencobaan.
Demikian s'karang
Hidup anak Seko, pengungsi
Menanti saat kembali Pulang ke Tana Seko, indah permai.



*MAKKUPIRASAI

Makkupirasai ti maparrina katuhoang
Karaonai tudolungku tuho i lipunna tau
Ina liliamo ti kula

Kumessongmo nabesa-besai
Tumiti’ uhai matangku
Mangkalehai pampulemunna tudolungku
Kumangkalela mo sumule

Lumao i tudolungku
Hampo’ harimi hassele’na kamiangkuO
Puang kuya’inna tudolungku


MAKARORRONG
(Ikut lagu Ambon: Habis Dansa ...)


Ililia mi ti kula' i Tanete Baba
Monimo ti nei-nei ilaling pangala'
Hude-hude a nalambi' mo' makarorrong
Moi bulahang ni ande ilipunna tau A subali i liputa, kadadiatta

Hude-hude a nalambi' mo' makarorrong

*TANETE BABA
Tanete Baba one i Seko
Marua’ tongan dipantokarao
Moi kukarao ri lipunna tau
Kukalehai tanete Baba,
Tanete Baba

*INAKKU
Inakku, ina - amakku, mantadi Na nasang sammane kusipokarorong
A makarorrongmo lea, moi ta sipokarao
Pakatui na’ sura’, ia amo sondana kaleta.

*KUMEKKALEHA
Ara pamesa’ kumekkaleha,
Mesa’ i ti tanga’ku one lipukku
Kemessaile i manang kabe’ku,
Aka tindadi uhai matakku marassang ee